Perumusan masalah Tujuan penelitian Manfaat penelitian

pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran kooperatif group investigation pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014”.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian yaitu “Apakah ada perbedaan hasil belajar mahasiswa semester II dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran kooperatif group investigation pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014?”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum Menganalisa perbedaan hasil belajar mahasiswa semester II sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik demografi responden pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada mahasiswa semester II pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014. b. Mengetahui kategori nilai hasil belajar mahasiswa semester II pada kelompok kontrol pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014. c. Mengetahui kategori nilai hasil belajar mahasiswa semester II pada kelompok eksperimen pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014. Universitas Sumatera Utara d. Menganalisa perbedaan hasil belajar mahasiswa semester II sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014. e. Menganalisa perbedaan hasil belajar mahasiswa semester II sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok eksperimen pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU tahun 2014.

D. Manfaat penelitian

1. Praktik pendidikan a. Bagi mahasiswa, metode pembelajaran kooperatif group investigation memungkinkan mahasiswa untuk belajar dengan aktivitas yang tinggi baik secara fisik, mental, emosi maupun sosialnya. b. Bagi dosen pengajar, penelitian sebagai referensi untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik gaya belajar mahasiswa, sehingga dapat memaksimalkan pencapaian hasil belajar mahasiswa. c. Bagi institusi pendidikan, metode pembelajaran kooperatif group investigation diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap kualitas pembelajaran dan pada gilirannya akan dapat meningkatkan hasil belajar sehingga mampu memperbaiki mutu lulusan institusi. 2. Penelitian pendidikan Sebagai khasanah pengetahuan bagi para pembaca dan bahan referensi bagi para peneliti yang lain dalam melakukan penelitian sejenis atau sebagai penelitian lanjutan. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Defenisi Belajar pada hakikatnya adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar dan hidup bermasyarakat. Belajar adalah suatu usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup. Akan tetapi menurut konsep Eropa, arti belajar agak sempit hanya mencakup menghapal, mengingat, dan mereproduksi sesuatu yang dipelajari Notoatmodjo. 2007. hlm. 38. 2. Proses belajar Menurut Notoatmodjo 2007, hlm. 39, dalam belajar tercakup hal-hal berikut : a. Latihan adalah penyempurnaan potensi tenaga-tenaga yang ada dengan mengulang-ulang aktivitas tertentu. Latihan adalah suatu perbuatan pokok dalam kegiatan belajar, sama halnya dengan pembiasaan. b. Menambah memperoleh tingkah laku baru Belajar merupakan suatu usaha untuk memperoleh hal-hal baru dalam tingkah laku pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan nilai-nilai dengan aktivitas kejiwaan sendiri. Sifat khas dari proses belajar adalah memperoleh sesuatu yang baru, yang dahulu belum ada, sekarang menjadi ada, yang semula belum diketahui, sekarang diketahui, yang dahulu belum mengerti, sekarang dimengerti. Universitas Sumatera Utara 3. Ciri-ciri kegiatan belajar Menurut Notoatmodjo 2007, hlm. 40, ciri-ciri kegiatan belajar : a. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial. b. Perubahan didapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. c. Perubahan-perubahan terjadi karena usaha, bukan karena proses kematangan. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Menurut Notoatmodjo 2007 dalam kegiatan belajar terdapat tiga persoalan pokok, yakni masukan input, proses, dan keluaran output. Persolan masukan menyangkut subjek atau sasaran belajar. Persoalan proses adalah mekanisme atau proses terjadinya perubahan kemampuan pada diri subjek belajar. Dalam hal ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor, antara lain subjek belajar, pengajar atau fasilitator belajar, metode belajar mengajar yang digunakan, alat bantu belajar, dan materi atau bahanyang dipelajari. Sedangkan keluaran merupakan hasil belajar, yang terdiri dari kemampuan baru atau perubahan baru pada diri subjek belajar. Proses kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut : Metode belajar Alat – alat bantu Input Output Subjek Belajar Hasil belajar Fasilitas belajar Bahan belajar Skema 2.1. Proses Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya Proses Belajar Universitas Sumatera Utara 5. Proses belajar pada orang dewasa Menurut UNESCO, pendidikan orang dewasa menurut isi, tingkatan, metodenya, formal maupun tidak formal merupakan lanjutan atau pengganti pendidikan di sekolah ataupun universitas. Hasil pendidikan orang dewasa berupa perubahan kemampuan, penampilan atau perilakunya Notoatmodjo, 2007. Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan orang dewasa andragogi umumnya lebih sulit daripada perubahan perilaku di dalam pendidikan anak pedagogi karena orang dewasa sudah mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu. Untuk itu diperlukan usaha-usaha agar subjek belajar meyakini pentingnya pengetahuan, sikap, dan perilaku tersebut bagi kehidupan yaitu dengan cara atau metode belajar mengajar yang tepat. Salah satu metode yang sangat cocok untuk pendidikan orang dewasa adalah dengan diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi Notoatmodjo, 2007.

B. Metode Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

1 50 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 6

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 0 58

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 0 13

Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Semester II Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dan Metode Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Blok Metabolisme dan Nutrisi di Fakultas Kedokteran UMSU Tahun 2014

0 0 11