Tata Ruang Pertanian Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studi Etnografi Petani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)

2.10 Tata Ruang Pertanian

Luas areal pertanian Desa Sukanalu 1280 Ha, dalam bahasa karo lahan pertanian ini disebut perjumaan atau sering disingkat juma. Ada beberapa nama pertanian dibuat oleh warga Desa Sukanalu; perjuman juma beren, perjuan penngel besi, perjuman rahu, perjuman kerangen bulu babo, perjuman juma kersik,juma parik, perjumnan bapit, perjuman perira, dan perjuman juma purba. Perjuman penggelbesi, perjuman rahu pada umumnya dikelola oleh masyarakat kesain Rumah Ukir dan Rumah Gugung. Perjumanjuma berneh, juma prik, juma kersik dan juma kerangen buluh babo dikelola oleh warga kesain Rumah Mecu, sedangkan perjumaan perira, perjuman bampit danperjuman juma purba pada umumnya dikelola oleh masyarakat kesain rumah julun. Jalan menuju perjumaan Desa Sukanalu tergolong baik, karena setiap jalan menuju perjuman warga telah dipasang batu. Kondisi perjuman mengelilingi Desa Sukanalu sehingga setiap kesain memiliki lahan pertanian yang pada umumnya dekat dengan kesainnya. Misalnya juma kersik, bulu babo dan parik dikelola oleh masyarakat kesain rumah mecu karena ini merupakan lokasi yang dekat degan pemukimannya yang berada di sebelah utara Desa Sukanalu. Sedangkan, perjumaan penggel besi dan juma rahu berada di sisi timur Desa Sukanalu yang dikelola oleh kesain Rumah Ukir. Perjuman bampit dan juma purba sebelah selatan dan barat Desa yang dikelola kesain rumah juluan dan sebelah barat desa merupakan jalur air lau biang. Universitas Sumatera Utara Tanaman yang paling banyak ditanami oleh petani Desa Sukanalu adalah jeruk. Namun tidak sedikit juga menanam tanaman muda seperti sayuran, tomat dan cabe. Sekarang ini terlihat dilapangan bahwa banyak masyarakat Desa Sukanalu mengkompersikan tanaman jeruk mereka ke tanaman kopi karena serangan hama dan karena tanamman jeruk telah menua sehingga produksi menurun. Pada musim hujan biasanya masyarakat menanam padi atau merdang dan dibawah padi pada umumnya ditanam cabe, tanaman tumpang tindih seperti ini akan menguntungkan petani karena tangkai padi nantinya akan dipakai menjadi pupuk untuk kesuburan tanah tanaman cabe dan keberadaan cabe tidak merugikan bagi padi, malah menguntungkan karena sebelum padi di potong pupuk dari cabe bisa menjadi sumber makanan padi. Selain itu jika musim hujan biasa juga masyarakat menanam kol atau sayuran di bawah pokok jeruk mereka. Pada umumnya lahan di Desa Sukanalu selalu ditanami oleh tanaman sehingga tanah pertanian Desa Sukanalu tergolong capek karena tiada hentinya ditanami oleh tanaman petani baik tanaman tua dan muda. Selain itu lokasi pertanian tergolong sempit dibanding dengan kepadatan penduduk. Terlihat bahwa petani sebanyak 1299 jiwa sedangkan lahan pertanian 1280 hanya rata rata 1 Ha rumah tangga. Pertumbuhan penduduk semakin pesat hingga keadaan pertanian Desa ini sangat mengkhawatirkan jika dilihat dari perbandingan lahan dengan jumlah petani. Pengairan yang digunakan petani pada umumnya tadah hujan, karena setiap petani pada umumnya memiliki bak penampungan air yang besar sehingga air ditampung dari seng atau sapogubuk. Dari sinilah air yang menjadi kebutuhan petani Universitas Sumatera Utara untuk dipergunakan sepanjang pertanian berlangsung. Biasa digunakan hanya untuk memompa saja, sedangkan untuk menyiram tanaman biasanya petani hanya menunggu hujan turun. Selain itu petani juga pada umumnya menanam pisang di tengah ladang dan di pinggir pinggir ladang untuk pasokan air jika keadaan kemarau. Ini merupakan pengetahuan para petani Desa Sukanalu mengenai pengelolaan lahan pertanian. Kerana dari penuturan warga jika menanam pisang ditengah dan di pinggir ladang kelembapan tanah akan tetap terjaga meskipun pada musim kemarau. Lahan pertanian di Desa Sukanalu pada umumnya berada di tanah datar, sehingga memudahkan petani untuk mengelola lahan pertanian mereka.

2.11 Kelembagaan Desa Sukanalu