Setelah penilaian selesai, kemudian guru membariskan siswa, menghitung, memberikan angket pada pertemuan ke dua,
menjelaskan cara
pengisian, selanjutnya
berdoa dan
pembubaran. Angket
dikumpulkan keesokan
harinya. Pembelajaran berakhir pada pukul 08.10 WIB.
c. Observasi
Suasana kelas sangat kondusif, tertib dan siswa terlihat sangat aktif dan antusias, sehingga banyak siswa yang mampu melakukan gerakan
lompat jauh dengan baik dan benar walau ada beberapa siswa yang belum mampu melaksanakan dengan baik dan benar, terutama pada siswa putri.
Proses pengambilan nilai atau pencatatan hasil, guru memanggil satu persatu urut absen dari nomor absen yang terkecil, tiap siswa
berkesempatan dua kali kesempatan, siswa yang sudah melakukan atau sedang menunggu giliran kebanyakan mengamati teman yang melakukan
tes dan memberikan dorongan semangat dengan cara bertepuk tangan. Pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon
yang sudah dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang siswa, siswa sangat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran,
siswa secara tidak langsung belajar teknik lompat jauh yang benar, dengan demikian memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Selanjutnya dilihat dari sudut pandang kelas, suasana kelas kondusif dengan demikian pengelolaan kelas akan lebih mudah karena semangat
dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer, setelah
pembelajaran selesai, dari hasil lembar observasi diketahui bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat
bantu balon sangat antusias, semangat dan aktif bergerak.
d. Refleksi
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam
proses pembelajaran lompat jauh menggunakan alat bantu balon yang berlangsung, ditemukan kekurangan-kekurangan yang dilakukan siswa
antara lain siswa putri kurang mampu menguasai ketrampilan walaupun sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh, namun siswa putra yang dapat
menguasai dengan baik atau mampu melaksanakan gerakan lompat jauh dengan benar terlihat berlomba-lomba untuk mencapai lompatan yang
terjauh. Dari hasil penilaian atau pengukuran tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang dilakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan
tindakan.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon dapat
meningkatkan semangat siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa, dan penguasaan ketrampilan siswa sehingga tujuan pembelajaran pun akan mudah
tercapai dengan optimal dalam hal penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Pemberian alat bantu dalam pembelajaran dalam lompat jauh dengan menggunakan alat bantu balon ini sebagai variasi dari pembelajaran lompat jauh,
namun tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung di dalam pembelajaran seperti rasa percaya diri, tanggungjawab, keseriusan dan yang lainnya. Permainan
dalam hal ini sebagai pendekatan kearah teknik atau mendukung teknik yang akan dilaksanakan. Sehingga lompat jauh dapat menjadi alat gerak atau memacu siswa
untuk bergerak optimal. Berdasarkan tabel 2 menunjukkan nahwa nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran lompat jauh sebelum
menggunakan alat bantu, dari tabel tersebut dapat diketahui nilai rata-rata akhir siklus dua untuk siswa putra 76, dengan nilai tersebut dapat digolongkan bahwa
nilai rata-rata untuk siswa putra baik sebab batas nilai ketuntasan dalam