Penanganan Sampah untuk Mengatasi Eksternalitas Negatif dari

52 membutuhkan udara bersih. Jenis dan bahan yang digunakan sebagai filter udara bermacam-macam, tergantung pada kandungan udara yang disaring, rnisalnya apakah berdebu banyak, bersifat asam atau alkalis, dan sebagainya Kelangkaan yang disertai tingginya harga bahan bakar minyak secara global beberapa tahun terakhir membuat banyak negara di dunia meningkatkan berbagai upaya untuk menggunakan biofuel sebagai bahan bakar alternatif. Salah satu dari biofuel yang paling banyak digunakan adalah etanol, zat ini diekstrak antara lain dari tebu dan singkong Prihandana et al. 2007. Berdasarkan fakta- fakta yang terdapat di atas, muncul sebuah gagasan dalam memanfaatkan sampah organik yang berasal dari pasar sayur dan buah untuk diekstrak menjadi sumber energi alternatif yaitu etanol. Konversi ini dilakukan melalui proses pemanasan sampah organik dalam suatu tungku pemanas Arasyid, 2010. Upaya lain yang dilakukan pihak pengelola TPA Rawa Kucing dalam mengurangi eksternalitas negatif TPA Rawa Kucing bagi masyarakat sekitar yaitu penggunaan air lindi atau leachate sebagai sumber bahan baku biogas. Selain disalurkan dari sampah di area landfill, direncanakan sumber bahan baku biogas juga berasal dari pengolahan air lindi atau leachate. Air lindi atau leachate dapat menjadi salah satu sumber biogas dengan cara pengumpulan air lindi dalam bak kontrol yang dihubungkan dengan ventilasi penangkap atau pengumpul gas.

6.3 Manajemen Pengelolaan Sampah di TPA Rawa Kucing Saat Ini dan

Strategi Pengelolaan Sampah Di Masa Mendatang Pengelolaan sampah di TPA Rawa Kucing saat ini masih menggunakan teknik control landfill. Control landfill merupakan teknik penimbunan sampah yang bersifat semi sanitary landfill, dimana sampah yang telah ditimbun dan dipadatkan di area landfill dilakukan penutupan dengan tanah paling tidak setiap tujuh hari sekali Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Perbedaan antara control landfill dan sanitary landfil dapat dilihat pada Tabel 18. Sistem control landfill merupakan peningkatan dari sistem open dumping yang bertujuan mengurangi potensi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari adanya timbulan sampah. Dalam operasionalnya, untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan 53 kestabilan permukaan TPA, maka dilakukan juga perataan dan pemadatan sampah. Tabel 18 Perbedaan control landfill dan sanitary landfill No. Parameter Controlled landfill Sanitary landfill

A. Proteksi terhadap lingkungan

1. Dasar landfill menuju suatu titik tertentu Tanah setempat dipadatkan Tanah setempat dipadatkan 2. Karpet kerikil minimum 20 cm Dianjurkan Diharuskan 3. Pasir pelindung minimum 20 cm Dianjurkan Diharuskan 4. Drainase tanggul keliling Diharuskan Diharuskan 5. Drainase lokal Diharuskan Diharuskan

6. Pengumpul lindi

Minimal saluran kerikil Sistem saluran dan pipa perforasi

7. Kolam penampung

lindi Diharuskan Diharuskan

8. Resirkulasi lindi

Dianjurkan Diharuskan 9. Pengolah lindi Kolam-kolam stabilisasi Pengolahan biologis

10. Sumur pantau

Minimum 1 hulu dan 1 hilir Minimum 1 hulu, 2 hilir 11. Ventilasi gas Miminimum dengan kerikil horizontal – vertikal Sistem vertikal dengan beronjog kerikil dan pipa, karpet kerikil

12. Jalur hijau penyangga

Diharuskan Diharuskan 13. Tanah penutup rutin Minimum setiap 7 hari Setiap hari

14. Sistem penutup antara

Bila tidak digunakan lebih dari 1 bulan Bila tidak digunakan lebih dari 1 bulan, dan setiap mencapai ketinggian lapisan 5 m 15. Sistem penutup final Minimum tanah kedap 20 cm Sistem terpadu dengan lapisan kedap, sub-drainase air-permukaan, pelindung, karpet penangkap gas, 16. Pengendali vektor dan bau Diharuskan Diharuskan

B. Pengoperasian landfill

1. Alat berat Dozer dan loader, dianjurkan dilengkapi excavator Dozer, loader dan excavator 2. Transportasi lokal Dianjurkan Diharuskan

3. Cadangan bahan

baker Diharuskan Diharuskan

4. Cadangan insktisida

Diharuskan Diharuskan 5. Pelataran unloading dan manuver Diharuskan Diharuskan 6. Jalan operasi utama Diharuskan Diharuskan

7. Jalan operasi dalam

area Diharuskan Diharuskan

8. Jembatan timbang

Diharuskan Diharuskan 9. Ruang registrasi Diharuskan, minimum manual Diharuskan, digital

10. Laboratorium air

Dianjurkan Diharuskan Sumber : Departemen Pekerjaan Umum 2006 54 Dari beberapa perbedaan sistem manajemen TPA antara control landfill dengan sanitary landfill, pengolahan air lindi atau leachate menjadi permasalahan yang masih menghambat pengelola TPA Rawa Kucing untuk dapat menerapkan sistem sanitary landfill. Permasalahan tersebut dikarenakan pengadaan instalasi pengolahan secara biologis maupun kimia bagi air lindi membutuhkan dana yang cukup besar dan tahapan proses pengolahan yang cukup lama. Air lindi merupakan air dengan konsentrasi kandungan organik yang tinggi yang terbentuk dalam landfill akibat adanya air hujan yang masuk ke dalam landfill. Air lindi merupakan cairan yang sangat berbahaya karena selain kandungan organiknya tinggi, juga dapat mengandung unsur logam Zn dan Hg. Jika tidak ditangani dengan baik, air lindi dapat menyerap dalam tanah sekitar landfill kemudian dapat mencemari air tanah di sekitar landfill. Dari manajemen pengelolaan sampah control landfill yang diterapkan di TPA Rawa Kucing, saat ini ada tiga bidang pengolahan sampah yang dijalankan yaitu bidang pemanfaatan sampah menjadi gas metan, bidang pemanfaatan sampah menjadi kompos, dan bank sentral sampah. Pada bidang pemanfaatan sampah menjadi gas metan, produksi rata-rata yang baru dapat dihasilkan sebesar 3 607.5 m 3 tahun. Pemanfaatan sampah menjadi gas metan masih berada dalam tahap pengembangan dan akan terus dilakukan upaya untuk dapat meningkatkan produksi sehingga dapat segera didistribusikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar TPA Rawa Kucing dalam skala besar. Upaya yang dilakukan pihak pengelola TPA Rawa Kucing dalam peningkatan produksi gas metan diantaranya penambahan sumber gas metan, selain disalurkan dari sampah di area landfill, direncanakan sumber gas metan juga berasal dari pengolahan air lindi atau leachate. Air lindi atau leachate dapat menjadi salah satu sumber gas metan dengan cara pengumpulan air lindi dalam bak kontrol yang dihubungkan dengan ventilasi penangkap atau pengumpul gas. Pemanfaatan sampah di TPA Rawa Kucing menjadi kompos saat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kompos masyarakat Kota Tangerang. Bagian pemanfaatan sampah menjadi kompos di TPA Rawa Kucing sudah mampu memproduksi 174 500 kgtahun dengan nilai manfaat sebesar Rp 11 470 000tahun. Proses pembuatan kompos di TPA Rawa Kucing melalui beberapa