52 Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari hasil kegiatan observasi
selama proses belajar mengajar berlangsung pada materi Program Linier, hasil tes siswa pada materi program linier, dan hasil wawancara dengan respondennya
dipilih berdasarkan kesulitan yang dilakukan pada tes. Selanjutnya dilakukan triangulasi data terhadap ketiga kegiatan tersebut. Triangulasi data dilakukan
dengan membandingkan data hasil observasi, data hasil tes dan data hasil wawancara.
3.6. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data tentang kesulitan jawaban siswa dalam menyelesaikan soal
–soal program linier, digunakan langkah-langkah dan teknik seperti berikut:
3.6.1. Observasi
Dalam penelitian kualitatif, pengamatan atau observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.
Pengamatan atau observasi memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
yang sebenarnya Moleong, 2006: 174. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas
siswa dan guru mata pelajaran Matematika, interaksi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran pada materi Program Linier, serta keadaan sarana dan
prasarana tempat pembelajaran dilakukan. Selain itu, metode observasi digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk mengetahui penyebab kesulitan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan materi Program Linier.
Observasi ini berupa catatan lapangan karena pengamatan ini didasarkan atas pengalaman sendiri dengan melihat, merasakan dan mengamati sendiri.
pneliti dapat mencatat penilaian dan kejadian sebagaimana terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi ini dilakukan pada setiap pertemuan materi Program
Linier, dimana di dalam waktu tersebut dilakukan diskusi antara observer dan sekelompok siswa untuk membahas soal-soal yang diberikan.
53 Setelah tahap observasi atau pengamatan ini, langkah selanjutnya adalah
pemberian tes untuk melihat letak kesulitan dan kesulitan yang dialami siswa dalam menyelaesaikan soal cerita materi Program Linier.
3.6.2. Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa Nana Sudjana, 2005:35. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes uraian bentuk cerita. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa serta penguasaan konsep atau materi yang telah disampaikan. Alasan peneliti
menggunakan tes sebagai alat pengumpul data adalah sesuai dengan pendapat Indrakusuma dalam Arikunto 2009:32 bahwa : “Tes adalah alat atau prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan- keterangan yang didinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat”. Dalam penelitian ini peneliti ingin mendiagnosa kesulitan siswa
menyelesaikan soal cerita pada Program Linier, maka peneliti menggunakan tes diagnostik dalam instrumen penelitian. Tes diagnostik merupakan tes yang
diberikan sesudah materi pembelajaran disajikan, tujuannya ialah untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan peserta didik pada materi tersebut.
Aspek-aspek yang didiagnosa adalah letak kesulitan siswa yang mungkin terjadi dalam menyelesaikan suatu soal uraian, yaitu kesulitan memahami soal,
kesulitan membuat model matematika, kesulitan menyelesaikan model matematika ataupun kesulitan menarik kesimpulan. Hasil kerja siswa akan
dianalisis sehingga dapat diketahui kesulitan dan letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal.
Menurut Nasution dalam Sugiyono, 2010:308 “dalam penelitian kualitatif yang menggunakan tes atau angket, respon yang aneh, yang menyimpang justru
diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman
mengenai aspek yang diteliti.”