2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pengelola HPGW dan data lain yang berhubungan dengan penelitian ini, meliputi : data produksi
bulanan getah pinus pada bulan Maret 2009 sampai bulan Desember 2011.
3. 5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1.
Teknik observasi Data dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung terhadap berbagai
kegiatan di lapangan. 2.
Teknik wawancara Data yang dikumpulkan melalui tanya jawab yang dilakukan langsung
terhadap responden yang terlibat dalam kerjasama serta berbagai pihak yang terkait untuk melengkapi data dan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur kuisioner maupun tidak terstruktur. 3.
Studi pustaka Data dikumpulkan melalui proses mencari, mencatat dan mempelajari
study literatur serta pengumpulan data-data dari instansi terkait.
3. 6 Metode Pemilihan Responden
Pengambilan responden dilakukan secara sensus. Responden yang digunakan adalah penyadap getah pinus yang masih aktif dalam kegiatan
penyadapan di HPGW. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 orang penyadap getah pinus.
3. 7 Pengolahan dan Analisis Data
1. Identifikasi Karakteristik Penyadap Getah Pinus
Analisis dilakukan secara deskriptif. Analisis deskriptif mengacu pada data primer di lapangan yang digunakan untuk mengetahui gambaran secara
umum kegiatan pengelolaan di HPGW. Pengidentifikasian karakteristik penyadap getah pinus dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun
komponen-komponen yang akan disajikan untuk mengidentifikasi karakteristik
responden, meliputi: umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota inti, dan jenis pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan.
2. Pengolahan Data Getah Pinus
Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Penyajian data dilakukan dengan cara tabulasi dan grafik. Hasil sadapan dibuat berdasarkan kumulatif
sadapan perbulan dan dipilah-pilah berdasarkan jangka waktu perlakuan penyadapan tertentu. Pengolahan data secara deskriptif digunakan untuk
menjelaskan pengaruh perlakuan penyadapan terhadap hasil sadapan getah pinus. Perlakuan penyadapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perlakuan motivasi kerja
Perlakuan motivasi kerja ini dapat berupa memberikan motivasi kerja ataupun memberi semangat kerja kepada penyadap agar penyadap dapat
bersemangat untuk menyadap getah dengan produksi yang lebih, tinggi sehingga pendapatan penyadap juga akan meningkat. Pemberian motivasi kerja dapat
dilakukan dengan bertemu secara langsung dilapangan, kunjungan ke rumah- rumah penyadap maupun diadakannya rapat tahunan serta perubahan sistem
pembayaran upah sadap yang semula mingguan menjadi harian. b.
Perlakuan kontrak kerja Perlakuan
kontrak kerja
dilakukan dengan
membuat kontrak
kerjaperjanjian kerja produksi dengan penyadap. Kontrak ini berisi mengenai ketersedian penyadap untuk menyadap di HPGW dan mengikuti peraturan yang
telah ditentukan. Diharapkan dengan adanya kontrak ini, penyadap dapat lebih giat dalam menyadap sehingga dapat meningkatkan penyadapan.
c. Perlakuan tarif upah
Perlakuan tarif upah berupa perlakuan dengan cara memberikan upah kerjatarif upah yang relatif lebih tinggi ataupun memberikan tambahan upah
insentif apabila penyadap dapat menyadap melebihi target produksi. d.
Perlakuan hasil penelitian atau ilmu pengetahuan Perlakuan terhadap hasil penelitian ini merupakan penerapan atas
penemuan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh HPGW. Salah satu hasil penelitian yang telah diterapkan adalah dengan mengganti stimulansia pada
getah pinus dari stimulansia cairan asam sulfat CAS menjadi stimulansia organik etrat atau etilen sitrat.
Selaian itu dilakukan perbandingan pemberian perlakuan penyadapan getah pinus di HPGW dengan Perum Pehutani Unit III Jawa Barat dan Banten
KPH Sukabumi.
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Hutan Pendidikan Gunung Walat