commit to user
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat, melayang dan
mendarat sejauh-jauhnya. Gerakan-gerakan dalam lompat jauh tersebut harus dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus pelaksanaannya agar
diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Aip Syarifuddin 1992: 90 menyatakan, “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke
depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara melayang di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melalui
tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”. Sedangkan Yudha M. Saputra 2001: 47 berpendapat, “Lompat jauh adalah keterampilan
gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, lompat jauh merupakan suatu bentuk keterampilan gerak berpindah tempat dari satu tempat ke
tempat lain yang diawali dengan lari cepat, menumpu untuk menolak membawa titik berat badan selama mungkin di udara untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
a. Lompat Jauh Gaya Jongkok
Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di udara sit down in the air. Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan pada saat
melayang di udara membentuk gerakan seperti orang jongkok atau duduk. Hal ini sesuai pendapat Yudha M. Saputra 2001: 48 bahwa, “Dikatakan lompat jauh
gaya jongkok karena gerak sikap badan sewaktu berada di udara menyerupai sikap seorang yang sedang berjongkok”. Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat saat
membungkukkan badan dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan. Pada
commit to user
7
saat mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan, mendarat dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan. Untuk menghindari kesalahan saat
mendarat, maka diikuti dengan menjatuhkan badan ke depan. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan
terutama bagi anak-anak sekolah. Dalam hal ini Aip Syarifuddin 1992: 93 mengemukakan, “Lompat jauh gaya jongkok, pada umumnya banyak dilakukan
anak-anak sekolah, karena dianggap gaya yang paling mudah untuk dipelajari”. Hal ini boleh jadi karena lompat jauh gaya jongkok tidak banyak gerakan yang
harus dilakukan pada saat melayang di udara dibandingkan dengan gaya yang lainnya. Konsentrasi siswa yang perlu diperhatikan pada gaya jongkok terletak
pada membungkukkan badan dan menekuk kedua lutut dan menjulurkan kedua kaki ke depan dan kedua lengan tetap ke depan untuk mendarat.
b. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok
Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu
proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang
memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau perlombaan. Teknik lompat jauh merupakan faktor yang sangat penting dan harus
dikuasai seorang atlet pelompat. Teknik lompat jauh terdiri beberapa bagian yang dalam pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan harmonis. Menurut
Jonath U. Haag Krempel R. 1987: 197 bahwa, Lompat jauh dapat dibagi ke dalam ancang-ancang, tumpuan, melayang dan mendarat. Sedangkan Soegito
1992: 55 menyatakan, “Faktor-faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lompat jauh adalah awalan, tumpuan, lompatan, saat melayang, dan
pendaratan”. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, teknik lompat
jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan mendarat. Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan dengan harmonis
dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai lompatan yang maksimal. Untuk
commit to user
8
lebih jelasnya berikut ini disajikan gambar rangkaian lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:
Gambar 1. Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok Soegito, 1992:40
2. Pembelajaran a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan sebuah proses dari yang belum bisa menjadi bisa dari yang belum tahu menjadi tahu, sehingga adanya pengalaman dalam proses belajar.
Benny A. Pribadi 2009: 6 menyatakan “Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memperoleh kompetensi berupa keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan.” Intinya pada proses belajar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi pribadi. Sehingga akan terjadi
perubahan dalam hal pola pikir dan tindakan karena pengalaman yang dimilikinya.
Pembelajaran berasal dari kata learning. Pembelajaran dimaknai proses, cara, perbuatan mempelajari sesuatu. Guru tidak hanya menyampaikan materi dan
siswa sebagai penerima materi, akan tetapi guru mengorganisir lingkungan belajar sehingga siswa aktif untuk belajar. “Guru memberi fasilitas belajar siswa dan
siswa mempelajarinya, dalam hal ini pembelajaran berpusat pada siswa,
commit to user
9
pembelajaran adalah proses konstruktif tidak hanya mekanis seperti pada pengajaran” Agus Suprijono, 2008: 11-13. Ahli lain, Yatim Riyanto 2009: 131
menyatakan, ”Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa utuk belajar”. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara
efektif dan efisien. Sedangkan pengajaran dimaknai sebagai proses, cara mengajarkan atau
menyampaikan materi. Sehingga kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, guru menyampaikan materi kepada siswa dan siswa menjadi penerima materi. Hal
tersebut menjadi proses instruktif dalam belajar karena guru adalah orang yang paling mengetahui. Implikasi dari hal tersebut adalah siswa hanya menjadi
duplikasi dari guru
b. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip
H.J.Gino dkk 1998: 51 bahwa “perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang”.
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses
pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut Wina Sanjaya dalam Agus Kristiyanto 2010: 125 menyatakan bahwa sejumlah
prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:
1 Berpusat pada siswa 2 Belajar dengan melakukan
3 Mengembangkan kemampuan sosial 4 Mengembangkan keingintahuan,imajinasi dan fitrah
5 Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah 6 Mengembangkan kreatifitas siswa
7 Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi 8 Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik
9 Belajar sepanjang hayat
commit to user
10
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
c. Tujuan Pembelajaran Lompat Jauh di Sekolah Dasar