BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olahraga
a. Pengertian Pembelajaran
Sebelum membahas konsep pembelajaran, maka terlebih dahulu kita mengetahui konsep belajar itu sendiri. Belajar ialah suatu proses atau
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003:2. Menurut Oemar Hamalik 2009:45, belajar mengadung
pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku. Belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam ketrampilan dan cita-cita.
Sementara itu, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 10 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan, artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap,
bahkan meliputi segenap aspek organisme atau belajar. Dalam kegiatan belajar harus didapat didalamnya suatu tanda atau
ciri, sehingga seseorang dikatakan belajar. Karena ada seseorang dikata belajar tetepi justru yang terjadi adalah bermain. Walaupun ada pemahan
tentang belajar sambil bermaian atau bermain sambil belajar. Untuk itu satu kegiatan dapat dikategorikan belajar harus mempunyai ciri-ciri
tertentu. Kegiatan belajar memiliki ciri-ciri, seperti: 1
Siswa berpartisipasi aktif meningkatkan minat dan tercapainya tujuan instruksional. Berperan aktif dalam proses belajar mengajar bukan
berarti cukup mendengarkan saja dan bersikap diam untuk 6
mengganggu melainkan didalamnya ada proses memperhatikan, mau bertanya, mencoba dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan
pelajaran yang timbul berasal dari siswa maupun dari guru itu sendiri. Dengan sikap aktif akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
2 Adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan. Keputusan siswa
terhadap lingkungan terhadap mengakibatkan terhentinya proses pemahaman terhadap materi ajar yang menjadi objek dalam
pembelajaran, sehingga proses itu harus berjalan melalui bermacam penggalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan
tertentu. Pengalaman belajar bersumber dari suatu kebutuhan dan tujuan peserta didik sendiri yang mendorong motivasi secara
berkesinambungan. 3
Belajar merupakan proses berkelanjutan hingga mendapat pengertian yang mendalam, sehingga hasil belajar itu diterima oleh peserta didik
apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya. Kebermaknaan dalam belajar menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah berpikir, ketrampilan, kecakapan,
kebiasaan, ataupun sikap. 4
Mengembangkan kemampuan siswa kearah lebih maju dan baik, hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah,
jadi tidak sederhana dan statis.
Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul “Kurikulum dan Pembelajaran” 2009:57, mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya misalnya tenaga laboratorium.
Material, meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide, film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan
kelas, perlengkapan audio visual juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.
Ada ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu Oemar Hamalik, 2009:66:
1 Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2 Kesalingtergantungan interdependence antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada
sistem pembelajaran. 3
Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat
oleh manusia dan sistem alami natural. Dimyati dan Mudjiono 2009:18 menjelaskan pola hubungan
tujuan pembelajaran, proses belajar dan hal ikhwal yang terjadi pada siswa dalam rangka kemandirian, yaitu:
1 Guru membuat desain instruksional dan memandang siswa sebagai
partner yang memilikia asas emansipasi diri menuju kemandirian. Guru menyusun rencana pembelajaran.
2 Siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses
pembelajaran. 3
Tujuan pembelajaran dalam desain instruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa
menurut pandangan dan rumusan guru. 4
Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas. Tindak pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar.
Wujud bahan belajar tersebut adalah berbagai bidang studi di sekolah. 5
Proses belajar merupakan hal yang dialai oleh siswa, suatu respon terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru.
Dalam proses belajar tersebut, guru meningkatkan kemampuan- kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
6 Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar tersebut
terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut
bermanfaat bagi guru dan siswa. 7
Setelah siswa lulus, berkat hasil belajar, siswa menyusun program belajar sendiri. Dalam penyusunan program belajar mandiri tersebut,
sedikit banyak siswa berlaku secara mandiri.
b. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olahraga