2 Kontrak Kerja 3 Tarif upah

5.3. 2 Kontrak Kerja

Pemberian kontrak kerja atau perjanjian kerja diHPGW ada sejak tahun 2009. Penyadap yang akan menjadi penyadap harus menandatangani kontrak kerja berupa kesediaan untuk bekerja sebagai penyadap getah pinus dan akan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan dan situjui oleh Badan Pengelola HPGW. Hal-hal yang tidak tercantum dalam kontrak kerja tercantum dalam perjanjian lain yang telah disepakati oleh semua pihak. Tabel 7. Persentase pengaruh kontrak kerja terhadap kenaikan hasil sadapan getah pinus No Jawaban pengaruh perlakuan penyadapan Jumlah responden org Persentase 1 10 40 2 10 14 56 3 20 1 4 4 30 5 40 6 50 Total 25 100 Berdasarkan hasil wawancara terhadap 25 responden Tabel 7 maka diperoleh sebanyak 14 orang responden bahwa peningkatan hasil sadapan getah pinus kerena adanya kontrak kerja hanya memiliki pengaruh sebesar 10. Terdapat sebanyak 10 orang responden beranggapan bahwa adanya kontrak kerja tidak memiliki pengaruh atas kenaikan hasil sadapan pinus serta hanya satu orang penyadap pinus yang beranggapan bahwa adanya kontrak kerja memiliki pengaruh terhadap kenaikan sadapan getah pinus sebesar 20. Pada Lampiran 4 menunjukkan pengaruh adanya kontrak kerja sangatlah kecil. Rendahnya pengaruh yang dihasilkan dengan adanya perlakuan kontrak kerja karena penyadap kurang menganggap penting kontrak kerja dengan Badan Pengelola HPGW. Kontrak kerja hanya dianggap sebagai salah satu syarat untuk diisi oleh penyadap.

5.3. 3 Tarif upah

Upah merupakan suatu penerimaan yang diterima oleh penyadap sebagai imbalan yang diberikan oleh pengelola atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk uang. Pemberian upah yang ada di HPGW tidak didasarkan atas satuan waktu. Upah diberikan berdasarkan banyaknya hasil sadapan getah pinus yang diperoleh penyadap dalam satuan kilogram. Insentif merupakan salah satu tambahan imbalan yang diberikan kepada penyadap apabila telah melebihi target produksi yang telah ditetapkan. Insentif yang diberikan berupa insentif bulanan yaitu pemberian mie instan bagi penyadap yang memperoleh hasil terbanyak. Pemberian insentif ini bertujuan agar penyadap dapat lebih bersemangat dalam kegiatan penyadapan sehingga hasil yang diperoleh dapat meningkat. Tabel 8. Persentase pengaruh tarif upah terhadap hasil sadapan getah pinus No Jawaban pengaruh perlakuan penyadapan Jumlah responden org Persentase 1 2 10 3 20 10 40 4 30 11 44 5 40 4 16 6 50 Total 25 100 Tabel 8 menunjukkan bahwa pemberian perlakuan kenaikan tarif upah dan pemberian insentif memiliki pengaruh yang cukup baik. Terdapat 11 orang responden beranggapan bahwa meningkatnya hasil sadapan sebesar 30 dipengaruhi oleh adanya perlakuan ini. Selanjutnya sebanyak 10 orang responden beranggapan adanya perlakuan tarif upah meningkatkan hasil sadapan sebesar 20 dan 4 orang beranggapan peningkatan sebesar 40 dikarenakan adanya perlakuan tersebut. Rata-rata persentase persepsi penyadap terhadap kenaiakan hasil sadapan karena adanya pengaruh tarif upah adalah sebesar 27,6. Lampiran 5 menunjukkan peningkatan hasil sadapan getah pinus terhadap masing-masing responden. Hail ini menunjukkan bahwa ekonomi merupakan salah satu motif penyadap dalam upaya peningkatan hasil sadapan hasil sadapan. Kenaikan tarif upah dan pemberian insentif oleh Badan Pengelola HPGW secara tidak langsung meningkatkan keinginan masyarakat untuk memperoleh hasil yang maksimal, sehingga kebutuhan hidup akan terpenuhi dan terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

5.3. 4 Hasil Penelitian dan Ilmu Pengetahuan