Hama si kitik kel

bentuk yang lonjong dan bulat, warna dari kayat yang berbentuk lonjong berwarna Gambar 3.5: foto kayat kayat. hijau dan berbetuk bulat berwarna hitammerah. Bagian yang diserang dari kayat-kayat biasanya pada bagian daun muda dari jeruk dan bunga dari jeruk sehingga mengakibatkan bunga jeruk gugur, namun dari penuturan petani serangan ini tidak terlalu dikhawatikan karena serangannya tidak besar dan tidak mengakibatkan produksi buah jeruk menurun.

c. Hama si kitik kel

Hama sikitik kel 31 Cahaya jeruk sangat mendukung penentuan harga dalam penjualan jeruk dengan buah jeruk yang bulat dan memiliki cahaya yang menarik akan memberikan merupakan hama yang paling kecil terdapat ditanaman jeruk. Jenis hama ini biasanya seperti kutu merah, kutu buluh, kutu babi, kapur kapuren, abamisap. Kutu merah berukuran sangat kecil sehingga jika tidak teliti kita tidak dapat melihat kutu merah dengan mata. Namun akibat dari kutu merah sangat jelas dibagian daun dan buah jeruk. Pada daun kutu merah dapat mengakibatkan daun keriting dan gugur selain itu pada buah mengakibatkan buah terlihat jorokkotor sehingga kurang diminati. Kutu buluh memakan bagian daun yang masih muda atau di daerah pucuk. Sama halnya dengan kutu babi juga memakan bagian jeruk yang muda. Sedangkan, kapur-kapuren biasanya menyerang daun dan buah sehingga daun gugur dan jorok, dan mengakibatkan buah jeruk menjadi jorok sehingga mengurangi harga ketika buah jeruk dijual karena buah jeruk tidak menarik. 31 Kata kel bagi orang karo menyatakan sangat. Cotoh kitik kel menyatakan sangat kecil Universitas Sumatera Utara nilai lebih sehingga membedakan harga jeruk dengan jeruk yang lain yang berukuran sama.

3.1.3.3 Klasifikasi Berdasarkan Bagian Jeruk yang di Serang Hama

Berdasarkan serangan hama terhadap bagian dari tanaman jeruk, petani Desa Sukanalu mengklasifikasikan menjadi hama pada bagian batang, daun dan buah. Klasifikasi tersebut dibuat petani karena setiap hama yang menyerang tanaman jeruk menyerang bagian yang berbeda-beda. Beberapa jenis hama hanya menyerang satu bagian tanaman jeruk saja. Namun, ada kalanya satu jenis hama dapat merusak seluruh bagian tanaman jeruk. Hama batang yaitu hama yang menyerang bagian batang tanaman jeruk. Jenis- jenis hama batang yaitu: lumut, kapur-kapuren, kutu merah. Hama batang tersebut biasanya menyebabkan batang jeruk jorok sehingga dapat menyebabkan penyakit, kering dan busuk. lumut, kutu merah menyerang batang yang berukuran kecil dan muda biasanya batang pada pucuk. Namun sebutan petani Desa Sukanalu berdasarkan ukuran yang berbeda. Batang galang, batang kitik, dan rangas. Biasanya bagian ranggas yang diserang oleh kutu babi dan kutu merah dituturkan oleh petani Desa Sukanalu. Hama bulung yaitu hama yang menyerang bagian daun jeruk. Biasanya hama tersebut menyebabkan daun jeruk menjadi Universitas Sumatera Utara jorok, kuning, keriting, dan gugur. Jenis hama bulung yaitu kayat kayat, Gambar 3.6: Serangan hamaterhadap daun jeruk. kutu merah, kutu babi, kutu buluh, kapur- kapuren tungau, dan keong. Dari beberapa jenis hama penyerang daun ini mengakibatkan efek yang berbeda. keong dan kutu babi mengakibatkan daun terpotong dan jorok, kutu merah dan kutu buluh mengakibatkan daun jorok sehingga menguning sedangkan kapur- kapuren mengakibatkan daun kriting dan gugur. Hama buah merupakan hama yang sangat ditakuti karena petani berpendapat bahwa buah yang paling penting karena buahlah yang menghasilkan. Hama yang menyerang buah ini antara lain lalat buah dan kutu merah. Kutu merah mengakibatkan buah jorok dan bakal buah tidak berkembang sampai matang. Sedangkan, lalat buah mengakibatkan jeruk busuk dengan menyuntikan sesuatu ke buah jeruk yang mulai menguning masak, sehingga hama yang menyerang buah menjadi hama yang sangat ditakuti oleh petani. Karena sangat merugikan dan akibat dari serangan ini adalah kegagalan panen yang mengakibatkan buah jeruk yang bakal siap panen harus luluh lantah akibat suntikan yang diakibatkan oleh lalat buah.

3.1.3.4 Klasifikasi Berdasarkan Musim

Berdasarkan musim, petani mengklasifikasikan adanya hama musim perudan hama musim hujan, hama musim lego hama musim panaskemaraudan hama di semua musim. Pengklasifikasian tersebut dibuat karena jenis hamayang menyerang tanaman jeruk berbeda pada setiap musim. Beberapa jenis hamahanya menyerang pada musim perudan saja, beberapa jenis hama menyerang padamusim lego saja dan Universitas Sumatera Utara ada juga beberapa hama yang menyerang baik di musim perudan maupun di musim lego. Hama musim perudan yaitu hama yang menyerang tanaman jeruk pada saat musim hujan. Hama tersebut banyak menyerang pada saat masa tanam di tahun lokal yaitu masa erpucuk dari bulan September sampai Desember. Hal tersebut disebabkan karena pada saat tahun lokal curah hujan cukup banyak yang menyebabkan rangsangan untuk mengeluarkan pucuk. Hama yang menyerang pada musim perudan yaitu keong, kutu merah, kutu buluh, dan kutu babi. Hama ini menyerang karena pada musim penghujan jeruk akan mengeluarkan pucuk baru sehingga pucuk ini akan diserang oleh hama tersebut. Hama musim lego bisanya menyerang buah jeruk. Pada saat musim perudan berakhir bunga jeruk yang telah menjadi buah akan diserang oleh hama pemakan buah seperti hama lalat buah. Sehingga pasca musim hujan petani biasanya meningkatkan dosis obat supaya dapat melindungi buah dari hama baru yang ingin merusak buah jeruk. Musim kemarau biasanya bulan Februari sampai Juli. Sehingga masa jeruk berbuah pupuk dan pestisida ditingkatkan oleh petani. Hama semua musim yaitu hama yang menyerang tanaman jeruk di Desa Sukanalu baik di musim hujan maupun musim kemarau. Keadaan cuaca tidak terlalu mempengaruhi serangan beberapa jenis hama terhadap tanaman jeruk yang paling berpengaruh mengenai serangan hama adalah fase yang dilewati jeruk masa erpucuk masa pucuk atau erbuah masa berbuah. Seperti penuturan Bapak Joni sitepu 50 tahun, wawancara 11 November 2012 mengatakan bahwa Universitas Sumatera Utara “katawari pesituhuna hama nyerang nge, saja biasana ia nyerang bas paksa , ermutik ras erbuah, saja e me ban udan kang pengaruhisa maka erpucuk jadi erhubungen nge kerina e.” Artinya: kapan saja sebenarnya hama menyerang, akan tetapi di fase fase tertentu, biasnya pada saat berpucuk, berbunga dan berbuah, akan tetapi semua fase tersebut dipengaruhi oleh curah hujan cuaca.pen. Semua hama yang ada di tanaman jeruk menyerang pada setiap saat namun kadar serangan yang meningkat pada saat musim tertentu. Jenis hama semua musim yaitu lalat buah, kutu merah dan kutu buluh. Hama tersebut selalu menyerang baik di masa erpucuk maupun pada saat erbuah. Pengendalian hama yang dilakukan petani dengan meningkatkan dosis dan pupuk untuk menghadapi serangan hama baru. Terlihat bahwa beberapa petani mengatasi masalah langsung dengan peningkatan dosis petani sering kali tidak memperhitungkan dampak yang diakibatkan penambahan dosis yang dapat mengakibatkan hama kebal akan pestisida.

3.1.3.5 Klasifikasi Berdasarkan Keparahan Serangan

Jenis hama yang menyerang tanaman jeruk di Desa Sukanalu dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah, namun beberapa jenis hama menyebabkan kerusakan tidak terlalu parah. Tingkat keparahan serangan didasarkan pada banyaknya kerusakan dan bagian apa yang diserang tanaman jeruk yang disebabkan oleh serangan hama tersebut. Berdasarkan tingkat keparahan serangannya, petani Desa Sukanalu mengklasifikasikan hama menjadi hama mehantukel menyebabkan kerusakan jeruk yang sangat parah dan hama lamehantusa hama yang tidak menyebabkan kerusakan tidak terlalu parah. Universitas Sumatera Utara penuturan salah satu petani tentang serangan hama yang mehantukel, diungkapkan oleh Bapak Roni Sitepu 50 tahun, wawancara 23 Agustus 2012 mengatakan “Ia ohh adi hama cit cit ahh ndai lanai teralang hantuni, e baci kita rarat banna, keri kel krina banna rimo e.”Artinya: ia ohhespresi menyatakan berbahaya, lalat buah sangat sangat ganas, dapat mengakibatkan kita gila, karena mengakibatkan jeruk habis berjatuhan. pen. Hama mehantukel yaitu hama yang menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada tanaman jeruk. Serangan hama tersebut membuat petani gagal panen. Jenis hama mehantukel yaitu: lalat buah. Jenis hama tersebut harus dikendalikan dengan cara di pompadiracun dan di perangkap jika tidak, akan menyerangmenghabiskan buah jeruk dengan sangat cepat. Dosis pemompaan pestisida telah ditingkatkan oleh petani Desa Sukanalu akan tetapi serangan hama lalat buah tetap sangat tinggi sehingga mengakibatkan petani Desa Sukanalu gagal panen. Selain itu perangkap yang digunakan yang berbentuk lem juga terisi penuh akan tetapi lalat buah seakan tidak ada habisnya sehingga disebut mehatukel karena hama tersebut mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi petani jeruk karena buah yang bakal menghasilkan dan biaya untuk merawat buah sangat besar harus gagal akibat serangan hama lalat bauh. Tidak jarang petani menangis melihat serangan lalat buah dengan meluluh lantahkan setiap buah jeruk petani Desa Sukanalu. Sehingga hama lalat buah memang sangat mehatu untuk petani Desa Sukanalu. Universitas Sumatera Utara Selain itu, para pengusaha jual beli jeruk, juga sangat dirugikan karena telur yang dimasukan ke dalam jeruk tidak terlihat oleh kasat mata pada waktu yang singkat sehingga jeruk yang dikirimdibeli keluar kota akan busuk dan tidak laku dipasaran sehingga penjual jeruk juga sangat merugi dengan serangan lalat buah. Hama la mehantusa merupakan hama yang serangannya saat ini tidak terlalu mengakibatkan kerusakan yang parah. Jenis hama la mehantusa yaitu kutu buluh, kutu merah, keong, kutu babi dan kapur kapuren. Hama tersebut dikatakan tidak terlalu ganas karena jumlah hama tersebut tidak terlalu mengakibatkan kerugian dan mengkhawatirkan bagi petani. Karena bagian yang diserang pada umumnya daun sehingga buah dapat tetap dijaga dan menghasilkan bagi petani Desa Sukanalu. Dan juga jumlah dari hama tersebut tidak terlalu banyak.

3.1.4.6 Klasifikasi Berdasarkan Kesulitan Memberantas

Hama yang menyerang jeruk petani di Desa Sukanalu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam pemberantasannya. Berdasarkan tingkat kesulitan pemberantasannya, petani Desa Sukanalu mengklasifikasikan hama menjadi hama mekengkel hama sangat bandalsulit diberantas dan hama la mekengsa hama yang tidak terlalu bandalhama yang tidak terlalu sulit diberantas. Hama mekengkel yaitu hama yang sangat sulit diberantas oleh petani. Jenis hama mekengkel yaitu lalat buah. Petani mengklasifikasikan hama tersebut menjadi hama mekengkel karena selain serangannya yang menyebabkan kerusakan yang sangat parah, hama tersebut juga sulit untuk dikendalikan. Karena hama lalat buah seolah-olah kebal akan serangan pestisida yang telah dipompakan oleh petani dan tak Universitas Sumatera Utara ada habisnya walaupun telah diperngkap dengan lela-lela 32 Selain penyemprotan petani juga mengenal cara pembrantasan lalat buah dengan cara perangkap dengan lem. Nama lem yang biasa dipakai lela lela. Lem tersebut dioleskan ke suatu wadah yang telah disiap kan petani dengan waktu singkat lem akan Gambar 3.7: Perangkap lele lele dipenuhi lalat buah. Namun lalat buah seolah-olah tidak ada habisnya sehinggabeberapa petani sampai putus asa untuk menghadapi lalat buah dengan mengganti tanaman jeruk mereka ke tanaman kopi. Konsep pemasangan kelambu juga telah dilakukan namun buah jeruk tetp berjatuhan dan hama tetap menyerang tanaman jeruk yang telah dikelambui. Banyak penanggulangan yang telah dilakukan petani untuk memberantas lalat buah namun sampai saat ini belum ada hasil yang memuaskan. Lalat buah masih tetap menjadi hal yang sangat menakutkan oleh petani Desa Sukanalu. . Karena hama lalat buah tetap menyerang dengan jumlah yang tidak berkurang. Selain itu pemompaan terkadang kurang efektif karena lalat buah dapat terbang sehingga jika petani memompa jeruknya hama lalat buah akan berpindah keladang jeruk lain yang sedang tidak di pompa sehingga ketika kadar dosis pestisida habis maka lalat buah kembali menyerang buah jeruk petani tersebut. 32 Lela-lela adalah produk prangkap lalat buah yang biasa digunakan petani. Universitas Sumatera Utara Hama la mekengsa yakni beberapa hama lain yang tidak terlalu merugikan dan keberadaan hama tersebut tidak terlalu mempengaruhi penghasilan petani, sehingga petani Desa Sukanalu menyebut hama la mekengsa karena dengan meningkatkan dosis hama tersebut akan teratasimati. Apalagi hama la mekengsa sulit untuk melarikan diri dari serangan pestisida karena pana umumnya hama ini melata dan kecil seperti kutu buluh, kutu merah, keong, kutu babi dan kapur kapuren tungau. Sehingga ketika terjadi penyemprotan, hama langsung diserang oleh pestisida. KLASIFIKASI HAMA PADA TANAMAN JERUK Tabel : 3.1 Sumber dari Data Lapangan NO Klasifikasi Hama Terbagi menjadi Jenis hama 1 Berdasarkan priode waktu Hama dulusindube ganas menyerang pada waktu beberapa tahun lalu Kutu babai Kutu merah Abamisap Hama sekarangsigundari hama yang ganas menyerng pada saat sekarang Cit-cillalat buah 2 Klasifikasi berdasarkan ukuran tubuh a. hama kitik Cit cit b. hama terkitiken Kayat kayat, Kutu merah, buluh, babi c. hama kitik kel Aban isap dan kapur kapuren 3 Klasifikasi berdasarkan bagian jeruk yang diserang hama Bagian batang Lumut , kapur kapuren dan kutu merah Bagian daun Kayat kayat, kutu merah, kutu babi, kutu buluh, kapur Universitas Sumatera Utara kapuren, dan keong Bagian buah Kutu merah dan lalat buah 4 Klasifikasi berdasarkan musim Musim perudan erpucuk Keong,kutu merah, kutu buluh dan kutu babi. Musim legomusim erbuah Kutu merah, kutu babi, lalat buah Semua musim mutik dan buah Kutu merah. 5 Kelasifikasi berdasarkan keparahan serangan Mehatukel Lalat buah cit cit La mehatusa Kutu buluh, kutu merah,keong,kutu babi dan kapur kapuren. 6 Klasifikasi berdasarkan kesulitan memberantas Mekengkel Lalat buah La mekengsa Kutu buluh, kutu merah,keong,kutu babi dan kapur kapuren. Sumber: Data Lapangan. 3.2. Konsep Petani Tentang Penyakit Masing-masing petani memiliki konsep yang berbeda tentang penyakit tanaman jeruk. Namun, pada dasarnya petani membuat pengertian bahwa tanaman jeruk dikatakan terkena penyakit ketika keadaan tanaman jeruk tidak tumbuh secara normal atau tidak bagus la mejile. Artinya, petani mengkonsepsikan tanaman jeruk mengalami penyakit ketika petani melihat ada gejala-gejala ’sakit’ pada tanaman Universitas Sumatera Utara jeruk. Gejala-gejala tersebut terlihat ketika ada bagian-bagian tanaman jeruk yang mengalami kerusakan dan tidak berkembang baik pada batang, akar, daun bahkan buah jeruk. Menurut petani, jeruk dikatakan ’sehat’ jika tanaman jeruk memiliki daun yang segar dan batang yang kuat serta buah jeruk yang banyak dan besar dan tumbuh dengan subur. Dengan kata lain, bagian akar, batang, daun, dan buah tidak mengalami kerusakan. Salah seorang informan yaitu Bapak Martin 66 tahun, wawancara, 11 November 2012 mengatakan: ”ikataken rimo sakit adi batangna ras buahna kitik lalap janah bulunggna megersing, jadi adi rimo la turah alu mejile e ikataken sakit.Artinya : jeruk sakit ketika batang dan dau tidak berkembang dengan baik sehingga menguning dan berjatuhan, jadi jika jeruk tidak tumbuh dengan baik jeruk tersebut dikatakan sakit.pen. Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Juai Tarigan 55 tahun, wawancara, 25 Oktober 2012 mengtakan : ”rimo la mejile, e ikataken sakit.”Artinya: jeruk yang tidak bagus terlihat, itu disebut jeruk sakit.pen. Pertumbuhan tanaman jeruk yang terserang penyakit disebut petani dengan jeruk yang tidak bagus la mejile. Ciri-ciri jeruk la mejile dapat diketahui sejak dari tahap penyemaian biji asam jeruk yang akan dijadikan menjadi batang jeruk yang di tempel. Jika asam induk yang dijadikan wadah batang memiliki biji buah asam yang muda akan menghasilkan batang jeruk yang tidak kuat dan rentan akan penyakit. Universitas Sumatera Utara Petani mengatakan bahwa indikator tanaman jeruk terserang penyakit dapat dilihat dari daun batang dan buah jeruk. Penyakit yang menyerang tanaman jeruk biasanya bermula atau diawali dari akar dan kemudian berpengaruh merusak bagian batang daun dan buah. Gejala tersebut terjadi dari pemilihan bibit yang salah dan cara penanaman yang salah. Seperti menurut Bapak Tanti Tarigan 56 tahun, wawancara 25 Oktober 2012 menuturkan: ”Rimo enda adi mejile pemompa ras melalat tama pupukna teren mejile, janah labo baci sakit, enda ban cit cit e malas kita ngerawar rimo e alu mejile, jadi sakit lah dungna rimo e. tama tama pupuk pe lang dorek kin la sakit. Artinya: Jeruk ini jika dipompa dan diberi pupuk yang baik pasti akan bagus, dan terhindar dari penyakit, tetpi sekarang karena lalat buah untuk merawat jerukpun menjadi tidak berani sehingga mengakibatkan perawatan yang kurang sehingga mengakibatkan jeruk sakit.pen. Selain itu cara perawatan sangat penting karena semakin baik perawatan semakin baik juga daya tahan jeruk akan penyakit. Akar jeruk yang terkena penyakit biasanya terdapat bintik-bintik kuning dan kering. Sehingga berpengaruh terhadap perkembangan batang daun dan buah. Sehingga batang tidak berkembang dan memiliki daun yang kuning serta buah yang berguguran. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8: Jeruk Sehat. Gambar 3.9: Jeruk Sakit. Kondisi jeruk yang bagus mburnisdengan daun yang berminyak dan batang yang sehat. Seorang informan Bapak Reja 40 tahun, wawancara 12 juli 2012 mengatakan: “Ija batang rimo la erfungsi alu mejile, baik batang, buah, bulung ras uratna biasana urat nge adi iserang pinakit janah pinakit biasana la idah alu mata”Artinya: di mana batang jeruk tidak berfungsi dengan baik, baik batang, buah, daun dan akar. Biasanya bagian yang diserang penyakit adalah akar jeruk dan penyakit tidak terlihat oleh mata.pen. Senada dengan itu Bapak Seh Milala 55 tahun, wawancar 27 Oktober 2012 mengatakan: “penakit emsierbanca rimo ceda biasana la teridah alumata, janah baci erban rimo mate, biasana megersing bulungna janah batangna kitik lalap”. Artinya: penyakit yang membuat jeruk rusak biasanya penyakit tidak terlihat oleh mata, akibat dari penyakit membuat jeruk mati. Biasanya gejalanya daun kuning dan batang yang tidak berkembang.pen.

3.2.1 Sebab-sebab dan Gejala Jeruk Sakit

Petani Sukanalu mengatakan bahwa pada umumnya tanaman jeruk menjadi sakit la mejile disebabkan oleh virus, dan bibit yang tidak bagus yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Petani dapat mengetahui bahwa tanaman jeruk terkena Universitas Sumatera Utara serangan virus dan bibit yang tidak baik ketika melihat gejala-gejala yang diakibatkannya. Virus dapat merusak bagian daun, batang dan akar jeruk. Selain karena virus bibit yang tidak baik, tanaman juga bisa mengalami penyakit yang diakibatkan oleh pengaruh kekurangan perawatan, kondisi iklim cuaca, kekurangan pupuk dan serangan hama. Salah satu petani mengatakan bahwa perawatan yang paling penting dalam menanam jeruk dan menghindar dari penyakit. Perawatan yang baik yang dilakukan petani yakni pemompaanpenyemprotan: 7 hari sekali; pemupukan: 3 bulan sekali 1 kg batang; menembis atau membersihkan rumput dengan baik tanpa mengagu akar dari pohon jeruk. Akan tetapi pemilihan bibit menjadi hal kedua yang terpenting karena dengan bibit yang baik petani akan semakin mudah mengoptimalkan kesuburan tanaman jeruk. Ketika jeruk dalam kondisi buruk dalam arti kurang makan dan perawatan obat. Sehingga virus mudah menggerogoti bagian jeruk pada umumnya bagian akar sehingga mengakibatkan jeruk mati. Gejala-gejala yang dapat dilihat dengan jelas yakni daun yang berbeda serta perkembangan jeruk sangat berbeda di mana jeruk yang tidak terkena virus berumur 3 tahun dengan tinggi 1.5 meter sedangkan yang terkena penyakit hanya 1.2 meter dan dengan daun yang menguning sehingga akan mati ketika perawatan dihentikan. Selain dari daun yang berbeda buah juga berbeda jeruk yang terkena penyakit tidak akan menghasilkan buah, sehingga petani akan mengganti tanaman tersebut dengan tanaman jeruk yang baru.

3.2.2 Klasifikasi Penyakit

Universitas Sumatera Utara Petani Desa Sukanalu mengungkapkan jika jeruk tidak bagus la majile, berarti jeruk tersebut terserang penyakit. Penyakit yang menyerangtanaman Jeruk petani Desa Sukanalu bermacam-macam. Pengklasifikasianpenyakit tanaman Jeruk di Desa Sukanalu dibuat berdasarkan berberapa kategori.

3.2.2.1 Klasifikasi Berdasarkan Bagian Jeruk

Penyakit yang menyerang tanaman jeruk dapat menyerang bagian daun, batang dan buah jeruk. Berdasarkan bagian jeruk yang diserang, penyakit tanaman jeruk diklasifikasikan menjadi pinakit bulung penyakit daun, pinakitbatang penyakit batang dan pinakit buah penyakit buah.

3.2.2.2 Pinakit Bulung

Salah satu indikasi tanaman jeruk terserang penyakit adalah ketika daun jeruk mengalami gangguan atau kerusakan. Kondisi daun jeruk yang bagus mejile disebut petani dengan istilah mburnis. Daun jeruk dikatakan mburnis jika seluruh daun jerun berwarna hijau dan berminyak. Daun jeruk yang mburnis biasanya tidak mengalami penyakit. Namun, ada kalanya sebagian daun jeruk tidak mburnis. Berdasarkan kondisi daun jeruk, petani mengklasifikasikan penyakit daun menjadi 2 dua yaitu bulung megersing dan bulung kitik. Daun jeruk dikatakan megersing ketika ada daun jeruk yang berwarna kekuning-kuningan. Daun jeruk menjadi megersing karena berbagai faktor yaitu ketika tanaman jeruk kekurangan makanan dan perawatan yang kurang, karena kekurangan pupuk dan karena terserang virus. Daun jeruk yang megersing biasanya masih dapat diatasi yaitu jika tanaman jeruk dirawat dengan baik dan diberi pupuk Universitas Sumatera Utara yang berlebih. Akan tetapi, jika pemilihan bibit yang salah yang mengakibatkan daun kuning, petani jeruk harus mengganti dengan jeruk yang baru. Karena tidak dapat diobati lagi dengan peningkatan perawatan. Bulung kitik ketika daun jeruk tidak berkembang dengan baik karena virus dan bibit yang salah daun jeruk tidak berkembang dan menguning sehingga nantinya akan jatuh. Biasanya daun yang kitik diakibatkan oleh pemilihan bibit jeruk yang tidak baik dan kadar tanah yang tidak cocok. Di dalam satu areal pertanian memiliki kadar tanah yang berbeda ini juga mengakibatkan jeruk terserang pinakit. Di mana jeruk yang ditanam pada tanah yang tidak subur akan mengakibatkan daun kitik jika tidak dibantu dengan perawatan yang berlebih.

3.2.2.3. Pinakit Batang

Petani Desa Sukanalu mengkategorikan kondisi batang jeruk yang sakit sebagai salah satu penyakit batang tanaman jeruk. Petani mengatakan bahwa batang jeruk yang sehat adalah batang yang yang kuat dan menghasilkan daun dan buah yang baik. Batang jeruk akan bagus jika tanaman tidak mengalami sakit. Batang jeruk dikatakan bagusjika tanaman jeruk tidak mudah terserang oleh penyakit. Batang jeruk akan sakit jika terkena penyakit. Beberapa faktor yang menyebabkan batang jeruk sakit yakni virus, bibit yang tidak baik dan perawatan yang kurang. Perawatan merupakan bagian dari pemupukan dan pemompaan jeruk. Pemupukan dan pemopaan harus tepat pada waktunya sehingga jeruk akan tumbuh dengan subur dan memiliki batang yang kuat untuk menghasilkan daun dan menopang buah. Salah satu penyakit batang yang diberitahu informan adalah busuk batang batang tehtehen ini Universitas Sumatera Utara diakibatakan oleh virus yang biasanya posisi serangan antara batang acem dengan tempelan jeruk.. Biasanya batang tetehen mengakibatkan jeruk mati akan tetapi sarangan penyakit seperti ini tergolong sedikit karena dalam 1000 pokok jeruk hanya terdapat 10 jeruk yang terserang penyakit tersebut. Selain penyakit tetehen, jamur dan ndansuri juga merusak batang jeruk, surindan sebagai tanaman benalu bagi pokok jeruk. Jika tidak disiangi surindan akan mengakibatkan kematian bagi jeruk. Surindan berkembang dari kotoran burung yang terdapat dibatang jeruk sehingga menumbuhkan surindan. Jamur juga salah satu penyakit batang akibat dosis pompa yang terlalu keras akan mengakibatkan batang berjamur akibat sisa obat yang menempel pada bagian batang. Sehingga menghambat fungsi batang jeruk.

3.2.2.4 Penyakit Akar

Bagian akar tanaman jeruk yang terkena penyakit tidak dapat dilihat petani secara langsung karena bagian akar berada di bawah tanah. Petani mengetahui bahwa akar tanaman jeruk terkena penyakit dengan melihat bagian batang dan daun jeruk. Batang jeruk yang tidak bagus yang miliki batang yang tidak berkembang, daun yang kuning, dan buah yang kecil. Biasanya penyakit ini, penyakit akar busuk dan akar yang berlipat. Serangan busuk akar biasanya akibat dari virus menyerang jeruk pada kondisi kurang baik sehingga akan mengakibatkan kematian. Pada umumnya jika petani memprediksikan tanaman terkena akar busuk petani akan mengganti dengan tanaman jeruk yang baru. Universitas Sumatera Utara Akar belipat, penyakit ini di akibatkan kesalahan pada manusia. Ketika penanaman jeruk akar dari jeruk ditanam dengan berlipat sehingga jeruk tidak bisa berkembang dengan baik dan rentan akan penyakit sehingga akan mengakibatkan kematian. Biasanya akar berlipat dan macik akar akan diganti dengan tanaman jeruk yang baru karena tidak dapat diselamatkan dengan bantuan obat dan pupuk. Akan tetapi serangan dari penyakit tergolong sedikit terdapat dilahan pertanian Desa Sukanalu.

3.2.3 Klasifikasi Berdasarkan Musim

Penyakit biasanya tidak mengenal waktu serangan karena pada umumnya serangan penyakit timbul pada saat kondisi jeruk tidak baik. Jadi serangan penyakit sangat tergantung pada perawatan kita sehingga jika dilakukan perawatan dengan baik penyakit akan sulit untuk menyerang tanaman jeruk. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Agus Sembiring bahwa jeruk sakit ketika kita tidak merawat jeruk dengan baik, sehingga jeruk akan sakit. Jadi jeruk sakit tergantung bagimana kita merawat tanaman jeruk tersebut sehingga jika perawatan baik jeruk akan sulit terkena penyakit. Biasanya jeruk terserang penyakit pada saat jeruk musim berbuah karena makanan yang dibutuhkan oleh jeruk semakin meningkat sehingga pada saat musim buah jeruk biasanya rentan akan penyakit selain musim berbuah. Musim kemarau juga mengakibatkan jeruk terserang penyakit karena kondisi jeruk yang kekurangan air mengakibatkan jeruk rentan akan penyakit.

3.2.4 Klasifikasi Berdasarkan Bagian Jeruk dan Keparahan Serangan

Universitas Sumatera Utara Bagian yang diserang oleh penyakit petani secara langsung tidak dapat melihat dengan kasat mata akan tetapi dari penuturan petani bahwa bagian akar menjadi sumber datangnya penyakit yang mengakibatkan tidak jalannya porsi makan untuk bagian-bagian jeruk seperti batang, daun, dan buah sehingga mengakibatkan kerusakan. Karena tidak mendapat makanan. Seperti menurut Bapak Sisko Perangin angin 56 tahun, wawancara 28 Oktober 2012 mengatakan: “Pinakit e uratna kap biasana bana ceda, jenari nge dasarna kerini emaka mate nge rimo e adi go sakit uratna, biasana virus kap erbansa nini perpupuk ah”.Artinya: penyakit biasanya menyerang akar, sehingga sumber makanan rusaka akan pasti mengakibatkan jeruk mati, biasanya yang mengakibatkan virus.pen. Sehingga bagian batang, daun dan buah akan terganggu karena dasar dari itu semua yaitu akar telah terkena penyakit, sehingga mengakibatkan daun, batang, dan buah akan rusak atau tidak berkembang akan tetapi ini semua akibat akar yang tidak berfungsi dengan baik akibat penyakit yang berbentuk virus yang menyerang tanaman jeruk. Keparahan serangan biasanya rata-rata penyakit tidak menyerang dengn parah karena pada umumnya penyakit hanya menyerang jeruk dalam jumlah yang sedikit akan tetapi pada umumnya mengakibatkan kematian. Tetapi sejauh ini serangan akan penyakit kurang mengkhawatirkan bagi petani. Karena serangan penyakit yang sedikit dan juga karena ada serangan hama lalat buah yang menyerang tanaman jeruk khususnya pada buah. Sehingga pikiran petani terfokus pada hama lalat buah. Dilihat dari penuturan petani penulis melihat bahwa segala sesuatu yang Universitas Sumatera Utara mengkhawatirkan itu yang dipikirkan jadi hal-hal yang akan datang tidak diperhitungkan sehingga pencegahan sangat minim dilakukan oleh petani. Bukan tidak mungkin tahun berikutnya penyakitlah yang akan menjadi hal yang menakutkan bagi petani.

3.2.5 Kelasifikasi Berdasarkan Kesulitan Membrantas

Pada umumnya penyakit tergolong sedikit menyerang tanaman jeruk Desa Sukanalu akan tetapi akibat yang ditimbulkan penyakit sangat fatal karena pada umumnya mengakibatkan kematian dan tidak berkembang sehingga hanya merugikan karena tidak dapat menghasilkan buah. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Tanti Sembiring umur 45, wawancara 12 juli 2012 pengalaman bertani 17 tahun mengungkapkan: “Adi pinakit rimo enda labo kita mbiar perban sitik janah jarang nge si idah, tapi adi go kenca kena pinakit mate naring kin rimo e, saja ban jarang kena e lakita mbiar kel. Biasana pinakitna batang tetehen.Artinya: penyakit jeruk bukan hal yang menakutkan dalam bertani jeruk karena serangan yang jarang, tapi jika jeruk terkena penyakit jeruk akan pasti mati, tetapi karena penyakit jarang petani tidak takut akan penyakit tersebut biasanya penyakit batang tetehen berlendir.pen. Sehingga sangat sulit untuk di berantas biasanya penyakit berbentuk virus sehingga tidak dapat dilihat oleh mata akan tetapi pemberantasan dapat dilakukan dengan mencegah penyakit untuk tidak datang dengan meningkatkan perawatan terhadap tanaman jeruk. Universitas Sumatera Utara B A B I V SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN PETANI TENTANG HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENGENDALIANNYA

4.1 Sumber-sumber Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit