b. Kekurangan Pembelajaran Group Investigation
1 Dalam berdiskusi seringkali yang aktif hanya sebagian mahasiswa saja.
2 Adanya pertentangan diantara mahasiswa yang sulit disatukan karena dalam
kelompok sering berbeda pendapat. 3
Sulit bagi mahasiswa untuk menemukan hal yang baru sebab ia belum terbiasa untuk melakukan hal itu.
4 Bahan yang tersedia untuk melakukan penemuan kurang lengkap.
D. Metode pembelajaran konvensional
Metode pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional menggunakan metode ceramah dalam proses belajar dan mengajar, dimana pengajar
mentransfer ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, sedangkan mahasiswa lebih banyak sebagai penerima. Mahasiswa dipandang sebagai mahasiswa yang belum
mengetahui suatu apapun dan hanya menerima bahan-bahan yang diberikan. Pengajar adalah orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan wewenang untuk
menyampaikan pengetahuan kepada mahasiswa. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilik pengetahuan.
Dalam pembelajaran konvensional, penyaji materi pembelajaran, biasanya seorang pengajar selalu berusaha membuat peserta didik dapat memahami dan
mengerti setiap maeri yang diberikan. Akan tetapi keaktifan pengajar dalam memberi pelajaran dan inovasi pengajar terhadap pemilihan metode yang digunakan juga akan
dapat menunjukkan tingkat proses belajar mengajar dan keberhasilan mahasiswa. Di dalam kelas pembelajaran konvensional, pengajar lebih dominan
menggunakan metode ceramah dimana dominasi pengajar sebagai pemberi pembelajaran lebih banyak sehingga menciptakan situasi dan kondisi komunikasi
Universitas Sumatera Utara
searah. Pembelajaran konvensional merupakan sutau penyampaian informasi dengan lisan kepada sejumlah mahasiswa, kegiatan pada penceramahan dan komunikasi
yang terjadi adalah satu arah. Tujuan utama pembelajaran konvensional adalah mengembangkan daya
intelektual mahasiswa, maka pembelajaran konvensional berpusat pada usaha menyampaikan pengetahuan. Tugas pengajar adalah mengajar dari sudut pengajar,
yaitu berdasarkan pada apa yang dilakukannya dan bukan yang terjadi pada mahasiswa.
E. Hasil belajar
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yakni : Skema 2.2.
Hubungan Belajar Mengajar Tujuan Instruksional
a c
Pengalaman belajar
Hasil Belajar
proses belajar mengajar b
Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman belajar, garis b menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar
dengan hasil belajar, dan garis c menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar Sudjana, 2009.
Kegiatan penilaian c, yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauhmana tujuan-tujuan instruksionsl telah dapat dicapai atau dikuasai mahasiswa
dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah menempuh pengalaman belajarnya proses belajar mengajar. Maka, hasil belajar adalah evaluasi
Universitas Sumatera Utara
pembelajaran dalam bentuk nilai dengan instrument test. Hasil belajar mahasiswa berupa perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris
Sudjana, 2009. Penilaian dilakukan dengan memberi skor pada butir-butir soal dan tanpa
hukuman yaitu banyaknya angka dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban. Berikut tabel skor dalam buku panduan akademik Fakultas
Kedokteran UMSU sebagai berikut : Tabel 2.3.
Tabel skor hasil belajar
NILAI ANGKA NILAI HURUF
PREDIKAT
85 – 100
A Istimewa
80 - 84,99
BA Sangat baik
75 - 79,99
B Baik
70 - 74,99
CB Cukup baik
65 - 69,99
C Cukup
60 - 64,99
DC Kurang dari
cukup
55 - 59,99
D Kurang
0 - 54,99
E Gagal Panduan akademik Fakultas Kedokteran UMSU, 2011
F. Materi Blok Metabolisme dan Nutrisi