Iklim dan Hidrologi Geologi Keadaan Vegetasi dan Fauna

kawasan ini terdapat dua patok triangulasi KN 2.212 670 mdpl dan KN 2.213 720 mdpl. Kondisi topografi agak curam berkisar 15 – 25 sampai sangat curam 40. Berdasarkan peta tanah Gunung Walat skala 1:10.000 tahun 1981, jenis tanah Gunung Walat, yaitu: keluarga tropophumult tipik latosol merah kekuningan, tropodult latosol coklat, dystropept tipik podsolik merah kekuningan, dan troporpent lipik latosol. Keadaan ini menunjukkan bahwa tanah di Hutan Gunung Walat bersifat heterogen. Tanah latosol merah kekuningan adalah jenis tanah yang terbanyak di daerah berbatu hanya terdapat tanah latosol dan di daerah lembah terdapat tanah podsolik.

4.4 Iklim dan Hidrologi

Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe B dan banyaknya curah hujan tahunan berkisar antara 1600-4400 mm. Suhu udara maksimum yang ada di daerah Gunung Walat pada siang hari adalah 29° C dan minimum 19° C di malam hari. Hutan Pendidikan Gunung Walat merupakan sumber air bersih yang penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian selatan yang mempunyai anak sungai yang mengalir sepanjang tahun, yaitu anak sungai Cipeureu, Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas dan Legok Pusar. Kawasan HPGW masuk ke dalam sistem pengelolaan DAS Cimandiri.

4.5 Geologi

Kandungan batu alam di HPGW terdiri dari batuan sedimen vulkanik berwarna hijau semu abu-abu yang membentuk seri lapisan yang sangat tebal. Tebal setiap lapisan berkisar antara beberapa centimeter hingga kurang dari 35 cm. Gunung Walat terdiri dari lapisan tufa dasit yang pada horizon tertentu diselingi dengan batuan batuan tufa andesit yang merupakan bagian dari formasi breksi tua yang berumur Meosin. Keadaan Gunung Walat merupakan pulau Meosin di tengah-tengah formasi batuan vulkanik kuarter yang berasal dari Gunung Salak dan Gunung Gede. Gunung Walat dan sekitarnya dibangun oleh batuan sedimen tersier bawah oligosen yang disebut formasi Walat. Formasi Walat terutama disusun oleh batu pasir kuarsa yang berlapiskan silang konglomerat kerakal kuarsa lempung, lignit lapisan-lapisan arang tipis. Semakin ke atas ukuran butiran bertambah dan tersingkap di Gunung Walat dekat Cibadak serta daerah sekitarnya. Pasir dari formasi ini dapat digunakan untuk pembuatan gelas dan diperkiraan tebalnya antara 1.000 meter hingga 1.373 meter.

4.6 Keadaan Vegetasi dan Fauna

Tegakan Hutan di HPGW didominasi tanaman damar Agathis lorantifolia, pinus Pinus merkusii, puspa Schima wallichii, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia macrophylla dan jenis lainnya seperti kayu afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia, Gliricidae sp, Shorea sp, dan akasia Acacia mangium. Di HPGW paling sedikit terdapat 44 jenis tumbuhan, termasuk 2 jenis rotan dan 13 jenis bambu. Selain itu terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis. Potensi hutan tanaman berdasarkan hasil inventarisasi hutan tahun 2010 yang dilakukan oleh Universitas Gottingen TIF adalah sebanyak 11.381 m 3 kayu Agathis loranthifolia damar, kayu Pinus merkusii pinus 62.782 m 3 , kayu Schima wallichii puspa 5.943 m3, tanaman campuran mix plantation sebanyak 19.809 m3 dan hutan sekunder secondary forest sebanyak 826 m 3 . Pohon damar dan pinus juga menghasilkan getah kopal dan getah pinus. Di HPGW juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus damar, pinus, kayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul Areal HPGW memilki beraneka ragam jenis satwa liar yang meliputi jenis-jenis mamalia, reptilia, burung, dan ikan. Jenis mamalia yang ada yaitu babi hutan Sus scrofa, monyet ekor panjang Macaca fascicularis, kelinci liar Nesolangus sp., meong congkok Felis bengalensis, tupai Callociurus sp., trenggiling Manis javanica, musang Paradoxurus hermaphroditic. Dari jenis burung Aves terdapat sekitar 20 jenis burung, antara lain: Elang Jawa, Emprit, Kutilang dan lain-lain. Jenis-jenis reptilia antara lain biawak, ular dan bunglon. Terdapat berbagai jenis ikan sungai seperti ikan lubang dan jenis ikan lainnya. Ikan lubang adalah ikan sejenis lele yang memiliki warna agak merah. Selain itu terdapat pula lebah hutan Apis dorsata.

4.7 Penduduk