commit to user
33
Pada pertemuan berikutnya Rabu,19Januari 2011, peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus I. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu
per satu untuk melakukan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan
lompat jauh gaya jongkok pada blangko yang telah disiapkan, 2 diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang
telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
b. Observasi dan Interpretasi Tindakan I
Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan I berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi
tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: 1 sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, 2 sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan
kolaborator melaksanakan prasiklus sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I, 2 peneliti melakukan proses
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan
materi, demontrasiunjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, 3 peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh
gaya jongkok dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran Penjas siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen. Pada pertemuan Rabu, 12Januari2011
selama 2x 35 menit, peneliti mengajarkan materi lompat jauh gaya jongkok dengan memodifikasi Alat bantu pembelajaran Penjas yakni: lompat
menggunakan tanda dan lompat menggunakan tali dan mengadakan tes akhir
commit to user
34
siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menerima pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I
Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe
Sragen tahun pelajaran 20102011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.
Siklus 1 Peningkatan dari Kondisi
Awal ke Siklus 1 Nama Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar 1
Muhammad Yudha R 2.20
61.3 2.50
68.9 2
Agitya Dyah Monica AS 1.85
58.4 2.30
64.4 3 Anida
Ratnawati 1.74
59.0 2.35
64.0 4 Annita
Viesta ND
1.48 59.0
1.80 65.0
5 Arrufik Ika Nur Salsa
1.50 58.0
1.68 59.6
6 Ayu Ukhti
Muslima 1.93
62.5 2.20
68.8 7
Dana Risma Khairunnisa 1.28
61.0 1.98
65.5 8
Dhea Nurrahma Ayu 1.57
61.5 2.70
67.5 9 Dzuriyatul
Choiriyah 1.45
55.0 2.10
63.5 10 Fitriani
Puspitasari 1.52
61.5 2.20
66.5 11
Galuh Rahmah Fitriana 2.08
64.8 2.30
73.4 12 Hastin
Nurul Fajri
2.20 60.8
2.30 70.9
13 Jaka Briga
Pratama 2.80
69.1 2.90
76.6 14 Kidhea
Ciputra 2.08
60.5 2.78
68.1 15 Mega
Rizki Hermawati
1.45 59.0
2.15 69.0
16 Mesa Murmalasari
1.88 59.6
2.08 66.0
17 Muhammad Hariz A
1.82 60.6
2.98 69.4
18 Muhammad Rifai
2.55 67.5
2.95 75.0
19 Muhammad Rifki R
2.28 60.4
2.40 69.4
20 Masrudin 2.62
61.3 3.15
74.4 21
Viola Inge Novitasari 1.90
58.0 2.35
66.3 22
Zuniar Tri Utami NA 1.50
58.6 1.90
66.3 Rata-rata 1.89
60.78 2.37
68.10
commit to user
35
Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok
siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke siklus 1 rata-rata meningkat sebesar 24,88. Sedangkan
peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 12.04. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 1 kemampuan lompat jauh gaya
jongkok dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pengitungan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari
kondisi awal ke siklus 1 terlampir. Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan tindakan I diantaranya: 1 siswa merasa tertarik dengan modifikasi
alat bantu pembelajaran Penjas yang baru disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti, penyampaian materi model inovatif dengan
permainan pada pemanasan dan modifikasi sarana dalam melakukan pembelajaranlompat jauh gaya jongkok yakni: lompat dengan menggunakan tanda
dan tali,sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan memasukan unsur bermain selama proses pembelajaran sehingga siswa mudah melakukan
lompat jauh yang selama ini dianggap membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap
jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM pada mata pelajaran pendidikan jasmani, 2 siswa mudahdalam menyerap pelaksanaann
kegiatan dengan modifikasi alat bantu Pembelajaran Penjaskarena sangat membantu sekali siswa dalam melakukan lompat dengan menggunakan tanda dan
tali, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang
diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.
Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan
dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah: 1 mayoritas
commit to user
36
siswa belum dapat mempraktekkan lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini lompat dengan menggunakan tanda dan tali yang didemontrasikan oleh peneliti
secara benar, 2 saat melakukan lompatan dengan menggunakan tanda kebanyakan siswa belum bisa turun tepat pada tanda yang diberikan, hal ini berarti
siswa belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan peneliti maupun guru, 3 masih banyak siswa yang tidak serius dalam melaksanakanpembelajaran, hal ini
terbukti saat pembelajaran lompat melewati tali, tali yang dilompati sering digoyang-goyangkan oleh teman yang lain, sehingga saat akan dilompati siswa
merasa takut dan kurang serius.
e. Analisis dan Refleksi Tindakan I