Karakteristik Persediaan Darah Analisis pengendalian persediaan darah pada palang merah indonesia (PMI) unit transfusi darah cabang (UTDC) Kota Depok

Uji Saring Darah dari Pendonor Lolos Tidak Lolos Darah Rusak Darah Aman dan Siap Untuk digunakan Disimpan di Blood Bank Dimusnahkan Gambar 8. Alur Proses Sistem Persediaan Darah

4.7. Karakteristik Persediaan Darah

Perusahaan pada umumnya menggunakan metode deterministik dalam melakukan pengendalian persediaan. Metode ini cukup mudah untuk diterapkan pada perusahaan karena biasanya perusahaan mempunyai unsur- unsur persediaan yang konstan. Unsur-unsur tersebut diantaranya ialah waktu pemesanan yang konstan, lead time yang konstan, serta jumlah kebutuhan barang yang konstan. Unsur-unsur yang konstan tersebut memudahkan penghitungan pengendalian persediaan karena semuanya bersifat pasti dan tetap namun dalam penelitian ke dua hal tersebut tidak cocok diterapkan di PMI UTDC Kota Depok. Karakteristik persediaan di PMI UTDC Kota Depok tidak dapat memenuhi asumsi-asumsi persediaan deterministik yang bersifat konstan. Secara umum, karakteristik persediaan yang ada di PMI UTDC Kota Depok berada pada kondisi yang tidak ideal. Unsur-unsur persediaan yang terdapat di PMI UTDC Kota Depok seperti waktu pemesanan, lead time, dan jumlah penerimaan maupun pemakaian selalu berubah-ubah atau tidak konstan. Kondisi yang tidak ideal lainnya ialah perhitungan demand yang dilakukan oleh PMI UTDC Kota Depok. Perhitungan demand dilakukan berdasarkan prediksi pengumpulan darah. Hal ini sebenarnya tidak ideal namun tetap dilakukan karena PMI UTDC Kota Depok belum menerapkan sistem persediaan terpadu. PMI UTDC Kota Depok tidak mempunyai waktu yang tetap kapan pengambilan darah akan dilakukan sehingga lead time pun menjadi tidak tetap. Waktu pengambilan darah tersebut tergantung dari permintaan kelompok donor untuk dikunjungi. Waktu pengambilan darah ke kelompok donor dapat dilihat pada Lampiran 6. Pengambilan darah yang dilakukan PMI UTDC Kota Depok, tidak memperhatikan kondisi persediaan yang ada di Blood Bank. PMI UTDC Kota Depok terus menerus melakukan pengambilan darah tanpa menunggu persediaan habis. Hal ini pada satu sisi sangat baik karena menghindari stock out, akan tetapi pada sisi lain akan mengakibatkan terjadi over capacity apabila tidak diperhitungkan secara benar. Berdasarkan karakteristik yang terdapat di PMI UTDC Kota Depok maka metode pengendalian persediaan yang dapat diterapkan pada PMI UTDC Kota Depok ialah metode stokastik atau probabilitas karena semua unsur dalam persediaan bersifat tidak konstan. Metode probabilitas ini jarang digunakan karena metode ini cukup sulit dilakukan. Terdapat beberapa alasan mengapa metode ini sulit untuk dilakukan. Alasan tersebut diantaranya ialah perusahaan harus menghitung unsur-unsur yang berada dalam keadaan berubah-ubah atau tidak konstan, serta literatur-literatur yang menjelaskan tentang metode probabilitas ini cukup sulit didapatkan karena tidak umum untuk diterapkan pada perusahaan. Metode probabilitas dapat digunakan dengan cara mencari rata-rata dari semua parameter persediaan seperti penerimaan darah, pemakaian darah serta lead time pengambilan darah. Setelah parameter tersebut diketahui, maka dapat dihitung Persediaan Optimal, Safety Stock serta Reorder Point. Guna memudahkan penelitian, analisis lead time dilakukan berdasarkan golongan darah.

4.8. Analisis Lead Time