dibandingkan dengan pengaruh kontrak kerja. Peningkatan yang diakibatkan karena adanya tarif upah cukup besar. Hal ini dikerenakan pengaruh motif
ekonomi yang diterapkan oleh Badan Pengelola HPGW terhadap penyadap. Pengaruh yang diberikan kontrak kerja terhadap peningkatan hasil sadapan relatif
kecil yaitu sebesar 15 kgbln. Kecilnya pengaruh perlakuan ini karena penyadap hanya beranggapan bahwa kontrak kerja hanyalah sebagai persyaratan
administrasi untuk menjadi seorang penyadap di HPGW.
Gambar 5. Grafik perbandingan masing-masing parameter terhadap peningkatan hasil sadapan.
5. 3
Persepsi Penyadap
Persepsi penyadap adalah pendapat penyadap terhadap kenaikan hasil sadapan getah pinus karena adanya berbagai perlakuan penyadapan. Perlakuan
penyadapan meliputi motivasi kerja, kontrak kerja, tarif upah dan hasil penelitian.
5.3. 1 Motivasi kerja
Pemberian motivasi kerja oleh pihak pengelola terhadap penyadap adalah dengan bertatap muka secara langsung antara pihak pengelola dan penyadap,
kunjungan langsung kerumah penyadap dan diadakannya rapat tahunan serta adanya perubahan terhadap sistem pemberian upah. Beberapa cara tersebut yang
paling disukai oleh penyadap adalah perubahan sistem pemberian upah sadap yang semula mingguan menjadi harian dan adanya kunjungan langsung kerumah
penyadap. Perubahan sistem pengupahan mempermudah penyadap dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena tidak harus menunggu selama satu
minggu untuk mendapatkan upah sadap. Kunjungan langsung kerumah penyadap yang dilakukan apabila terdapat penyadap yang mengalami sakit ataupun terdapat
penurunan hasil sadapan. Dengan adanya kunjungan ini penyadap merasa lebih diperhatikan oleh pihak pengelola sehingga hubungan antara penyadap dengan
Badan Pengelola dapat menjadi lebih baik. Tabel 6. Persentase persepsi penyadap terhadap pengaruh motivasi kerja terhadap
kenaikan hasil sadapan getah pinus.
No Jawaban pengaruh perlakuan penyadapan Jumlah responden org
Persentase 1
2 10
3 20
6 24
4 30
15 60
5 40
4 16
6 50
Total 25
100
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 25 responden Tabel 6, maka diperoleh jawaban sebanyak 15 orang responden bahwa peningkatan hasil
sadapan getah pinus sebesar 30 dikerenakan adanya pengaruh motivasi kerja yang telah diberikan oleh Badan Pengelola HPGW. Selanjutnya sebanyak 6 orang
responden berpendapat bahwa peningkatan hasil sadapan getah pinus sebesar 20 diakibatkan adanya pemberian motivasi kerja oleh pihak pengelola. Terdapat 4
orang responden berpendapat bahwa peningkatan hasil sadapan karena adanya motivasi kerja yang diberikan oleh pihak pengelola adalah sebesar 40. Rata-rata
persentase persepsi penyadapan terhadap kenaikan hasil sadapan getah pinus kerena perlakuan motivasi kerja adalah sebesar 29,2. Ini menunjukkan bahwa
rata-rata responden menganggap bahwa pengaruh yang diberikan oleh perlakuan motivasi kerja terhadap kenaikan hasil sadapan sebesar 29,2.
Persepsi penyadap terhadap kenaikan hasil sadapan karena adanya pengaruh motivasi kerja adalah sangat baik. Hal ini dikarenakan penyadap
menyukai cara yang dilakukan oleh Badan Pengelola HPGW, selain itu rentang waktu dalam penerapan metode motivasi kerja yang cukup lama sejak bulan Mei
tahun 2009 sampai akhir tahun 2010. Pemberian motivasi kerja memiliki pengaruh berbeda-beda terhadap masing-masing penyadap, hal ini dapat dilihat
pada Lampiran 3.
5.3. 2 Kontrak Kerja