Perumusan Masalah Estimasi Nilai Eksternalitas Dari Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (Studi Kasus Tpa Rawa Kucing Kota Tangerang).

7 sampah yang mengandung berbagai logam berat yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat Bintoro, 2008. Berdasarkan uraian di atas, beberapa permasalahan yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini meliputi : 1. Apa saja eksternalitas positif dan negatif yang dirasakan masyarakat dari keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang ? 2. Berapa besar nilai eksternalitas positif dan negatif yang ditimbulkan bagi masyarakat akibat keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang ? 3. Bagaimana upaya penanganan sampah yang dilakukan pengelola TPA dalam mengurangi eksternalitas negatif akibat keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang ? 4. Bagaimana manajemen pengelolaan sampah saat ini dan strategi ke depannya di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi eksternalitas positif dan negatif yang dirasakan masyarakat dari keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. 2. Mengestimasi dan membandingkan nilai eksternalitas positif dan negatif yang dialami oleh masyarakat akibat keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. 3. Mengidentifikasi upaya penanganan sampah yang dilakukan pengelola TPA dalam mengurangi eksternalitas negatif akibat keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. 4. Menganalisis manajemen pengelolaan sampah saat ini dan strategi ke depannya di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan hanya untuk menghitung eksternalitas positif dan negatif yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang berada di sekitar lokasi TPA Rawa Kucing yang wujudnya dapat dirasakan serta nilainya dapat ditentukan dengan mudah tangible value di Kecamatan Neglasari Kota 8 Tangerang, tepatnya di RT. 05 RW. 04 Kelurahan Kedaung Wetan serta estimasi nilai eksternalitas positif pengolahan sampah menjadi kompos bagi masyarakat Kota Tangerang secara umum. Pada penelitian ini eksternalitas positif yang diestimasi hanya meliputi manfaat langsung yang diterima oleh masyarakat dari keberadaan TPA Rawa Kucing Kota Tangerang, yaitu dari kegiatan mengumpulkan barang bekas dan pendistribusian biogas dari pengolahan sampah di TPA Rawa Kucing bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar TPA, serta pengolahan sampah menjadi kompos untuk digunakan masyarakat Kota Tangerang pada umumnya. Eksternalitas negatif yang diestimasi pada penelitian ini meliputi biaya pengobatan yang bersifat langsung akibat penyakit yang diderita karena dekatnya tempat tinggal dengan timbulan sampah TPA Rawa Kucing Kota Tangerang, biaya yang harus dikeluarkan masyarakat karena adanya pencemaran air, dan biaya penanggulangan akibat adanya pencemaran udara. 9 II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam. Dalam Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang krusial bahkan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena berdampak pada sisi kehidupan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar, Medan dan kota besar lainnya. Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi oleh kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk, bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah di kota besar yang berpenduduk padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola dengan baik. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : a. Volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pemrosesan akhir sampah TPA. b. Lahan TPA semakin sempit karena tergeser penggunaan lain. c. Teknologi pengelolaan sampah tidak optimal sehingga sampah lambat membusuknya, hal ini menyebabkan percepatan peningkatan volume sampah lebih besar dari pembusukannya oleh karena itu selalu diperlukan perluasan area TPA baru. d. Sampah yang sudah layak menjadi kompos tidak dikeluarkan dari TPA karena beberapa pertimbangan. e. Manajemen pengelolaan sampah tidak efektif sehingga seringkali menjadi penyebab distorsi dengan masyarakat setempat. f. Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif terhadap lingkungan. g. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah dalam memanfatkan produk sampingan sehingga tertumpuknya produk tersebut di lahan TPA. Ratio