S = 18 Responden

S = 18 Responden

(b) Cara Penentuan dan Pengambilan Sampel Penentuan dan pengambilan sampel untuk kegiatan industri, dilakukan

dengan terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap jumlah industri yang berasal dari BPS, untuk kemudian dicocokkan dengan data perizinan pelakasanaan izin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, untuk mengetahui persebaran kegiatan industri. Setelah diketahui persebaran lokasi kegiatan industri, maka kuestioner pada kegiatan industri yang sudah terdaftar dan diketahui lokasinya, dengan mempertimbangkan mampu mewakili macam-macam kegiatan industri yang ada di Kampung Batik Kauman.

Kegiatan industri di Kampung Batik Kauman, lebih dari jumlah responden yang dibutuhkan. Persebaran kuestioner dilakukan dengan mendatangi lokasi kegiatan industri tersebut hingga diperoleh responden sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan sebesar 18 responden. Pembagian kuestioner tidak dibatasi oleh jenis kegiatan industri dan lokasinya, melainkan pada kegiatan industri yang paling mudah diperoleh informasi.

Peta 3.1

Peta 3.2

Analisis dilakukan dengan melakukan pengamatan, pemahaman dan pendalaman mengenai peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian, dengan pemahaman yang mengacu pada pendapat dari Bogdan dan Biklen yang mengatakan bahwa kegiatan analisis dari penelitian kualitatif adalah dengan menelaah data, menata, mengelola dan mengkompilasikan data, menganalisis, mensintesis, mencari pola, dan menemukan hal yang bermakna untuk dilaporkan dalam penelitian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :

3.4.1. Analisis Orientasi Lokasi

Analisis orientasi lokasi dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi data dan pemetaan hasil penelitian, untuk mengkaji tingkat strategis lokasi serta hubungan yang terjadi antara Kampung Batik Kauman dengan lokasi yang ada disekitarnya, serta mengetahui tingkat kedekatan lokasi terhadap faktor penunjang aktivitas ekonomi.

3.4.2. Analisis Fisik Dasar

Analisis daya dukung lahan dilakukan untuk mengolah data fisik dasar mendukung aktivitas di Kampung Batik Kauman. Analisis yang dilakukan dengan membandingkan kondisi dilapangan dengan teori kesesuaian lahan untuk mengetahui kemampuan dan kesesuaian fisik dasar lokasi untuk kegiatan tertentu.

3.4.3. Analisis Potensi Lahan

Analisis potensi lahan dilakukan dengan metode deskripsi, dan pemetaan penggunaan lahan di Kampung Batik Kauman, untuk selanjutnya mampu dipahami mengenai keterbatasan dan kelebihan potensi lahan yang sudah ada dibandingkan dengan kebutuhan ruang bagi aktivitas perekonomian, kemampuan pembangunan dilihat dari kondisi intensitas bangunan serta kecenderungan nilai lahan di Kampung Batik Kauman, dengan membandingkan dengan teori yang terkait.

3.4.4. Analisis Sarana Prasarana

Analisis sarana prasarana dilakukan dengan metode deskripsi dan pemetaan, serta pengolahan data sarana prasarana yang mendukung secara Analisis sarana prasarana dilakukan dengan metode deskripsi dan pemetaan, serta pengolahan data sarana prasarana yang mendukung secara

3.4.5. Analisis Aksesibilitas

Analisis aksesibilitas merupakan analisis yang dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain adalah analisis mengenai kondisi jaringan jalan dilihat dari kualitas lebar jalan, bahan jalan serta sirkulasi jalan internal Kampung Batik Kauman dengan metode deskripsi, dan selanjutnya akan dilakukan analisis kondisi jalan yang sesuai dan menghambat kegiatan perekonomian. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengolahan data rute trayek dan moda angkutan Kota Surakarta untuk mengetahui tingkat keterjangkauan lokasi studi dilihat secara makro, dibandingkan dengan teori dan peraturan yang membantu dalam proses analisis.

3.4.6. Analisis Perkembangan Perekonomian

Analisis perkembangan perekonomian dilakukan dengan tahap pengolahan data hasil wawancara dengan menggunakan kuestioner dari pelaku pengusaha untuk selanjutnya diketahui persentase perkembangan perekonomian yang dirasakan oleh pengusaha berkaitan dengan peningkatan skala produksi, peningkatan pendapatan, dan penambahan unit usaha.

Sementara untuk perkembangan perekonomian diihat secara fisik, seperti alih fungsi bangunan, penambahan unit usaha, peningkatan skala kegiatan dan investasi sarana prasarana pendukung dilakukan dengan metode deskripsi dan pemetaan, untuk kemudian dikaji dengan menggunakan teori yang terkait.

3.4.7. Analisis Peran Faktor Lokasi dalam Perkembangan Perekonomian

Analisis ini merupakan proses mencari jawaban utama dalam pelaksanaan penelitian ini. Metode analisis yang dilakukan dengan menggunakan konsep dan hubungan antar variabel bebas dan terikat, melalui hubungan asimetrik yaitu hubungan antar variabel yang dipandang memiliki posisi fungsional berbeda dimana satu variabel akan memberikan pengaruh terhadap variabel yang lain.

Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis jaringan kausal, dimana membaca hubungan dari variabel yang bersifat lokasi terhadap

Dimana membaca hubungan variabel dalam berbagai kemungkinan dan keragaman hubungan yang lebih luas antar variabel lokasi terhadap perkembangan perekonomian.

Analisis dilakukan untuk membaca hubungan dua variabel yaitu variabel lokasi yang terdiri dari orientasi lokasi, fisik dasar, kondisi tata guna lahan, aksesibilitas, dan sarana prasarana pendukung yang dikaitkan dengan teori yang sesuai untuk selanjutnya dikaji peran dari setiap kriteria lokasi terhadap perkembangan perekonomian yang dilihat dari alih fungsi bangunan untuk kegiatan ekonomi, penambahan unit usaha, peningkatan skala kegiatan dan investasi sarana prasarana pendukung untuk kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan industri, perdagangan jasa dan pariwisata.

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian Kampung Batik Kauman Surakarta adalah dengan metode deskriptif dan triangulasi data dikaitkan dengan teori yang didukung dengan hasil skoring terhadap persepsi pelaku usaha dalam menilai peran faktor lokasi dalam perkembangan perekonomian. Dari hasil analisis deskriptif akan disusun dalam bentuk matrik keterkaitan antar variabel bebas, yaitu Faktor lokasi terhadap variabel terikat yaitu perkembangan perekonomian dalam kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata. Bentuk analisis peran diukur dalam penilaian berperan positif (mendukung), tidak berperan, dan berperan negatif (menghambat).

Lokasi

- Analisis orientasi lokasi ekonomi terhadap

kegiatan pendukung

Kondisi Fisik

Analisis daya dukung lahan/ fisik lokasi

Dasar

terhadap kegiatan ekonomi.

Faktor Lokasi

- Deskripsi dan pemetaan

Potensi

- Analisis daya dukung lahan dan ketersediaan

Lahan

lahan - Analisis permasalahan tata guna lahan dalam

Tinjauan Pustaka

Analisis deskriptif hubungan

pengembangan aktivitas ekonomi

 Teori Ekonomi Wilayah

asimetrik dan matrik

- Pengetian kegiatan

menilai peran faktor lokasi

- Analisis deskripsi dan pemenataan

terhadap perkembangan

ekonomi

Kondisi

- Analisis kebutuhan sarana prasarana yang

perekonomian Kampung

- Jenis kegiatan

Sarana

dibutuhkan dalam kegiatan ekonomi

ekonomi

Prasarana

Batik Kauman Surakarta

- Perkembangan

- Analisis deskripsi dan pemetaan

kegiatan ekonomi -  Teori Lokasi Analisis kondisi jalan dan sirkulasi internal

Aksesibilitas

- Analisis trayek dan moda angkautan - Analisis kesesuaia prasarana jalan untuk

kegiatan ekonomi

Peningkatan

- Analisis keterjangkauan lokasi secara makro

Unit usaha

Peningkatan Perkembangan Skala Kegiatan

Perekonomian

- Analisis deskripsi dan pemetaan

Alih Fungsi

- Analisis kecenderungan bentuk

Bangunan

perkembangan ekonomi pelaku usaha

Peambahan Sarana Prasarana

Gambar 3.1 Kerangka Analisis

Sumber ; Penulis,2011