commit to user
28
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Survei Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil
dari survei awal sebagai berikut: 1 siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe tahun pelajaran 2010 2011 berjumlah 22 siswa yang terdiri atas 7 siswa putra dan
15 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, 2 minat siswa
dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok masih kurang, 3 model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang
diterapkan masih monoton. Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif dalam menciptakan sarana
pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya kemampuan lompat jauh gaya jongkoksiswa, 4
terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti dengan minimnya halaman
sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak, serta peralatan olahraga yang dimiliki sekolah yang sangat kurang.
B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Ketuntasan
Hasil Belajar
Kondisi awal kemampuan lompat jauh gaya jongkokdan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren Kecamatan Kalijambe Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 20102011 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Tes awal kemampuan lompat jauh gaya
jongkok tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok.
commit to user
29
Kondisi awal kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 20102011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1. Kondisi Awal Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkokdan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011
No Nama
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan Belajar
1 Muhammad Yudha R
2,20 61,3
2 Agitya Dyah Monica AS
1,85 58,4
3 Anida Ratnawati
1,74 59,0
4 Annita Viesta
ND 1,48
59,0 5
Arrufik Ika Nur Salsa 1,50
58,0 6 Ayu
Ukhti Muslima
1,93 62,5
7 Dana Risma Khairunnisa
1,28 61,0
8 Dhea Nurrahma Ayu
1,57 61,5
9 Dzuriyatul Choiriyah
1,45 55,0
10 Fitriani Puspitasari
1,52 61,5
11 Galuh Rahmah Fitriana
2,08 64,8
12 Hastin Nurul
Fajri 2,20
60,8 13 Jaka
Briga Pratama
2,80 69,1
14 Kidhea Ciputra
2,08 60,5
15 Mega Rizki
Hermawati 1,45
59,0 16 Mesa
Murmalasari 1,88
59,6 17
Muhammad Hariz A 1,82
60,6 18 Muhammad
Rifai 2,55
67,5 19
Muhammad Rifki R 2,28
60,4 20 Masrudin
2,62 61,3
21 Viola Inge Novitasari
1,90 58,0
22 Zuniar Tri Utami NA
1,50 58,6
Rata-rata 1,89 60,78
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lompat jauh gaya jongkokdan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lompat
jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 yaitu 1,89. Sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-
rata 6078. Pengitungan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar terlampir.
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, masing-masing aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah
tindakan untuk mengoptimalkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasai alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas 4 SD
commit to user
30
Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-siklus terdiri dari 4 tahapan
yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi, 4 analisis dan refleksi.
2. Pelaksanaan Tindakan 1
Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lompat jauh gaya jongkoksiswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011, maka
prosentase nilai perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya
dengan cara memodifikasi alat bantu pembelajaran. Dengan modifikasi alat bantu pembelajaranmerupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan
ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada siklus pertama 1 yaitu terdiri dari dua bentuk pembelajaran lompat.
Pembelajaran lompat pada siklus 1 yaitu pembelajaran lompat menggunakan tanda dan pembelajaran lompat menggunakan tali. Pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok dengan modifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 4x35 menit.
a. Rencana Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang bersangkutan mitra kolaboratif mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I. Melalui RPP
siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama 2 kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian
kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011. Dari hasil pengukuran diperoleh
hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang mengikuti tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM
70 atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan
commit to user
31
kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: 1 peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan
memodifikasi alat bantu pembelajaran, untuk mengoptimalkan kemampuan lompat jauh gaya jongok siswa, 2 peneliti dan kolaborator menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP lompat jauh gaya jongkok yang terdiri dari lompat menggunakan tanda dan pembelajaran lompat menggunakan tali. Peneliti
dan guru menyiapkan modifikasi alat bantu pembelajaran penjas yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok
seperti: tanda dan tali, 3 peneliti kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasilnya.
Peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa dan motivasi belajar siswa dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran Penjas. Sedangkan
instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsungdan memalui formulir penilaian rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, 4 peneliti dan kolaborator menyusun standar
penilaian pada penguasaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa, 5 peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di
halaman belakang SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen.
a. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama satu minggu yakni pada hari Rabu dan Sabtu tanggal 12 dan 15 Januari 2011, di halaman belakang
SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan
oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertamaRabu,12Januari 2011 adalah praktik lompat jauh gaya jongkok yaitu: mempraktikkan gerakan
melompat melalui awalan ke arah tanda yang telah ditentukan dan menggunakan
commit to user
32
tali, serta nilai sportivitas, semangat, kejujuran, kerjasama, toleransi,dan percaya diri. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: 1 siswa dibariskan menjadi 3
bersap, berdo’a, presensi, 2 Memberi motivasi dan menjelaskan materi pelajaran, 3 Pemanasan dengan bermain ular-ularan, Cara permainan: Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok sama banyak, masing-masing kelompok menempatkan diri di tempatlapangan yang telah disediakan. Siswa paling depan
berjalan mengikuti garis yang telah disediakan, jika kedua siswa tersebut bertemu di perjalanan sepanjang garis maka melakukan suit, yang menang melanjutkan
perjalanan hingga daerah lawan dan disusul teman lainnya dengan cara yang sama.Pemenang: kelompok siswa yang paling banyak sampai di tempat lawan.
Siswa yang kalah harus menggendong siswa yang menang. 4 pembelajaran lompat menggunakan tanda, 5 pembelajaran lompat menggunakan tali, 6 siswa
dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap, 7 Mengevaluasi kegiatan pembelajaran, 8 Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ke dua Sabtu, 15Januari 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian
proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : 1 siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi, 2 Memberi motivasi dan menjelaskan materi
pelajaran, 3 Pemanasan dengan bermain ular-ularan, Cara permainan: Siswa dibagi menjadi 2 kelompok sama banyak, masing-masing kelompok
menempatkan diri di tempatlapangan yang telah disediakan. Siswa paling depan berjalan mengikuti garis yang telah disediakan, jika kedua siswa tersebut bertemu
di perjalanan sepanjang garis maka melakukan suit, yang menang melanjutkan perjalanan hingga daerah lawan dan disusul teman lainnya dengan cara yang
sama.Pemenang: kelompok siswa yang paling banyak sampai di tempat lawan. Siswa yang kalah harus menggendong siswa yang menang. 4 pembelajaran
lompat menggunakan tanda, 5 pembelajaran lompat menggunakan tali, 6 siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap, 7 Mengevaluasi kegiatan
pembelajaran, 8 Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.
commit to user
33
Pada pertemuan berikutnya Rabu,19Januari 2011, peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus I. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu
per satu untuk melakukan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan
lompat jauh gaya jongkok pada blangko yang telah disiapkan, 2 diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang
telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
b. Observasi dan Interpretasi Tindakan I
Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan I berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi
tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: 1 sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, 2 sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan
kolaborator melaksanakan prasiklus sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada siklus I, 2 peneliti melakukan proses
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan
materi, demontrasiunjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, 3 peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh
gaya jongkok dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran Penjas siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen. Pada pertemuan Rabu, 12Januari2011
selama 2x 35 menit, peneliti mengajarkan materi lompat jauh gaya jongkok dengan memodifikasi Alat bantu pembelajaran Penjas yakni: lompat
menggunakan tanda dan lompat menggunakan tali dan mengadakan tes akhir
commit to user
34
siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menerima pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I
Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe
Sragen tahun pelajaran 20102011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.
Siklus 1 Peningkatan dari Kondisi
Awal ke Siklus 1 Nama Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar 1
Muhammad Yudha R 2.20
61.3 2.50
68.9 2
Agitya Dyah Monica AS 1.85
58.4 2.30
64.4 3 Anida
Ratnawati 1.74
59.0 2.35
64.0 4 Annita
Viesta ND
1.48 59.0
1.80 65.0
5 Arrufik Ika Nur Salsa
1.50 58.0
1.68 59.6
6 Ayu Ukhti
Muslima 1.93
62.5 2.20
68.8 7
Dana Risma Khairunnisa 1.28
61.0 1.98
65.5 8
Dhea Nurrahma Ayu 1.57
61.5 2.70
67.5 9 Dzuriyatul
Choiriyah 1.45
55.0 2.10
63.5 10 Fitriani
Puspitasari 1.52
61.5 2.20
66.5 11
Galuh Rahmah Fitriana 2.08
64.8 2.30
73.4 12 Hastin
Nurul Fajri
2.20 60.8
2.30 70.9
13 Jaka Briga
Pratama 2.80
69.1 2.90
76.6 14 Kidhea
Ciputra 2.08
60.5 2.78
68.1 15 Mega
Rizki Hermawati
1.45 59.0
2.15 69.0
16 Mesa Murmalasari
1.88 59.6
2.08 66.0
17 Muhammad Hariz A
1.82 60.6
2.98 69.4
18 Muhammad Rifai
2.55 67.5
2.95 75.0
19 Muhammad Rifki R
2.28 60.4
2.40 69.4
20 Masrudin 2.62
61.3 3.15
74.4 21
Viola Inge Novitasari 1.90
58.0 2.35
66.3 22
Zuniar Tri Utami NA 1.50
58.6 1.90
66.3 Rata-rata 1.89
60.78 2.37
68.10
commit to user
35
Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok
siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke siklus 1 rata-rata meningkat sebesar 24,88. Sedangkan
peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 12.04. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 1 kemampuan lompat jauh gaya
jongkok dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pengitungan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari
kondisi awal ke siklus 1 terlampir. Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan tindakan I diantaranya: 1 siswa merasa tertarik dengan modifikasi
alat bantu pembelajaran Penjas yang baru disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti, penyampaian materi model inovatif dengan
permainan pada pemanasan dan modifikasi sarana dalam melakukan pembelajaranlompat jauh gaya jongkok yakni: lompat dengan menggunakan tanda
dan tali,sebab siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan memasukan unsur bermain selama proses pembelajaran sehingga siswa mudah melakukan
lompat jauh yang selama ini dianggap membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap
jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM pada mata pelajaran pendidikan jasmani, 2 siswa mudahdalam menyerap pelaksanaann
kegiatan dengan modifikasi alat bantu Pembelajaran Penjaskarena sangat membantu sekali siswa dalam melakukan lompat dengan menggunakan tanda dan
tali, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang
diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.
Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan
dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah: 1 mayoritas
commit to user
36
siswa belum dapat mempraktekkan lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini lompat dengan menggunakan tanda dan tali yang didemontrasikan oleh peneliti
secara benar, 2 saat melakukan lompatan dengan menggunakan tanda kebanyakan siswa belum bisa turun tepat pada tanda yang diberikan, hal ini berarti
siswa belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan peneliti maupun guru, 3 masih banyak siswa yang tidak serius dalam melaksanakanpembelajaran, hal ini
terbukti saat pembelajaran lompat melewati tali, tali yang dilompati sering digoyang-goyangkan oleh teman yang lain, sehingga saat akan dilompati siswa
merasa takut dan kurang serius.
e. Analisis dan Refleksi Tindakan I
Berdasarkan observasi tindakan I tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1 jumlah dan frekuensi
pertemuan pada siklus atau tindakan I telah menunjukkan hasil yang sesuai, 2 pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus atau Tindakan I, 3 tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum mendapatkan
tindakan, 4 model pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer
materi dapat berlangsung lebih maksimal, 5 hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih banyak nilai
siswa yang di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasan nilai siswa sebesar 70, sehingga dilanjutkan ke siklus II, 6
kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklis I, akan dipertahankan dan ditingkatkan, 7 dalam mengantisipasi kelemahan dan
kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan I, maka disusun langakah antisipasif yakni: a siswa diminta mengingat cara lompat jauh gaya
jongkok sesuai yang telah diajarkan, b penelitindan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan lompat jauh gaya jongkok secara benar,
c peneliti tidak hanyaberada di depan saja saat memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar
commit to user
37
mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar, d peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat membantu mengatur jalannya proses
pembelajaran. Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir
sebagian materi yang sanggup yang sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.
3. Deskripsi Tindakan II
Tindakan atau siklus II, tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalan tindakan I, rata-rata siswa menunjukkan hasil yang
kurang maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus atau tindakan II mengacu pada pelaksanaan tindakan I, karena merupakan
perbaikan dari tindakan I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II ini diantaranya:
a. Rencana Tindakan II
Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan tindakan atau siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh
rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tindakan atau
siklus II. Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti dan kolaborator
merancang rencana pelaksanaan tindakan II sebagai berikut: 1 peneliti bersama kolaborator merancang skenario pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan
modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas, untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan Lompat Jauh gaya jongkok siswa. Dengan sintaks pembelajaran
sebagai berikut: a peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b
peneliti mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c peneliti dan kolaborator merencanakan dan
memberi bimbingan pelatihan awal, d mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi upan balik, e peneliti mempersiapkan
commit to user
38
kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, 2 peneliti
dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP lompat jauh gaya jongkok yang terdiri dari lompat menggunakan lingkaranban bekas dan
lompat melewati kotak dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi
yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkokseperti: lompat ban bekas,lompat melewati karduskotak,3 peneliti
kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa dengan
modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati
keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsungdan memalui formulir penilaianrubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, 4 peneliti
dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa, 5 peneliti dan kolaborator menentukan lokasi
pelaksanaan tindakan II, yakni di halaman belakang SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama satu minggu yakni pada hari Sabtu dan Rabu tanggal 22 dan 26 Januari 2011, di halaman belakang
SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran
dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertamaSabtu,22 Januari 2011 adalahpraktik lompat jauh gaya jongkok yaitu: lompat dengan
menggunakan lingkaranban bekas dan lompat dengan menggunakan melewati karduskotak. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: 1 Siswa dibariskan
menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi, 2 Memberi motivasi dan menjelaskan
commit to user
39
materi pelajaran, 3 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa, diambil 2 siswa untuk menjadi penjaga dan pemain bintang.
Sedangkan teman yang mendapatkan kelompok berbaris dengan anggota kelompok dan semua kelompok membentuk lingkaran, 4 Pemanasan dengan
bermain bintang beralih, Tugas penjaga:mengejar pemain bintang dan Tugas pemain: berlari agar tidak terkejar penjaga, jika inginbergantian, pemain bisa
hinggap di depan kelompok bintang, maka barisan paling belakang dari kelompok tersebut berlari menggantikan posisi pemain, begitu dan seterusnya, 5 Inti
Pembelajaran,Pembelajaran lompat menggunakan lingkaranban bekas dan pembelajaran lompat melewati kotak 6 Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi
3 bersap, 7Mengevaluasi kegiatan pembelajaran, 8Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua Rabu, 26Januari 2011 adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian
proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : 1 Siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi, 2 Memberi motivasi dan menjelaskan materi
pelajaran, 3 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa, diambil 2 siswa untuk menjadi penjaga dan pemain bintang. Sedangkan
teman yang mendapatkan kelompok berbaris dengan anggota kelompok dan semua kelompok membentuk lingkaran, 4 Pemanasan dengan bermain bintang
beralih, Tugas penjaga:mengejar pemain bintang dan Tugas pemain: berlari agar tidak terkejar penjaga, jika inginbergantian, pemain bisa hinggap di depan
kelompok bintang, maka barisan paling belakang dari kelompok tersebut berlari menggantikan posisi pemain, begitu dan seterusnya, 5 Inti
Pembelajaran,Pembelajaran lompat menggunakan lingkaranban bekas dan pembelajaran lompat melewati kotak 6 Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi
3 bersap, 7Mengevaluasi kegiatan pembelajaran, 8Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.
Pada pertemuan berikutnya Sabtu, 29 Januari 2011, peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus II. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 peneliti dan kolaborator
commit to user
40
menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Peneliti
dan kolaborator melakukan tes untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada blangko yang telah disiapkan, 2
diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan
disampaikan minggu depan.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan II
Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan II berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi
tindakan II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: 1 peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modikasi alat bantu pembelajaran
Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011, 2 sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator
bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP tindakan II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, 3 peneliti
melakukan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks alur pembelajaran pada model pembelajaran, yakni
adanya penjelasan materi, demontrasiunjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, 4 peneliti dan kolaborator memberikan
motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar.
Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang
motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari
hasil wawancara dari siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang
menyukai materi, 5 peneliti, kolaborator dan siswa selalu memberi applause kepada setiap siswa. Peneliti dan kolaborator juga memberikan reward berupa
commit to user
41
pujian, seperti:”Ayo Semangat, 6 peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok
siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa optimalnya pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I
Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe
Sragen tahun pelajaran 20102011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel
3. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Siklus 1 ke Siklus 2
Siklus 2 Peningkatan dari Siklus 1 ke
Siklus 2 No Nama Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar 1
Muhammad Yudha R 2,60
76,5 0,10
7,6 2
Agitya Dyah Monica AS 2,68
73,8 0,38
9,4 3 Anida
Ratnawati 2,45
74,0 0,10
10,0 4 Annita
Viesta ND
1,80 69,4
0,00 4,4
5 Arrufik Ika Nur Salsa
1,68 62,9
0,00 3,3
6 Ayu Ukhti
Muslima 2,30
71,5 0,10
2,8 7
Dana Risma Khairunnisa 2,02
71,0 0,04
5,5 8
Dhea Nurrahma Ayu 2,78
76,3 0,08
8,8 9 Dzuriyatul
Choiriyah 2,38
70,6 0,28
7,1 10 Fitriani
Puspitasari 2,20
72,5 0,00
6,0 11
Galuh Rahmah Fitriana 2,56
78,1 0,26
4,8 12 Hastin
Nurul Fajri
2,40 73,8
0,10 2,9
13 Jaka Briga
Pratama 2,95
76,9 0,05
0,3 14 Kidhea
Ciputra 2,90
72,3 0,12
4,1 15 Mega
Rizki Hermawati
2,20 71,5
0,05 2,5
16 Mesa Murmalasari
2,10 71,5
0,02 5,5
17 Muhammad Hariz A
3,10 77,8
0,12 8,4
18 Muhammad Rifai
3,06 78,5
0,11 3,5
19 Muhammad Rifki R
2,70 75,0
0,30 5,6
20 Masrudin 3,45
81,5 0,30
7,1 21
Viola Inge Novitasari 2,40
71,5 0,05
5,3 22
Zuniar Tri Utami NA 1,95
71,5 0,05
5,3 Rata-rata 2,48
73,55 0,12
5,45
commit to user
42
Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan kemampuan
lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 20102011 rata-rata meningkat sebesar 0.12. Sedangkan
peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 5.45. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan lompat jauh gaya jongkok
dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar siklus
atau tindakan 1 ke siklus 2 terlampir. Selain itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus 2 kemampuan lompat
jauh gaya jongkok dan ketutasan hasil belajar mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan hasil belajar
dari kondisi awal ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel
4. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Kondisi Awal Peningkatan dari Kondisi
Awal ke Siklus 2 No Nama Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
Nilai Ketuntasan
Belajar 1
Muhammad Yudha R 2.20
61.3 0.40
15.3 2
Agitya Dyah Monica AS 1.85
58.4 0.83
15.4 3 Anida
Ratnawati 1.74
59.0 0.71
15.0 4 Annita
Viesta ND
1.48 59.0
0.32 10.4
5 Arrufik Ika Nur Salsa
1.50 58.0
0.18 4.9
6 Ayu Ukhti
Muslima 1.93
62.5 0.37
9.0 7
Dana Risma Khairunnisa 1.28
61.0 0.74
10.0 8
Dhea Nurrahma Ayu 1.57
61.5 1.21
14.8 9 Dzuriyatul
Choiriyah 1.45
55.0 0.93
15.6 10 Fitriani
Puspitasari 1.52
61.5 0.68
11.0 11
Galuh Rahmah Fitriana 2.08
64.8 0.48
13.4 12 Hastin
Nurul Fajri
2.20 60.8
0.20 13.0
13 Jaka Briga
Pratama 2.80
69.1 0.15
7.8 14 Kidhea
Ciputra 2.08
60.5 0.82
11.8 15 Mega
Rizki Hermawati
1.45 59.0
0.75 12.5
16 Mesa Murmalasari
1.88 59.6
0.22 11.9
17 Muhammad Hariz A
1.82 60.6
1.28 17.1
18 Muhammad Rifai
2.55 67.5
0.51 11.0
19 Muhammad Rifki R
2.28 60.4
0.42 14.6
20 Masrudin 2.62
61.3 0.83
20.3 21
Viola Inge Novitasari 1.90
58.0 0.50
13.5 22
Zuniar Tri Utami NA 1.50
58.6 0.45
12.9 Rata-rata 1.89
60.78 0.59
12.77
commit to user
43
Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 menunjukkan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 rata-rata meningkat
sebesar 0.59. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 12.77. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2
kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pengitungan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan
nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 terlampir. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan
II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan
pada pelaksanaan tindakan II diantaranya: 1 sebagian siswa telah mampu menunjukkan lompat jauh gaya jongkok yakni lompat dengan menggunakan
lingakaranban bkas dan lompat melewati kotak dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik atau benar, 2 dengan dibantu oleh
beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran denganmodifikasi alat bantu pembelajaran
Penjas, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan. Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat kelemahan
sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II, adapun kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II tersebut adalah: masih ada siswa
yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang
mengikuti pembelajaran.
e. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Berdasarkan observasi tindakan II tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1 jumlah dan frekuensi
commit to user
44
pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni satu kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, sebab materi yang
diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lainyadalah penyempurnaan gerakan, 2 pelaksanaan proses belajar mengajar
telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Siklus atau Tindakan II, 3 model pembelajaran dengan memodifikasi
yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal,
serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, 4 melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian Tindakan
Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011
dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal ke Siklus I
Perbandingan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
45
Tabel 5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.
Rata-Rata Kondisi Awal Kemampuan Lompat Jauh
Gaya Jongkok Rata-Rata Peningkatan Siklus
1 Peningkatan Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
1.89 2.37 0.47 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke
siklus 1 sebagai berikut:
Gambar 8. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal ke Siklus 1
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen
tahun pelajaran 20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok mengalami peningkatan
dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 0.47.
commit to user
46
2. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I
Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari
kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD
Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.
Rata-Rata Kondisi Awal Kentuntasan Hasil Belajar
Rata-Rata Peningkatan Siklus 1
Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
60.78 68.10 7.32 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
ketuntasan hasil belajarsiswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Saren tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:
Gambar 9. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1
commit to user
47
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I
sebesar 7.32.
3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Siklus I ke Siklus II
Perbandingan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 KalijambeKabupaten Sragentahun pelajaran 20102011
dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 7. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Siklus 1 ke Siklus 2.
Rata-Rata Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Siklus 1 Rata-Rata Peningkatan Siklus
2 Peningkatan Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
2.37 2.48 0.12 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari siklus 1 ke siklus 2
sebagai berikut:
commit to user
48
Gambar 10. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Siklus 1 ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen
tahun pelajaran 20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II sebesar 0.12.
4. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke Siklus 2
Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari
siklus 1 ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD
Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Siklus 1 ke Siklus 2
Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1
Rata-Rata Peningkatan Siklus 2
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar
68.10 73.55 5.45 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
ketuntasan hasil belajarsiswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari siklus 1 ke siklus 2 sebagai berikut:
commit to user
49
Gambar 11. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar
5.45.
5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal ke Siklus II
Perbandingan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 2.
Rata-Rata Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Kondisi Awal Rata-Rata Peningkatan Siklus
2 Peningkatan Kemampuan
Lompat Jauh Gaya Jongkok
1.89 2.48 0.59
commit to user
50
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1
Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke siklus 2 sebagai berikut:
Gambar 12. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen
tahun pelajaran 20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lompat jauh gaya jongkok mengalami peningkatan
dari kondisi awal ke siklus II sebesar 0.59.
6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II
Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari
kondisi awalke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD
Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 dari Kondisi Awal ke Siklus 2.
commit to user
51
Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal
Rata-Rata Peningkatan Siklus 2
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar
60.78 73.55 12.77 Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan
ketuntasan hasil belajarsiswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:
Gambar 13. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II
sebesar 12.77.
7. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siklus I
Prosentase peningkatan komponen kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 pada siklus 1 disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
commit to user
52
Gambar 14. Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya jongkok pada Tes Akhir Siklus 1
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan komponen lompat jauh gaya jongkok aspek afektif sebesar 13.53, kognitif sebesar 18.65,
psikomotor sebesar 8.74. Total keseluruhan peningkatannya 12.04
8. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siklus II
Prosentase peningkatan komponen kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 pada siklus II disajikan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
commit to user
53
Gambar 15. Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Tes Akhir Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, peningkatan komponen lompat jauh gaya jongkok untuk aspek afektif sebesar 8.94, kognitif sebesar
8.36, psikomotor sebesar7.29. Total keseluruhan peningkatannya 8.00
9. Prosentase Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
Prosentase peningkatan komponen kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran
20102011 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
commit to user
54
Gambar 16. Peningkatan Komponen Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal komponen lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 20102011 sebesar 60.78, siklus I sebesar 68.10 dan siklus II sebesar 73.55.
10. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal
Prosentase ketuntasan hasil belajar kondisi awal siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 disajikan
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 11. Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren
1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011
Rentang Nilai
Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali Tuntas
0.0 75 – 79
Baik Tuntas
0.0 70 – 74
Cukup Baik Tuntas
0.0 65 – 69
Cukup Tuntas
3 13.6
64 Kurang
Tidak Tuntas 19
86.4 Jumlah 22
100.0
commit to user
55
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 20102011 dengan kategori cukup tuntas sebanyak 3 orang 13.6 dan kategori kurang tidak tuntas sebanyak 19 orang 86.4.
11. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I
Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 disajikan disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 12. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 pada Siklus 1
Rentang Nilai
Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali Tuntas
0.0 75 – 79
Baik Tuntas
1 4.5
70 – 74 Cukup Baik
Tuntas 4
18.2 65 – 69
Cukup Tuntas
13 59.1
64 Kurang
Tidak Tuntas 4
18.2 Jumlah 22
100 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan
hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dengan kategori baik tuntas sebanyak 1 orang 4.5,
kagegori cukup baik tuntas sebanyak 4 orang 18.2, kategori cukup tuntas sebanyak 13 orang 59.1 dan kategori kurang tidak tuntas 4 orang 18.2.
12. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II
Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus II siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 disajikan disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
56
Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20102011 pada Siklus II
Rentang Nilai
Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 Baik Sekali Tuntas
1 4.5
75 – 79 Baik
Tuntas 7
31.8 70 – 74
Cukup Baik Tuntas
12 54.5
65 – 69 Cukup
Tuntas 1
4.5 64
Kurang Tidak Tuntas
1 4.5
Jumlah 22 100
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 20102011 dengan kategori baik sekali tuntas sebanyak 1 orang 4.5, kategori baik tuntas sebanyak 7 orang 31.8, kategori cukup baik
tuntas sebanyak 12 orang 54.5 dan kategori cukup tuntas sebanyak 1 4.5, kategori kurang tidak tuntas 1 orang 4.5.
13. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dari kondisi
awal, siklus I dan siklus II disajikan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
commit to user
57
Gambar 17. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun
pelajaran 20102011 yang memiliki kategori cukup tuntas sebanyak 3 orang 13.6 dan kategori kurang tidak tuntas sebanyak 19 orang 86.4. Pada
siklus I yang memiliki kategori baik tuntas sebanyak 1 orang 4.5, kagegori cukup baik tuntas sebanyak 4 orang 18.2, kategori cukup tuntas sebanyak
13 orang 59.1 dan kategori kurang tidak tuntas 4 orang 18.2. Pada siklus II yang memiliki kategori baik sekali tuntas sebanyak 1 orang 4.5, kategori
baik tuntas sebanyak 7 orang 31.8, kategori cukup baik tuntas sebanyak 12orang 54.5 dan kategori cukup tuntas sebanyak 1 4.5, kategori kurang
tidak tuntas 1 orang 4.5.
commit to user
58
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20102011 dilaksanakan dalam dua
siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan
refleksi.Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan yaitu dengan modifikasi alat
bantupembelajaran pendidikan jasmanidapat mengoptimalkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 kalijambe Kabupaten
Sragen tahun pelajaran 20102011. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal
ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan lompat jauh maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada kondisi
awal 1.89, siklus I 2.37 dan siklus II 2.48, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 0,12. Nilai ketuntasan hasil belajar pada
kondisi awal 60.78, siklus I 68.10 dan siklus II 73.55, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 12.77.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alatmedia pembelajaran yang digunakan.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,
serta teknik yang digunakan guru sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,