Prosedur Aplikasi SEM Structural Equation Modeling SEM

4. Jenis model keempat disebut correlated-multivariate recursive model. Jenis ini dicirikan dalam model yang dianalisis paling tidak terdapat dua variabel laten eksogen, dan dua variabel endogen.

3.7.4 Prosedur Aplikasi SEM

Menurut Kusnendi 2008, prosedur aplikasi SEM terdiri dari tujuh tahap: 1. Spesifikasi model yaitu merumuskan model berbasis teori sehingga dapat diidentifikasi variabel laten eksogen-endogen, argumen teoritis hubungan kausal antarvariabel laten, serta indikator-indikator atau variabel manifes eksogen dan endogen. 2. Menterjemahkan model menjadi diagram jalur. Pada tahap ini tergambarkan dengan jelas setting atau adegan hubungan antarvariabel laten, serta adegan model pengukuran. 3. Mengkonversi diagram jalur menjadi persamaan. Pada tahap ini dapat diidentifikasi jumlah parameter yang akan diestimasi. 4. Identifikasi model yaitu tahap yang menentukan apakah model bersifat under, just, atau over-identified. 5. Estimasi parameter model merupakan tahap untuk memilih data input, metode estimasi, dan strategi estimasi parameter model. 6. Menguji model terdapat dua tahap yaitu uji model pengukuran kemudian uji basic atau hybrid model. 7. Perbaikan model dan interpretasi hasil. Tahap ini memodifikasi model didasarkan justifikasi teoritis tertentu. Interpretasi hasil dilakukan dalam rangka menjawab masalah penelitian yang diajukan. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Structural Equation Modelling SEM. Jenis SEM yang digunakan merupakan bivariate model. Jenis model ini dicirikan hanya melibatkan satu variabel laten eksogen dan satu variabel laten endogen Kusnendi, 2008. Variabel laten eksogen pada penelitian adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan mempunyai indikator sebagai berikut: X1 = Kharismatik X2 = Transformasional X3 = Visioner Variabel laten endogen pada penelitian ini adalah modal sosial. Modal sosial mempunyai indikator sebagai berikut: Y1 = Kepercayaan Y2 = Norma Sosial Y3 = Jaringan Sosial Gambar 2. Diagram Lintas Kerangka Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Modal Sosial H 1 H 7 H 2 H 5 H 6 H 4 H 3 Gaya Kepemimpinan Modal Sosial X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Organisasi 4.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bogor Pada masa pemerintahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor untuk selanjutnya disingkat KPP Pratama Bogor, bernama “De In Fiksi Van Finansien”. Setelah Indonesia merdeka, nama tersebut berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan, kemudian menjadi Kantor Inspeksi Pajak. Setelah adanya reformasi perpajakan pada tahun 1984 dan adanya perubahan sistem pemungutan pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak berganti nama menjadi Kantor Pajak. Dengan terbentuknya KPP WP Besar dan diikuti pembentukan KPP Madya dan KPP Pratama yang dibentuk pertama kali di Jakarta, sejak tanggala 14 Agustus 2007 Kantor Pelayanan Pajak Bogor, Kantor Pelayanan PBB Bogor, dan Kantor Pemeriksaan Pajak Bogor disatukan menjadi KPP Pratama Bogor berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-112PJ.2007 tentang penerapan organisasi, tata kerja, dan saat mulai beroperasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten, Kantor Wilayah Direktorat jenderal Pajak Jawa Barat I, dan Kantor Wilayah direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II. KPP Pratama Bogor terletak di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 64 Bogor.

4.1.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bogor

Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bogor merupakan salah satu unit kerja Direktorat Jenderal Pajak bagian pelayanan perpajakan yang berhubungan dengan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan. Sebagai salah satu unit kerja Direktorat Jenderal Pajak maka KPP Pratama Bogor mempunyai visi dan misi yang sama dengan Direktorat Jenderal Pajak. Adapun visi KPP Pratama Bogor adalah menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi. Sedangkan misi KPP Pratama Bogor adalah menghimpun penerimaan