�
2
= 0,285 �
3
= 0,415 �
4
= 0,291 �
5
= 0,436 Dari nilai-nilai diatas, maka dapat dibentuk model persamaan regresi linier
bergandanya yaitu :
= 5,669 – 0,725X
1
+ 0,285X
2
+ 0,415X
3
+ 0,291X
4
+ 0,436X
5
4.4.1 Uji Keberartian Regresi
Setelah persamaan regresi linier berganda diperoleh, maka dibutuhkan suatu pengujian hipotesa mengenai keberartian model regresi dengan criteria pengujian :
Tolak H jika F
hitung
F
tabel
Terima H jika F
hitung
F
tabel
Dengan F
tabel
diperoleh da ri F dengan α = 0,05 dan dk pembilang = k, dk penyebut =
n - k - 1 Rumus yang digunakan sebagai berikut :
F =
�� � � −�−1
Dengan : JK
reg
=
1 � 1
+
2 � 2
+
3 � 3
+
4 � 4
+
5 � 5
JK
res
=
�
−
2 �=1
Untuk menguji keberartian regresi, maka diperlukan nilai
1
,
2
,
3
,
4
,
5
dan y yang dapat membantu mengerjakan uji keberartian regresi. Sehingga dapat diperoleh seperti
tabel 4.11 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Uji Simultan Uji F
Dari hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai F sebesar 14,804 dengan nilai signifikansi P Value
sebesar 0,000, dengan tingkat signifikansi 95 α = 5. Dengan nilai uji F sebesar 0,000 0,05 atau F
tabel5, 29
= 2,55. Maka F
hitung
F
tabel
14,804 2,55. Atas perbandingan nilai tersebut, maka H ditolak atau ada pengaruh
yang signifikan dari variabel perhatian, tampilan fisik, jaminan, tanggapan, dan kehandalan terhadap variabel kepuasan pasien secara simultan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Koefisien Korelasi Tabel 4.12 Korelasi antara perhatian, tampilan fisik, jaminan,tanggapan, dan
kehandalan terhadap kepuasan pasien secara parsial
I. Korelasi antara Variabel Y dengan
�
1. Koefisien korelasi antara Kepuasan Pasien Y dengan Perhatian X
1
Berdasarkan tabel 4.12 Corelations diperoleh bahwa antara variabel kepuasan pasien dengan perhatian memiliki korelasi sebesar 0,512. Artinya
perhatian X
1
memiliki korelasi atau hubungan yang sedang terhadap kepuasan pasien .
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien korelasi antara Kepuasan Pasien Y dengan Tampilan Fisik
X
2
. Berdasarkan tabel 4.12 Corelations diperoleh bahwa antara kepuasan
pasien dengan tampilan fisik memiliki korelasi sebesar 0,639. Artinya tampilan fisik X
2
memiliki korelasi yang kuat terhadap kepuasan pasien. 3.
Koefisien korelasi antara Kepuasan Pasien Y dengan Jaminan X
3
Berdasarkan tabel 4.12 Corelations diperoleh bahwa antara variabel kepuasan pasien dengan jaminan memiliki korelasi sebesar 0,695. Artinya
variabel jaminan memiliki korelasi kuat terhadap kepuasan pasien. 4.
Koefisien korelasi antara Kepuasan Pasien Y dengan Tanggapan X
4
Berdasarkan tabel 4.12 Corelations diperoleh bahwa antara variabel kepuasan pasien dengan tanggapan memiliki korelasi sebesar 0,668.
Artinya variabel tanggapan memiliki korelasi kuat terhadap kepuasan pasien.
5. Koefisien korelasi antara Kepuasan Pasien Y dengan Kehandalan X
5
Berdasarkan tabel 4.12 Corelations diperoleh bahwa antara variabel kepuasan pasien dengan kehandalan memiliki korelasi sebesar 0,721.
Artinya variabel kehandalan memiliki korelasi kuat terhadap kepuasan pasien.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Keberartian Koefisien Korelasi