commit to user
16
b. Macam-Macam Pembelajaran Lompat dengan Modifikasi Alat Bantu
Lompat jauh merupakan suatu keterampilan yang memilikli unsur gerakan cukup kompleks. Oleh karena itu, dalam membelajarkan lompat jauh gaya
jongkok harus disesuaikan dengan karaktersitik peserta didik. Karena siswa sekolah dasar merupakan masa kanak-kanak yang memiliki sifat bermain, maka
pembelajaran lompat jauh harus bersifat menyenangkan. Agus Mahendra 2004: 7-8 menyatakan, “Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan
sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya. Semakin terpenuhi kebutuhan akan
gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, semakin besar kemaslahatannya bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri”. Sedangkan Yudha M. Saputra 2001: 6
berpendapat, “Kegiatan bermain sangat disukai oleh siswa. Bermain yang dilakukan secara tertata mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan
siswa. Bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi siswa. Pengalaman itu bisa membina hubungan dengan sesama teman dan
menyalurkan perasaan tertekan”. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, dalam
pembelajaran pendidikan jasmani termasuk pembelajaran lompat jauh harus menggembirakan dengan bentuk bermain atau permainan. Berdasarkan hal
tersebut maka pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi alat bantu yaitu, pembelajaran lompat dengan bermain. Mochamad A. Djumidar A.
Widya 2004: 65 menyatakan: Tujuan pembelajaran melompat adalah untuk meningkatkan kemampuan
fisik atau meningkatkan suatu kondisi yang optimal, seperti meningkatkan kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan dan ketangkasan. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam pembelajaran melompat antara lain: 1 Menggunakan tali
2 Menggunakan balok-balok 3 Menggunakan simpai rotan
4 Menggunakan kotakbox 5 Menggunakan bangku Swedia
6 Ban bekas kendaraan roda empat
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran lompat dengan modifikasi alat bantu dapat menggunakan berbagai macam peralatan
commit to user
17
seperti tali, balok, kotak, simpai, bangku Swedia, matras dan ban bekas mobil. Dari alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran lompat tersebut dikonsep
dalam bentuk permainan yang mengarah pada karakteristik gerakan lompat jauh. Mochamad Djumidar A. Widya 2004: 66-72 memberikan contoh pembelajaran
melompat sebagai berikut: 1 Lompat menggunakan tanda dan tali
Siswa belajar lompat tanpa menentukan tempat tumpuan, namun bidang pendaratan diberi tanda agar siswa dapat menjadikan tanda
tersebut menjadi suatu tingkat keberhasilan dalam lompatan. Pelaksanaan sebagai berikut :
a Siswa dibagi menjadi dua kelompok b Masing-masing kelompok barisan paling depan bersiap-siap berlari
menuju bak lompat menunggu aba-aba peluit.
Gambar 3. Pembelajaran Lompat Menggunakan Tanda dan Tali Mochamad A. Djumidar A Widya, 2004: 66
2 Lompat menggunakan tali dengan diatur ketinggiannya Pada pembelajaran ini siswa dirangsang untuk melakukan lompatan
agar badan terangkat ke atas depan dengan cara melewati tali yang dibentangkan dengan ketinggian 30 cm, 40 cm, 50 cm diatur
ketinggiannya. Pelaksanaan sebagai berikut : a Siswa dibagi menjadi dua kelompok
b Masing-masing kelompok barisan paling depan bersiap-siap berlari
menuju bak lompat menunggu aba-aba peluit.
Gambar 4. Pembelajaran Lompat dengan Melewati Ketinggian Tali Mochamad A. Djumidar A Widya, 2004: 67
commit to user
18
3 Lompat dengan mendarat di dalam lingkaran Alat yang digunakan ban bekas Tujuannya untuk memberikan
kemampuan menerka tingkat keterampilan yang dimiliki siswa. Pelaksanaan sebagai berikut :
a Siswa dibagi mejadi dua kelompok b Para siswa disuruh melakukan lompatan dan mendarat pada
lingkaran yang dimaksud
Gambar 5. Pembelajaran Lompat dengan Mendarat di Dalam Lingkaran Mochamad A. Djumidar A Widya, 2004: 67
4 Lompat melewati kotak mendarat dalam lingkaran Kotak ditata dengan ketinggian tertentu di dalam bak pasir dan di
depan kotak diletakkan lingkaran untuk pendaratan. Pelaksanaan sebagai berikut :
a Siswa dibagi menjadi dua kelompok. b Siswa melakukan awalan secukupnya dan berusaha melompat
setinggi mungkin melewati kotak dan mendarat di dalam lingkaran.
Gambar 6. Pembelajaran Lompat dengan Melewati Kotak Mochamad A. Djumidar A Widya, 2004: 68
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan
khususnya yang terkait dengan modifikasi alat bantu pembelajaran dengan hasil yang masih bervariasi atau beragam. Berikut ini disajikan hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini sebagai berikut: