C. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian dan sifat masalah yang ada, fokus penelitian
ini adalah
mendeskripsikan penanaman
nilai-nilai entrepreneurship di SMPI Mentari Indonesia. Dengan demikian penelitian
ini dapat dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif dengan bentuk metode deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat
diperoleh pemahaman dan penafsiran mengenai makna, kenyataan, dan fakta yang relevan.
Untuk itu metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi akan
digunakan untuk pengumpulan data penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sifat dan tujuan dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut. 1.
Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang bentuk
program atau kegiatan penanaman nilai-nilai entrepreneurship, mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, praktik berwirausaha dan budaya
sekolah di SMPI Mentari Indonesia Bekasi Utara. 2.
Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh datainformasi terkait
strategi-strategi yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai entrepreneurship melalui pengintegrasian dalam mata pelajaran, buku
ajar, ekstrakurikuler, praktik berwirausaha, pengembangan diri, muatan lokal, dan budaya sekolah di SMPI Mentari Indonesia serta
faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakannya. Metode yang
dilakukan dengan
menggunakan pedoman
wawancara.Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, 10 guru, dan 15 siswa.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai hal-hal berupa catatan. Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
tetang profil, visi dan misi, data guru, data siswa, kurikulum, kegiatan ekstrakulrikuler yang ada di SMPI Mentari Indonesia dan lain
sebagainya.dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat ditampilkan gambaran tentang objek
penelitian.
E. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
Penanaman nilai-nilai entrepreneurship adalah Penanaman nilai- nilai entrepreneurship sebagai salah satu bentuk nilai yang harus
ditanamkan sekolah dengan baik. Sehingga siswa memiliki kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai entrepreneurship dalam
kehidupan sehari-harinya. Sebagaimana kita ketahui nilai-nilai entrepreneurship yaitu mandiri, kreatif, berani mengambil resiko
berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab, kerja sama, pantang menyerah, komitmen,
realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, motivasi kuat untuk sukses. 2.
Definisi Operasional Secara operasonal penanaman nilai-nilai entreprneurship dilakukan
melalui strategi
yang meliputi:
mata pelajaran,
perubahan pembelajaran, ekstrakulikuler, pengembangan diri, kultur sekolah,
muatan lokal, dan pembelajaran aktif. Dengan adanya penanaman nilai-nilai entrepreneurship disekolah, diharapkan terjadi perubahan
pada sikap peserta didik yang mencerminkan karakter wirausahawan, yang mandiri, kreatif, berani mengambil resiko berorientasi pada
tindakan, kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung
jawab, kerja sama, pantang menyerah, komitmen, realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, motivasi kuat untuk sukses.
3. Kisi-kisi instrumen
a. Pedoman Wawancara
Tabel 1
Variabel DIMENSI
INDIKATOR
Penanaman nilai-nilai
entrepreneurship a.
Karakteristik entrepreneurship
-Siswa mencerminkan karakter entrepreneurship
b. Tujuan
entrepreneurship -Mempunyai tujuan dalam
menanamkan nilai-nilai entrepreneurship di sekolah
c. Nilai-nilai dasar
entrepreneurship -Sekolah memiliki program
yang dapat menanamkan nilai-nilai entrepreneurship
d. Pengembangan nilai-
nilai entrepreneurship -Mampu mengembangkan
nilai-entrepreneurship disekolah
e. Keberhasilan
penanaman nilai-nilai entrepreneurship
-Mampu mencapai kriteria dalam menanamkan nilai-
nilai entrepreneurship f.
Strategi penanaman nilai-nilai
entrepreneurship -Mampu mengintegrasikan
nilai-nilai entrepreneurship melalaui berbagai strategi
g. Faktor pendukung dan
penghambat dalam melakukan kegiatan
entrepreneurship disekolah
-Mampu meminimalisir hambatan-hambatan dan
meningkatkan faktor pendukung baik dari internal
sekolah maupun eksternal
Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Aspek yang diamati Ada
Tidak keterangan
1 Mata Pelajaran
2 Kegiatan Ekstrakurikuler
3 Praktik Berwirausaha
4 Budaya Sekolah
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dan mengalir flow model. Langkah-
langkah yang dipergunakan dalam model ini antara lain : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
a. Pengumpulan Data
Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan
catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian.
b. Reduksi Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data.
Langkah ini berkait erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksikan
dan mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil
penelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian
berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar
dikumpulkan. Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian.
c. Penyajian Data
Penyajian data
atau kumpulan
informasi yang
memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan dalam penelitian
kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah selanjutnya.
Analisisnya menggunakan
analisis model
interaktif. Artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang terkumpul
dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang
paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan
masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.
33
33
Pedoman Penulisan Skirpsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h al. 70-71.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
SMPI Mentari Indonesia Jl.KH.Muhammad Musa No 59 Kampung Tanah Tinggi RTRW 002024 Desa Setia Asih kecamatan tarumajaya
kabupaten Bekasi dengan alamat Email mentariindonesia.smpgmail.com
dan No Statistik Sekolah 202022202009 merupakan sekolah yang memiliki kurikulum bidang studi entrepreneurship yang diajarkan dengan
sistem yang berbasis CTL, Media pembelajaran yang digunakan berbasis ICT Information Communication Technology serta pembiasaan nilai-
nilai keislaman ta’widh dan model pembelajaran ISLAMI Interactive,
Student Centre, Language Collaborate, Active, Modeling, ICT Based
1. Visi dan Misi SMPI Mentari Indonesia
Visi merupakan cita-cita atau angan-angan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi tertentu. Sedangkan misi adalah langkah-langkah
yang dijalankan untuk mensukseskan visi yang telah di buat. Maka ini
lah visi dan misi SMPI Mentari Indonesia yaitu : Visi:
Menjadi Lembaga Pendidikan Islam Berkarakter Entrepreneur Yang Unggul Dalam Iman, Ilmu, Akhlaq.
Misi :
Berikut misi SMP Islam Mentari Indonesia yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah, sebagai berikut:
a. Menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai landasan kegiatan.
b. Menumbuh kembangkan jiwa entrepreneurship yang berlandaskan
keislaman dengan mengembangkan kurikulum yang berbasis CTL Contextual Teaching and Learning