Manfaat Penelitian PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DAN GRAVITASI DI KELAS XI IPA SEMESTER I SMA NEGERI 1 KISARAN T.P. 2013/2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Pengertian Belajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang “belajar”. Sering kali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan berkenalan dengan beberapa perumusan saja, guna melengkapi dan memperluas pandangan kita tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.Menurut pengertian ini belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan. Sardiman 2011:20 menyebutkan beberapa defenisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Cronbach memberikan defenisi “Learning is shown by a change in behavior as a result of experiences ” belajar adalah perubahan tingkah laku yang terlihat dan menyebabkan seperti pengalaman. 2. Harold Spears memberikan batasan : “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction ” belajar adalah mengamati, membaca, , meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan, mengikuti aturan. 3. Geoch, mengatakan “Learning is change in performance as a result of practise ” belajar adalah perubahan dalam menjalankan penampilan. Kesimpulan dari ketiga defenisi di atas, belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalik. 8 Berdasarkan pengertian yang luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit ialah belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini maka ada pengertian bahwa belajar adalah “Penambahan pengetahuan”.

2.1.2 Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Menurut Sudjana 2009:22 hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Lima kategori hasil belajar, yakni a informal verbal, b keterampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap, dan e keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, ranah afektif berhubungan dengan kemampuan perasaan, sikap dan kepribadian, sedangkan ranah psikomotor berhubungan dengan persoalan keterampilan motorik yang dikendalikan oleh kematangan psikologis.

2.1.2.1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan pengembangan pengetahuan yang berpangkal pada kecerdasan otak atau intelektualitas. Dari kemampuan kemampuan kognitif ini akan berkembang kreaativitas daya cipta yang semakin luas dan tinggi. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil balajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.