Pentingnya komponen kepercayaan ini juga sebagai landasan dalam penerapan suatu gaya kepemimpinan antara pimpinan dengan pegawai KPP
Pratama Bogor. Peningkatan dan penjagaan kestabilan kepercayaan baik antar sesama pegawai, dengan pimpinan, maupun terhadap organisasi harus selalu
dijaga dengan baik. Selain itu, KPP Pratama Bogor sebagai institusi pelayanan masyarakat wajibnon-wajib pajak juga dituntut agar mampu
membentuk kepercayaan yang baik dengan masyarakat.
4.5.2 Norma Sosial
Para pegawai KPP Pratama Bogor mengatakan sangat setuju pada kriteria “KPP Pratama Bogor memiliki aturan tertulis yang mengatur aktivitas
anggotanya”. Kriteria ini memiliki nilai rataan skor yang paling tinggi
diantara kriteria lainnya pada komponen norma sosial yaitu sebesar 4,3. Aturan tertulis berbentuk aturan berupa Keputusan Direktorat Jenderal Pajak,
aturan pelaksanaan prosedur KPP Pratama Bogor, dan aturan yang berupa aturan tambahan yang mengatur aktivitas harian pegawai KPP Pratama
Bogor. Sedangkan pengaturan aktivitas melalui aturan tidak tertulis mempunyai nilai paling kecil yaitu sebesar 3,58. Penerapan komponen modal
sosial norma sosial untuk kriteria lainnya pada KPP Pratama Bogor dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Penilaian Pegawai Mengenai Komponen Modal Sosial Norma Sosial
Pernyataan Rataan
Skor Pernyataan
Jawaban
KPP Pratama Bogor ini memiliki aturan tertulis
yang mengatur
aktivitas anggotanya.
4,30 Sangat
Setuju KPP Pratama Bogor ini memiliki aturan
tidak tertulis yang mengatur aktivitas anggotanya.
3,58 Setuju
KPP Pratama Bogor ini memiliki nilai- nilai tradisional yang dijunjung tinggi
untuk mengatur aktivitas anggotanya. 3,86
Setuju
Rataan Skor 3,91
Setuju
Komponen modal sosial yang terbentuk di KPP Pratama Bogor paling kecil adalah norma sosial. Hal ini disebabkan oleh pegawai KPP Pratama
Bogor lebih merespon terhadap aturan-aturan tertulis yang terbentuk.
Peningkatan norma sosial sebagai komponen modal sosial sangat penting dilakukan. Peningkatan komponen tersebut dapat melalui pengenalan
mendalam budaya KPP Pratama Bogor yang lebih disosialisasikan kepada pegawai KPP Pratama Bogor sehingga budaya tersebut dapat memiliki
positioning yang kuat. Rendahnya pendapat pegawai KPP Pratama Bogor pada komponen norma sosial juga disebabkan oleh kurang tersosialisasinya
aturan-aturan tidak tertulis yang telah ada. Pelaksanaan nilai-nilai yang terdapat pada KPP Pratama Bogor
belumlah secara menyeluruh. Nilai-nilai yang dilaksanakan baik oleh pegawai dan organisasi hanya terlihat pada beberapa nilai saja. Salah satu nilai
tersebut adalah pelayanan prima yang telah diwujudkan melalui adanya pembentukan AR dan contact center untuk wadah keluhan, kritik, dan saran
bagi WP.
4.5.3 Jaringan Sosial