Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan FAO (1976)

8.1 Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan FAO (1976)

Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kelas kasesuaian lahan suatu kawasan dapat berbeda-beda, tergantung pada penggunaan lahan yang dikehendaki.

Klasifikasi Kesesuaian Lahan menyangkut perbandingan (matching) antara kualitas Iahan dengan persyaratan penggunaan lahan

yang diinginkan. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan, menurut kerangka kerja FAO (1976),

terdiri atas 4 katagori, yaitu:

1. Ordo (Order) : menunjukkan keadaan kesesuaian secara umum.

2. Kelas (Class) : menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo.

3. Sub-kelas : menunjukkan keadaan tingkatan dalam kelas yang didasarkan pada jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam kelas.

4. Satuan (Unit) : menunjukkan tingkatan dalam subkelas didasarkan pada perbedaan-perbedaan kecil yang berpengaruh dalam pengelolaannya.

8.1.1 Kesesuaian Lahan pada Tingkat Ordo

Ordo kesesuaian lahan, menurut kerangka-kerja avaluasi lahan FAO (1976), dibedakan atas:

1. Ordo S : Sesuai (Suitable)

Lahan yang termasuk dalam ordo ini dapat digunakan untuk penggunaan tertentu secara lestari, tanpa atau sedikit resiko kerusakan terhadap sumber daya lahannya. Dengan kata lain, keuntungan lebih besar dari masukan yang diberikan.

2. Ordo N : Tidak Sesuai (Not suitable)

Lahan yang termasuk dalam ordo ini mempunyai pembatas demikan rupa sahingga mencegah penggunaan secara lestari untuk suatu tujuan yang direncanakan.

Lahan dapat digolongkan tidak sesuai untuk penggunaan tertentu karena beberapa alasan. Hal ini dapat terjadi karena panggunaan lahan yang diusulkan secara teknis tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, misalnya membangun irigasi pada lahan curam yang berbatu, atau karena dapat menyebabkan degradasi lingkungan yang parah, seperti penanaman pada lereng yang curam. Seringkali pula didasarkan pada pertimbangan ekonomi yaitu nilai keuntungan yang diharapkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan.

8.1.2 Kesesuaian pada Tingkat Kelas

Kelas kesesuaian lahan merupakan pembagian lebih lanjut dari Ordo dan menggambarkan tingkat kasesuaian dari suatu ordo. Tingkat dalam kelas ditunjukkan oleh angka (nomor urut) yang ditulis di belakang simbol ordo. Nomor urut tarsebut menunjukkan tingkatan kelas yang menurun dalam suatu Ordo.

Pada dasarnya jumlah kalas dalam tiap Ordo tidak terbatas, tetapi dianjurkan untuk memakai 3 (tiga) kelas dalam Ordo S dan 2 (dua) kelas dalam Ordo N.

Pembagian dan definisi secara kualitatif masing-masing kelas jika menggunakan 3 kelas untuk ordo sesuai dan 2 kelas untuk ordo tidak sesuai, adalah sebagai berikut:

Kelas S1 : sangat sesuai (highly suitable)

Lahan tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas tidak berarti dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi serta tidak menyebabkan kenaikan masukan yang diberikan pada umumnya.

Kelas S2 : cukup sesuai (moderately suitable) Lahan mempunyai pembatas agak berat untuk mempertahankan tingkat

pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, serta meningkatkan masukan yang diperlukan.

Kelas S3 : Sesuai Marginal (Marginally Suitable) Lahan mempunyai pambatas yang sangat berat untuk mempertahankan

tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi produktivitas

ditingkatkan masukan yangdiperlukan.

Dalam klasifikasi lahan kuantitatif, masukan dan keuntungan barus dinyatakan dengan istilah-istilah umum yang dapat diukur, yaitu pada umumnya menggunakan nilai ekonomi. Dalam lingkungan yang berbeda, variabel-variabel mengenai tingkat kesesuaian dapat dinyatakan secara lebih tegas misalnya kisaran penghasilan bersih yang diharapkan per satuan luas atau per satuan pengelolaan yang baku atau keuntungan bersib per satuan air irigasi yang diterapkan pada berbagai jenis lahan yang berbeda untuk penggunaan tertentu.

Kelas N1 : Tidak Sesuai Saat Ini (Currently not Suitable) Lahan mempunyai pembatas yang lebih berat, tapi masih mungkin untuk

diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pangetahuan sekarang ini dangan biaya yang rasional. Faktor-faktor pembatasnya begitu berat sehingga menghalangi keberhasilan penggunaan lahan yang lestari dalam jangka panjang.

Kelas N2 : Tidak Sesuai Selamanya (Permanently not Suitable)

Lahan mempunyai pembatas yang sangat berat, sehingga tidak mungkin digunakan bagi suatu panggunaan yang lestari.

8.1.3 Kesesuaian pada Tingkat Sub Kelas

Subkelas kesesuaian lahan menunjukkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas kesesuaian.

Masing-masing kelas dapat dibagi manjadi satu atau lebih subkelas kesesuaian tergantung pada jenis pembatas yang ada. Jenis pembatas dicerminkan oleh simbol huruf kecil yang diletakkan setelah simbol kelas. Misalnya S2n, artinya lahan tersebut mempunyai kelas kesesuaian S2 (cukup sesuai) dengan pembatas n (ketersediaan bara). Untuk kelas S1 tidak ada pembagian subkelas.

Jika terdapat lebih dari satu faktor pembatas, maka pembatas yang paling utama (dominan) ditempatkan lebih awal. Misal S2tn berarti lahan tersebut mempunyai kelas S2 dengan faktor pembatas yang dominan, yaitu t (lereng) dan faktor pembatas tambahan, yaitu n (ketersediaan hara).

8.1.4 Kesesuaian pada Tingkat Unit

Kesesuaian pada tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari subkelas kesesuaian lahan yang didasarkan atas besarnya faktor pembatas. Dengan demikian, semua unit dari subkelas yang sama memiliki tingkat kesesuaian yang sama dalam kelas dan memiliki jenis pembatas yang sama pada tingkat subkelas.

Perbedaan antara satu unit dengan unit yang lain merupakan perbedaan dalam sifat-sifat atau gatra tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan seringkali merupakan perbedaan detail dari pembatas- pembatasnya. Jumlah unit dalam sub-kelas tidak dibatasi.

Pemberian simbol kesesuaian lahan pada tingkat unit dilakukan dengan angka setelah simbol subkelas yang dipisahkan oleh tanda penghubung, misalnya S2n-1, S2n-2.

8.1.5 Kesesuaian Bersyarat (Conditionally Suitable)

Penunjukkan kesesuaian bersyarat dilakukan dalam hal-hal tertentu untuk menyingkat atau menyederhanakan penyajian. Hal ini perlu dilakukan untuk melayani kondisi dimana suatu daerah dari lahan yang sempit di daerah survei yang mungkin tidak sesuai atau kurang sesuai untuk penggunaan tertentu dibawah pengelolaan tertentu bagi penggunaan tcrsebut, tetapi akan menjadi sesuai jika kondisi-kondisi tertentu dipenuhi.

Pada dasarnya Sesuai Bersyarat merupakan fase dari ordo Sesuai, yang ditandai dengan huruf kecil c di antara simbol ordo dan kelas misalnya Sc2. Fase Sesuai Bersyarat (yang dibagi ke dalam kelas jika memang diperlukan), selalu ditempatkan dibagian bawah (terakhir) dari daftar dalam kelas S. Fase menunjukkan kasesuaian jika kondisi (e) telah dipenuhi.

Menurut FAO (1976), sedapat mungkin pengunaan fase bersyarat ini dihindari dalam survei tanah, kecuali jika:

a. Tanpa adanya kondisi yang dipenuhi, maka lahan tersebut termasuk tidak sesuai atau termasuk ke dalam kelas sesuai yang paling rendah.

b. Jika kondisi dipenuhi (misalnya dengan melakukan perbaikan terhadap faktor pembatas), maka kelas kesesuaian lahan menjadi nyata meningkat (biasnya paling sedikit meningkat 2 kelas).

c. Jika dibandingkan dengan luas daerah survei secara keseluruhan,

maka luas lahan yang sesuai bersyarat tersebut sangat kecil.