Mengadakan Pengamatan Lapangan

1. Mengadakan Pengamatan Lapangan

Terdapat tiga pengamatan lapangan, yaitu pengamatan identifikasi, pengamatan detail (pada minipit) dan deskripsi profil penuh. Ketiganya secara skematis dilukiskan pada Gambar 5.2. Keterangan masing-masing pengamatan akan diuraikan dibawah ini.

Pengamatan identifikasi, dilakukan dengan jalan pemboran atau pengamatan lainnya, misalnya pengamatan pada tebing jalan atau tebing parit yang bertujuan mengenal (mengidentifikasikan) satuan taksonomi. Setiap pengamatan bertujuan untuk mengetahui masuk ke dalam kelompok pedon yang manakah daerah tempat titik pengamatan tersebut.

Karakteristik tanah yang penting diamati meliputi tebal horizon, warna, tekstur, keadaan batuan, kedalaman efektif tanah, keadaan drainase tanah dan lain-lain. Morfologi lahan yang diamati ialah lereng, relief, elevasi dan wujud-lahan, singkapan batuan dan lain-lain. Disamping itu, macam vegetasi dan penggunaan lahan di sekitar pengamatan juga dicatat. Contoh kartu pemboran, disajikan pada Gambar 5.3.

Pengamatan detail, dilakukan pada minipit yaitu lubang pengamatan tanah yang dibuat menggunakan skop denganukuran kurang lebih 40 cm x 40 cm dan kedalaman 50 dacm. Pengamatan ini hampir sama dengan pengamatan pada profil tanah (yang akan diuraikan dibawah), tetapi dalam versi yang lebih ringkas. Contoh kartu minipit disajikan pada gambar 5.4.

Pengamatan bermanfaat untuk membuat kisaran karakteristik satuan taksonomi tanah untuk menentukan pedon tipikal maupun pedon satelit. Kedua pedon tersebut dideskripsi pada profil tanah

Deskripsi Profil Tanah, dilakukan menurut pedoman yang berlaku. Umumnya digunakan pedoman yang diterbitkan oleh Soil Survey Division Staff (1993), FAO (1990), Puslittanak (2004). Untuk pengamatan tanah di lapangan dengan komputer, dianjurkan menggunakan formulir atau kartu deskripsi profil tanah, berikut panduannya dalam buku Coding Instructions for site and Horizon Description yang disusun oleh Hoff et al. (1994). Contoh kartu deskripsi profil tanah disajikan pada Gambar 5.5. Deskripsi profil berfungsi mengilustrasikan ‘konsep-sentral' satuan-taksonomi yang terdapat di daerah survei. Hal ini sangat penting untuk kolerasi tanah. profil atau penampang tanah dibuat dengan ukuran panjang kurang-lebih 1,5 - 2 meter, lebar 1 meter dan kedalaman sampai dengan 2 meter atau hingga kedalaman batuan induk tanah (jika tanah tersebut lebih dangkal).

Cara Pengamatan Dalam Suatu Survei

Berikut ini disajikan cara-cara pengamatan yang umum dilakukan dalam setiap survei tanah. Intensitas pengamatan pada berbagai skala survei tanah dijelaskan dalam subbab 5.3.

a) Pada taraf permulaan survei pengamatan detail (minipit) dilakukan lebi h dahulu, dengan tujuan ‘membangun' kisaran karakteristik bagi satuan taksonomi. Setiap pengamatan tanah pada minipit langsung diklasifikasikan menurut sistem klasifikasi tanah yang digunakan (dalam hal ini sistem Taksonomi Tanah) hingga kategori tertentu (subgrup, famili atau seri) tergantung skala dan tujuan survei seperti tertuang dalam Kerangka Acuan.

b) Dilakukan seleksi untuk menentukan ‘modal-profile’ dengan jalan membuat kisaran sifat masing-masing satuan tanah yang sama yang dihasilkan dari pengamatan minipit dan pemboran. setelah itu dilakukan deskiripsi profil tanah yang disertai dengan pengambilan contoh tanah setiap horizon pada pedon tipikal diikuti dengan klasifikasi tanah. Deskripsi profil tanah dan pengambilan contoh tanah dengan cara yang sama juga dilakukan pada pedon satelit. Cara menentukan ‘modal-profile' dijelaskan dalam Bab 6.

Melalui kegiatan ini legenda peta tanah sementara dapat di susun. Dengan demikian setiap satuan peta tanah telah dapat di tentukan satuan taksonomi atau komponen tanahnya, apakah berupa asosiasi, kompleks atau konsosiasi.

c) Pada tahap akhir survei tanah dilakukan tambahan pengamatan berupa pemboran dan minipit secara bergantian untuk melakukan pengecekan apakah komponen tanah pada setiap satuan peta tanah, telah sesuai dengan yang tercantum dalam legenda peta tanah sementara. Idealnya juga dibuat beberapa profil tanah, sebagai tambahan, terutama jika ditemukan tanah-tanah yang berbeda dari yang ditemukan. Biasanya kegiatan (a) dan (b) dilakukan lebih dulu pada daerah kunci (key area), tergantung pada beberapa hal yang akan diuraikan di bawah ini.