Teknik Pengklasifikasian Persediaan Analisis pengendalian persediaan darah pada palang merah indonesia (PMI) unit transfusi darah cabang (UTDC) Kota Depok

penyiapan set up cost untuk memproduksi komponen tertentu untuk mempersiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan shortage cost Biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.

2.5. Teknik Pengklasifikasian Persediaan

Perusahaan sebelum melakukan pengendalian persediaan, perlu melakukan tekhnik pengklasifikasian persediaan terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan metode analisis ABC. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi persediaan dari prinsip pareto. Prinsip pareto menyatakan bahwa “sedikit hal yang penting dan banyak hal yang sepele”. Tujuannya adalah membuat kebijakan persediaan yang memusatkan sumberdaya pada komponen persediaan penting yang sedikit dan bukan pada banyak tetapi sepele. Tidaklah realistis untuk memonitor persediaan yang murah dengan intensitas yang sama sebagaimana dengan persediaan yang sangat mahal. Barang kelas A adalah barang yang bervolume dolar tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin hanya mewakili sekitar 15 dari total persediaan barang, mereka merepresentasikan 70 hingga 80 dari total pemakaian dolar. Kelas B adalah untuk barang-barang persediaan yang memiliki volume dolar tahunan menengah. Barang ini merepresentasikan sekitar 30 barang persediaan dan 15 hingga 25 dari nilai total. Barang- barang yang memiliki volume dolar tahunan rendah adalah kelas C, yang mungkin hanya merepresentasikan 5 dari volume dolar tahunan tetapi sekitar 55 dari total barang persediaan. Kebijakan yang mungkin didasarkan pada analisis ABC meliputi hal berikut : 1. Pembelian sumberdaya yang dibelanjakan pada pengembangan pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A dibandingkan barang C. 2. Barang A, tidak seperti barang B dan C, perlu memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat; mungkin mereka dapat diletakkan pada tempat yang lebih aman, dan mungkin akurasi catatan persediaan untuk barang A harus lebih sering diverifikasi. B B I I t t e e m m s s A A I I t t e e m m s s C C I I t t e e m m s s P P e e r r s s e e n n b b a a r r a a n n g g p p e e r r s s e e d d i i a a a a n n | | | | | | | | | | 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 8 8 – 7 7 – 6 6 – 5 5 – 4 4 – 3 3 – 2 2 – 1 1 – – P P e e n n g g g g u u n n a a a a n n d d o o l l l l a a r r t t a a h h u u n n a a n n 3. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya dibandingkan dengan prediksi barang B dan C. Prediksi yang lebih baik, kontrol fisik, keandalan pemasok dan pengurangan persediaan pengaman safety stock, semuanya merupakan hasil dari kebijakan manajemen persediaan yang sesuai. Analisis ABC mengarahkan pengembangan semua kebijakan tersebut. Gambar 1. Ilustrasi Analisis ABC

2.6. Teknik-teknik Pengendalian Persediaan