Metode Pengumpulan Data
3.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada indikator variabel penelitian, yaitu faktor lokasi dan perkembangan perekonomian Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada indikator variabel penelitian, yaitu faktor lokasi dan perkembangan perekonomian
Tabel 3.1. Kebutuhan Data
No Kebutuhan Data
Macam data
Sifat Data
Teknik Pengumpulan Data
Sumber Primer Data Sekunder
Lokasi
1. Orientasi Lokasi (diukur dari faktor jarak dan hubungan antar lokasi)
Orientasi terhadap kawasan pusat kota
Orientasi terhadap pintu masuk kota
Orientasi terhadap budaya Orientasi terhaap Sarana Prasarana lingkup kota
Kualitatif
Studi literatur, Observasi lapangan,
pengukuran
peta
Survey Lapangan, Pengukuran Peta
2. Kondisi fisik dasar Kawasan
Jenis tanah Kemiringan tanah Kelembapan Curah hujan Topografi
Kualitatif
dan Kuantitaif
Studi literatur BPS
3. Potensi Lahan Penggunaan
Lahan Intensitas Bangunan Harga Lahan
Kualitatif
dan Kuantitaif
Studi dokumen, Observasi
lapangan
Badan Pusat Statistik, Survey Lapangan
4. Kondisi Sarana Prasarana
Sarana peribadatan
Jaringan Drainase Jaringan air besih Jaringan persampahan
Kualitatif
dan Kuantitaif
Studi literatur, Observasi lapangan
Badan Pusat Statistik, Survey Lapangan
No Kebutuhan Data
Sifat Data
Pengumpulan Data
Sumber Primer Data Sekunder
Furniture kawasan
Sarana ekonomi 5. Aksesibilitas
Kondisi jaringang jalan Sistem sirkulasi Moda angkutan
umum kota dan antar kota
Kualitatif
Wawancara, observasi lapangan
Survey Lapangan, Dinas Perhubungan , masyarakat
Kegiatan Ekonomi
6. Perkembangan Unit Usaha
Perkembangan Jumlah Unit Usaha tahun 2005-2009
Persebaran Kegiatan Ekonomi
Perkembangan Kegiatan Pariwisata
Kualitatif
dan kuantitatif
Studi literatur, wawancara, observasi lapangan
BPS, Kampung Batik Kauman, Pelaku usaha, Survey Lapangan
7. Alih Fungsi Bangunan
Persebaran dan Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Industri
Persebaran dan Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Perdagangan
Persebaran dan Kecenderungan Alih Fungsi Bangunan untuk Pariwisata
Kualitatif
dan kuantitatif
Observasi lapangan,
wawancara
Survey Lapangan, pelaku usaha
8. Peningkatan Skala Kegiatan
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan Jumlah
Kualitatif
dan kuantitatif
wawancara pelaku usaha
No Kebutuhan Data
Sifat Data
Pengumpulan Data
Sumber Primer Data Sekunder
Pengunjung Peningkatan Jumlah Produksi
Peningkatan Distribusi Pengembangan Aktivitas 9. Investasi Sarana Prasarana Pendukung
Kondisi Utilitas Pedestraian Parkir Unit Usaha
Pendukung
Kualitatif
dan kuantitatif
Studi literatur, Observasi lapangan,
wawancara
BPS, Kampung Batik Kauman, Survey Lapangan, pelaku usaha
Faktor Lokasi dalam perkembangan perekonomian
10. Faktor Lokasi dalam perkembangan perekonomian
Kualitatif
Wawancara
Pelaku usaha industri dan perdagangan
Sumber : Penulis
Dalam proses pengumpulan data diatas, dilakukan dengan beberapa teknis pengumpulan data, sebagai berikut: (a)
Studi literatur dan dokumen Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data yang berupa dokumen
atau literatur dari badan atau lembaga yang terkait, biasanya hasil yang diperoleh merupakan data sekunder. Studi literatur atau dokumen yang dilakukan antara lain untuk mencari data yang tekstual seperti jumlah penduduk, sarana prasarana, program,dan kebijakan yang diperoleh dari BPS, Bappeda Kota Surakarta, dan Kelurahan Kauman.
(b) Observasi lapangan Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap
wilayah dan objek kajian mengenai fenomena, gejala, situasi dengan cara mengamati dan mencatat kebutuhan data. Teknik observasi lapangan dilakukan untuk melihat keakuratan data sarana prasarana dan aksesibilitas, dengan kondisi wilayah dan objek kajian mengenai fenomena, gejala, situasi dengan cara mengamati dan mencatat kebutuhan data. Teknik observasi lapangan dilakukan untuk melihat keakuratan data sarana prasarana dan aksesibilitas, dengan kondisi
(c) Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh data langsung kepada pihak
yang bersangkutan menyangkut data-data yang berupa keterangan lisan sebagai pelengkap data observasi dan tidak terdokumentasikan. Teknis wawancara dilakukan untuk memperoleh tambahan data dari dinas dan lembaga yang terkait, dengan menggunakan instrument daftar pertanyaan. Wawancara juga dilakukan untuk memperoleh data dari dinas, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan Bappeda Kota Surakarta. Data yang diperoleh berkaitan dengan perkembangan kawasan dan lokasi Kampung Batik Kauman.
Selain itu, kegiatan wawancara juga dilakukan terhadap pelaku usaha industri dan perdagangan. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti terlebih dahulu menentukan responden yang dianggap memenuhi kriteria dalam pengumpulan data melalui metode sampling. Dalam proses wawancara peneliti menggunakan alat bantu berupa kuestioner atau daftar pertanyaan yang membantu dalam perolehan data. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan instrumen dalam bentuk daftar pertanyaan dan kuestioner yang bersifat tertutup. Hal ini dilakukan untuk lebih mengarahkan jawaban pada data yang dibutuhkan dan mempermudah dalam kompilasi data.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan langsung dengan perkembangan perekonomian, dengan responden pelaku usaha dan masyarakat. Data yang diperoleh antara lain adalah peningkatan skala kegiatan, usia usaha, pemilihan lokasi.
Teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuestioner, salah satunya bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku usaha terhadap peran faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian, yang digunakan untuk proses analisis sebagai data yang di trianggulasikan dengan teori. Data yang diperoleh adalah hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai-nilai yang Teknik wawancara dengan menggunakan instrumen kuestioner, salah satunya bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku usaha terhadap peran faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian, yang digunakan untuk proses analisis sebagai data yang di trianggulasikan dengan teori. Data yang diperoleh adalah hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai-nilai yang
Angka 1 digunakan untuk keterangan menghambat Angka 2 digunakan untuk keterangan tidak berperan Angka 3 digunakan untuk keterangan mendukung
Kompilasi data untuk data diatas dengan metode skoring yaitu salah satu cara memberikan penilaian terhadap indikator-indikator sehingga dapat dibandingkan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. Masing-masing parameter dalam penilaian ini mempunyai ukuran yang sama, dengan demikian penilaiannya dapat dilakukan dengan menjumlahkan angka dari masing-masing parameter tersebut, cara ini disebut dengan judgment of similarity (Ranking dalam Darmawanto, 2006: 26). Nilai yang digunakan sebagai acuan adalah nilai tertinggi dari ketiga keterangan faktor lokasi terhadap perkembangan perekonomian.
(d) Pengukuran Peta Pengukuran peta merupakan metode perolehan data yang digunakan untuk
mengukur jarak antara lokasi, dengan menggunakan peta dengan skala tertentu. Cara ini dilakukan untuk mempermudah proses perolehan data dengan tidak perlu melakukan pengukuran lapangan. Peta yang digunakan dalam proses pengukuran adalah peta citra Google Earth, 2008. Peta yang digunakan adalah peta skala digital, yang berubah sesuai dengan kebutuhan.