6 Metode Pemilihan Responden 7 Pengolahan dan Analisis Data

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Badan Pengelola HPGW dan data lain yang berhubungan dengan penelitian ini, meliputi : data produksi bulanan getah pinus pada bulan Maret 2009 sampai bulan Desember 2011.

3. 5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Teknik observasi Data dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung terhadap berbagai kegiatan di lapangan. 2. Teknik wawancara Data yang dikumpulkan melalui tanya jawab yang dilakukan langsung terhadap responden yang terlibat dalam kerjasama serta berbagai pihak yang terkait untuk melengkapi data dan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur kuisioner maupun tidak terstruktur. 3. Studi pustaka Data dikumpulkan melalui proses mencari, mencatat dan mempelajari study literatur serta pengumpulan data-data dari instansi terkait.

3. 6 Metode Pemilihan Responden

Pengambilan responden dilakukan secara sensus. Responden yang digunakan adalah penyadap getah pinus yang masih aktif dalam kegiatan penyadapan di HPGW. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 orang penyadap getah pinus.

3. 7 Pengolahan dan Analisis Data

1. Identifikasi Karakteristik Penyadap Getah Pinus Analisis dilakukan secara deskriptif. Analisis deskriptif mengacu pada data primer di lapangan yang digunakan untuk mengetahui gambaran secara umum kegiatan pengelolaan di HPGW. Pengidentifikasian karakteristik penyadap getah pinus dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun komponen-komponen yang akan disajikan untuk mengidentifikasi karakteristik responden, meliputi: umur, tingkat pendidikan, jumlah anggota inti, dan jenis pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. 2. Pengolahan Data Getah Pinus Pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Penyajian data dilakukan dengan cara tabulasi dan grafik. Hasil sadapan dibuat berdasarkan kumulatif sadapan perbulan dan dipilah-pilah berdasarkan jangka waktu perlakuan penyadapan tertentu. Pengolahan data secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan pengaruh perlakuan penyadapan terhadap hasil sadapan getah pinus. Perlakuan penyadapan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Perlakuan motivasi kerja Perlakuan motivasi kerja ini dapat berupa memberikan motivasi kerja ataupun memberi semangat kerja kepada penyadap agar penyadap dapat bersemangat untuk menyadap getah dengan produksi yang lebih, tinggi sehingga pendapatan penyadap juga akan meningkat. Pemberian motivasi kerja dapat dilakukan dengan bertemu secara langsung dilapangan, kunjungan ke rumah- rumah penyadap maupun diadakannya rapat tahunan serta perubahan sistem pembayaran upah sadap yang semula mingguan menjadi harian. b. Perlakuan kontrak kerja Perlakuan kontrak kerja dilakukan dengan membuat kontrak kerjaperjanjian kerja produksi dengan penyadap. Kontrak ini berisi mengenai ketersedian penyadap untuk menyadap di HPGW dan mengikuti peraturan yang telah ditentukan. Diharapkan dengan adanya kontrak ini, penyadap dapat lebih giat dalam menyadap sehingga dapat meningkatkan penyadapan. c. Perlakuan tarif upah Perlakuan tarif upah berupa perlakuan dengan cara memberikan upah kerjatarif upah yang relatif lebih tinggi ataupun memberikan tambahan upah insentif apabila penyadap dapat menyadap melebihi target produksi. d. Perlakuan hasil penelitian atau ilmu pengetahuan Perlakuan terhadap hasil penelitian ini merupakan penerapan atas penemuan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh HPGW. Salah satu hasil penelitian yang telah diterapkan adalah dengan mengganti stimulansia pada getah pinus dari stimulansia cairan asam sulfat CAS menjadi stimulansia organik etrat atau etilen sitrat. Selaian itu dilakukan perbandingan pemberian perlakuan penyadapan getah pinus di HPGW dengan Perum Pehutani Unit III Jawa Barat dan Banten KPH Sukabumi. BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Hutan Pendidikan Gunung Walat