dilakukan karena PMI UTDC Kota Depok belum menerapkan sistem persediaan terpadu.
PMI UTDC Kota Depok tidak mempunyai waktu yang tetap kapan pengambilan darah akan dilakukan sehingga lead time pun menjadi tidak
tetap. Waktu pengambilan darah tersebut tergantung dari permintaan kelompok donor untuk dikunjungi. Waktu pengambilan darah ke kelompok
donor dapat dilihat pada Lampiran 6. Pengambilan darah yang dilakukan PMI UTDC Kota Depok, tidak
memperhatikan kondisi persediaan yang ada di Blood Bank. PMI UTDC Kota Depok terus menerus melakukan pengambilan darah tanpa menunggu
persediaan habis. Hal ini pada satu sisi sangat baik karena menghindari stock out, akan tetapi pada sisi lain akan mengakibatkan terjadi over capacity
apabila tidak diperhitungkan secara benar. Berdasarkan karakteristik yang terdapat di PMI UTDC Kota Depok
maka metode pengendalian persediaan yang dapat diterapkan pada PMI UTDC Kota Depok ialah metode stokastik atau probabilitas karena semua
unsur dalam persediaan bersifat tidak konstan. Metode probabilitas ini jarang digunakan karena metode ini cukup sulit dilakukan. Terdapat beberapa
alasan mengapa metode ini sulit untuk dilakukan. Alasan tersebut diantaranya ialah perusahaan harus menghitung unsur-unsur yang berada
dalam keadaan berubah-ubah atau tidak konstan, serta literatur-literatur yang menjelaskan tentang metode probabilitas ini cukup sulit didapatkan karena
tidak umum untuk diterapkan pada perusahaan. Metode probabilitas dapat digunakan dengan cara mencari rata-rata dari semua parameter persediaan
seperti penerimaan darah, pemakaian darah serta lead time pengambilan darah. Setelah parameter tersebut diketahui, maka dapat dihitung Persediaan
Optimal, Safety Stock serta Reorder Point. Guna memudahkan penelitian, analisis lead time dilakukan berdasarkan golongan darah.
4.8. Analisis Lead Time
PMI UTDC Kota Depok mempunyai waktu antar pengambilan darah yang tidak konstan. Variasi waktu antar pengambilan darah dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 4. Waktu Antar Pengambilan Darah 2008
Tanggal Pengambilan
Darah Waktu Antar
Pengambilan Darah
Tanggal Pengambilan
Darah Waktu Antar
Pengambilan Darah
Tanggal Pengambilan
Darah Waktu Antar
Pengambilan Darah
150108 220408 3 280808 5 170108 2 280408 6 060908 9
190108 2 040508 6 140908 8 200108 1 050508 1 210908 7
260108 6 070508 2 111008 20 270108 1 120508 5 181008 7
030208 7 250508 13 191008 1 100208 7 010608 7 221008 3
120208 2 080608 7 261008 4 230208 11 220608 14 281008 2
270208 4 300608 8 021108 3 020308 4 010708 1 051108 3
050308 3 130708 12 081108 3 090308 4 210708 8 111108 7
150308 6 220708 1 181108 5 160308 1 270708 5 231108 5
230308 7 010808 5 291108 6 050408 12 020808 1 031208 4
060408 1 030808 1 071208 4 120408 6 090808 6 141208 7
130408 1 160808 7 201208 6 170408 4 210808 5 211208 1
190408 2 230808 2 281208 7
Sumber : PMI UTDC Kota Depok, 2008 Waktu antar pengambilan darah menggambarkan kecepatan pengisian
atau pasokan darah, dengan demikian dapat dianggap sebagai lead time. Berdasarkan Tabel 5. PMI UTDC Kota Depok mempunyai lead time yang
tidak konstan, hal ini terjadi karena waktu pengambilan darah ke kelompok- kelompok donor tidak tentu. Karakteristik lead time yang tidak konstan
menyebabkan PMI UTDC Kota Depok tidak dapat membuat jadwal kunjungan yang terprogram serta ketersediaan pasokan darah menjadi tidak
pasti. Lead time yang paling kecil yaitu satu hari sedangkan yang paling besar
ialah 20 hari. Lead time tersebut apabila dirata-ratakan maka akan didapat hasil sebesar 5,1 hari yang artinya PMI UTDC Kota Depok mempunyai
waktu tunggu rata-rata selama 5,1 hari
6 hari sedangkan standar deviasinya yaitu
. 7
, 3
lt
4.9. Safety Stock
Ketidakpastian penerimaan dan pemakaian darah serta lead time merupakan suatu hal yang dapat mengganggu persediaan. Langkah
antisipasi untuk ketidakpastian tersebut maka pihak PMI UTDC Kota Depok harus melakukan safety stock. Safety stock ini didapatkan dengan
cara pemakaian rata-rata mingguan ditambah dengan tingkat pelayanan 95 di kali dengan hasil dari akar standar deviasi pemakaian mingguan
dikali dengan standar deviasi lead time. Safety stock hasil perhitungan untuk golongan darah O adalah 36,69
37 kantong darah. Golongan darah B mempunyai safety stock sebesar 27,8
28 kantong darah sedangkan golongan darah A mempunyai safety stock
sebesar 22,38
23 kantong darah. Safety stock yang paling sedikit ialah untuk golongan AB yakni sebesar 9,05
10 kantong darah
4.10. Analisis Reorder Point ROP