Topografi Desa Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

kebutuhan protein keluarga. Meskipun demikian, ada juga untuk kebutuhan dikonsumsi pada saat pesta dan dijual ke pasar. Sebagian kecil, ada juga warga desa yang berwiraswasta dalam bidang perdagangan hasil bumi, baik untuk tingkat lokal maupun nasional. Ditingkat lokal perdagangan dilakukan di Desa Sukanalu dan Kota Kecamatan seperti Tigapanah, Pasar Tigasinga Kabanjahe dan Kota Berastagi. Kelompok pedagang ini biasanya berasal dari kalangan perempuan yang sering disebut dengan bahasa lokal adalah peregeregeperpajak pagi. Di tingkat provinsi, perdagangan dilakukan untuk kota besar seperti Medan, Pakan Baru, Rantauparapat, Jambi, Kandis dan lain sebagainya. Untuk perdagangan antar pulau atau nasional biasanya untuk daerah tujuan seperti Jakarta, Bandung, dan dan Kota Solo. Untuk tingkat provinsi dan nasional, biasanya komoditas barang yang dijual adalah jeruk. Tabel 2.1 Struktur Mata Pencaharian Penduduk Desa Sukanalu No Subsektor Jumlah 1 Petani 1.299 jiwa 2 Buruh tani 610 jiwa 3 PNS 52 jiwa 4 TNIPOLRI 1 jiwa 5 Pegawai swasta 22 jiwa 6 Pensiunan 48 jiwa Jumlah 2.032 jiwa Sumber : Monografi Desa Sukanalu 2008

2.6. Topografi Desa

Tanah yang berada di Desa Sukanalu memiliki tekstur yang subur. Jenis tanah yang ada di Desa Sukanalu pada umumnya sama dengan jenis tanah yang ada di Universitas Sumatera Utara Tanah Karo pada umumnya, yaitu gembur dan berwarna hitam. Jenis tanah ini sangat cocok dijadikan untuk lahan pertanian dan memang Kabupaten Tanah Karo sangat dikenal sebagai daerah yang sangat subur. Tanaman yang cocok ditanam di dalam jenis tanah seperti ini adalah sayur sayuran, tomat, cabe, jeruk, kacang kacangan dan lain sebagainya. Namun tidak semua tempat memiliki tanah yang subur di Desa Sukanalu pada umumnya daerah yang dekat dengan aliran sungai kurang subur karena berwarna coklat dan berpasir. Dengan bantuan pupuk yang lebih, biasanya lahan yang seperti itu juga tetap dipakai oleh masyarakat setempat karena lahan yang sedikit dibandingkan dengan banyaknya penduduk. Kondisi topografi tanah di pemukiman Desa Sukanalu pada umumnya rata, namun ada sedikit ketinggian yang juga ditempati yang disebut kesain lingkungan rumah gugung. Susunan rumah di Desa Sukanalu sangat bagus karena konsep petudal dapur sangat dipatuhi di Desa Sukanalu ini sehingga setiap rumah saling berhadap- hadapan dan memiliki gang yang pada umumnya dapat dilalui mobil sehingga susunan rumah terlihat rapi. Ini dapat dilakukan karena topografi desa pada umumnya rata. Hal ini juga diperkuat dengan keputusan yang tegas oleh kepala desa harus mematuhi konsep petudal dapur maksutnya petudal dapur adalah dapur rumah saling bertemu atau depan dengan depan. Dan jalan menuju perladangan warga pada umunya telah dipasang batu sehingga akses jalan menuju lahan pertanian dapat dilalui mini bus maupun truk. Universitas Sumatera Utara Suhu udara Desa Sukanalu hampir sama dengan suhu pada umumnya yang ada di Tanah Karo yakni berada pada suhu 18 C sampai dengan 24 C dengan kelembapan udara 85.68, tersebar antara 83.7 sampai dengan 89,6. Wilayah Desa Sukanalu berada di ketinggian 1.200 di atas permukaan laut. Desa Sukanalu memiliki dua musim sama dengan di Kabupaten Karo pada umumnya, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Menurut masyarakat desa musim penghujan dapat dibagi dua yakni musim penghujan pertama dan musim penghujan kedua ini dapat dibagi berdasarkan ketinggian curah hujan. Di musim penghujan pertama biasanya curah hujan tidak terlalu tinggi, musim hujan pertama ini biasanya terjadi di bulan Januari sampai Agustus. Sedangkan musim hujan sebenarnya berada di bulan September sampai Desember. Yang disebut musim penghujan kedua adalah dari penuturan warga bahwa musim penghujan sekarang ini tidak bisa lagi diprediksi karena perubahan iklim atau cuaca. Karena sekarang ini bulan Desember juga tidak hujan sehingga tidak dapat diprediksi kapan musim kemarau dan penghujan. Peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan biasanya masyarakat Desa takut terjadi udan baho. Udan baho adalah hujan yang disertai ES sebesar anggur, sehingga mengakibatkan tanaman petani gagal panen, karena setiap tanaman yang terkena hujan ES akan busuk sehingga tidak bisa dijual lagi. Baho merupakan hal yang paling ditakuti petani karena tidak dapat diatasi dengan kemampuan manusia. Karena baho merupakan kejadian alam, namun berdasarkan tradisi, masyarakat Desa Sukanalu menebarkan garam pada saat terjadi hujan ES supaya hujan ES yang turun berkurang. Pengetahuan petani untuk mengurangi Universitas Sumatera Utara serangan baho seperti ini memang tidak dapat dijelaskan secara ilmu pengetahuan namun hal ini masih tetap dilakukan.

2.7. Tata Ruang Desa dan Pemukiman