Mengenali sesuatu yang sudah dikenali.

23 Menghubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah dikenali dan mencoba untuk mengingat masalah yang mirip atau memiliki prinsip yang sama.

c. Mengenali polanya.

Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya. Pola tersebut dapat berupa pola geometri atau pola aljabar.

d. Gunakan analogi.

Membuat analogi dari masalah tersebut, yaitu masalah yang mirip atau masalah yang berhubungan yang pernah dipecahkan sebelumnya. e. Memasukkan sesuatu yang baru. Membuat diagram, gambar atau model matematika yang lain dari suatu masalah dapat membantu dalam proses pemecahan masalah

f. Membuat uraian khusus.

Kadang-kadang sebuah masalah harus diuraikan ke dalam beberapa kasus dan untuk memecahkannya dengan cara memecahkan setiap kasus tersebut. g. Memulai dari akhir mengasumsikan jawaban. Sangat berguna jika dibuat pemisalan solusi masalah, tahap demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan.

3. Melaksanakan rencana penyelesaian.

Dalam pelaksanaan rencana yang tertuang pada langkah kedua, kita harus memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail untuk memastikan bahwa tiap langkah sudah benar. Ini juga memungkinkan untuk mencari kemungkinan ada jawaban yang salah.

4. Meninjau kembali solusi yang didapatkan.

Solusi yang diperoleh harus ditinjau kembali untuk meyakinkan bahwa solusi tersebut adalah benar. Ini juga memungkinkan untuk mencari kemungkinan penyelesaian lain. 24

2.1.4. Kesulitan dan Kesalahan Belajar Matematika dan Penyebabnya

1. Kesulitan Belajar dan Penyebabnya Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang -kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Dalam hal dimana anak didik siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalami hambatan dalam belajar. Kesulitan belajar biasanya tercermin dengan adanya kesulitan yang dilakukan dalam pengerjaan soal. The Joint Committee for Learning Disabilities NJCLD dalam Abdurrahman 2009 mendefinisikan kesulitan belajar sebagai suatu bentuk kesulitan yang nyata dalam hal kemahiran dan kemampuan untuk mengaplikasikan matematika pada kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga bahwa penyebab utamanya adalah faktor internal dari siswa, walaupun tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh eksternal baik dari lingkungan belajar, guru, pembelajaran yang kurang tepat dan lain-lain. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar mengajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Sehingga gejala yang muncul pada siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah prestasi yang diperoleh adalah dibawah yang diharapkan. Dalam upaya menemukan kesulitan siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika, hakekatnya pekerjaan guru sama dengan pekerjaan seorang dokter. Sebelum dokter mengobati pasien, tentunya ia akan berusaha mencari penyebab sakit yang diderita pasien melalui pemeriksaan secara intensif. Setelah penyebab sakitnya diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat untuk penyembuhan pasien. Upaya dokter mencari penyebab sakit yang diderita pasien melalui pemeriksaan secara intensif inilah yang dimaksud dengan diagnosis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia http:pusatbahasa.kemdiknas. go.idkbbidiakses Agustus 2012 diagnosis mempunyai arti 1 penentuan jenis