Aktivitas siswa di kelas eksperimen pada tabel 4.9 mengalami peningkatan selama menerima pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash yaitu nilai rata- rata aktivitas belajar siswa dari pertemuanI yaitu 60,33, pertemuan II dengan rata-
rata nilai 71,33, dan pertemuan III dengan rata-rata nilai 75,83. Jadi, nilai rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas eksperimen adalah 75,83 dengan
kategori aktif. Perkembangan aktivitas belajar siswa dapat dilihat secara rinci pada diagram batang berikut:
Aktif Aktif
73,33 Cukup
Aktif 1
80,00 Aktif
10 86,67
Sangat Aktif
9
80,00 Aktif
4 86,67
Sangat Aktif
2 93,33
Sangat Aktif
3
86,67 Sangat
Aktif 1
93,33 Sangat
Aktif 3
93,33 Sangat
Aktif 1
Jumlah = 2413,33
40 Jumlah =
2853,33 40
Jumlah = 3033,33
40
Rata-rata = 60,33 Rata-rata = 71,33
Rata-rata = 75,83
Gambar 4.3. menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbasis macromedia flash tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa saja, tetapi juga mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok hukum-hukum newton tentang gerak dan gravitasi di kelas XI IPA Semester I SMA Negeri 1 Kisaran, dibuktikan dengan perolehan nilai rata-
rata pretest siswa kelas eksperimen 54,375 dan nilai rata-rata postest 76,875. Sedangkan siswa kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest 46 dan nilai rata-
rata postest 66,875. Hal ini membuktikan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash lebih tinggi
daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung oleh Phelps 1990 yang menemukan bahwa model kooperatif tipe jigsaw terdapat perbedaan yang
signifikan dalam pencapaian prestasi. Hal ini juga di dukung oleh Mattingly 1991 yang menyatakan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
terdapat pengaruh positif dalam pencapaian prestasi.
10 20
30 40
50 60
70 80
Pertemuan I Pertemuan II
Pertemuan III
Pertemuan I Pertemuan II
Pertemuan III
Gambar 4.3. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen
Model kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash siswa lebih aktif dalam belajar karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa dari
menemukan sendiri. Model kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash, siswa dapat bekerja sama dalam melakukan percobaan sehingga siswa yang
kurang mampu menjadi lebih termotivasi dalam menemukan permasalahan. Model kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia flash guru dapat mengarahkan
siswa dalam pembentukan kelompok sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif dan dapat mengkondisikan siswa yang belum terbiasa belajar dalam
kelompok. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh bahwa aktivitas
siswa pada pertemuan I rata-rata aktivitas siswa sebesar 60,33 yaitu 2 siswa dikategorikan sangat aktif, 4 siswa dikategorikan aktif, 20 siswa dikategorikan
cukup aktif dan 14 siswa dikategorikan kurang aktif sekali. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan model kooperatif tipe jigsaw berbasis macromedia
flash sehingga instruksi yang diberikan peneliti kurang dimengerti oleh siswa.
Maka peneliti terus memberikan instruksi dan arahan yang lebih kepada siswa sehingga siswa paham dan termotivasi saat proses pembelajaran berlangsung.
Pertemuan II diperoleh peningkatan aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 71,33 yaitu 5 siswa dikategorikan sangat aktif, 10 siswa dikategorikan aktif, 21
siswa dikategorikan cukup aktif dan 4 orang dikategorikan kurang aktif sekali. Hal ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa dengan model kooperatif tipe
jigsaw berbasis macromedia flash sehingga peneliti terus memberikan motivasi dan arahan kepada siswa.
Pertemuan III diperoleh peningkatan aktivitas siswa dengan nilai rata-rata 75,83 yaitu 12 siswa dikategorikan sangat aktif, 2 siswa dikategorikan aktif, 25
siswa dikategorikan cukup aktif, 1 siswa dikategorikan kurang aktif sekali. Hal ini disebabkan siswa sudah terbiasa dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
selama proses pembelajaran.