Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastitas Uji Normalitas

� � 2 = Jumlah varians butir soal � 2 = Varians total n = Jumlah responden Pengujian reliabilitas instrument juga dapat menggunakan rumus Spearman Brown dengan rumus : 1 = 2 1+

2.4.3 Data Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan itu merupakan model regresi yang baik atau tidak. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinieritas, uji heteroskedastitas, dan uji normalitas.

2.4.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji mulkolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel dependen dalam model regresi. Model regresi dikatakan baik jika tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya. Pengujian ada atau tidaknya gejala mulkolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai toleransinya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0.5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis bebas dari multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara Kemudian, apabila nilai VIF berada di bawah 10 dan nilai toleransi mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas.

2.4.3.2 Uji Heteroskedastitas

Uji heteroskedastitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah model regresi mempunyai varians yang tidak sama diantara anggota model regresi tersebut. Metode analisis grafik merupakan salah satu cara untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat gejala heteroskedastitas. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Atau dapat pula dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser dengan membandingkan nilai signifikansi terhadap 0.05. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka model regresi tidak mengalami gejala heteroskedastitas dan berlaku sebaliknya.

2.4.3.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, yakni distribusi membentuk kurva seperti lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Cara mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Normal Probability Plot. Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naikturunnnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi. Atau dengan kata lain analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel perhatian 1 , bukti langsung 2 , jaminan 3 , daya tanggap 4 , dan kehandalan 5 terhadap variabel terikat kepuasan pasienkonsumen Y. Secara umum, bentuk persamaan garis regresinya adalah : = � + � 1 1 + � 2 2 + � 3 3 + � 4 4 + � 5 5 + � Keterangan : Y = Kepuasan pasien � = Intercept konstanta � 1 = Koefisien regresi variabel 1 1 = Perhatian � 2 = Koefisien regresi variabel 2 2 = Bukti langsung � 3 = Koefisien regresi variabel 3 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Kasus Pada Puskesmas di Kota Kisaran)

1 44 91

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pada Puskesmas Di Pemerintah Daerah Boyolali (Study Kasus Pada Puskesmas Di Pemeri

0 1 13

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PUSKESMAS DI PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pada Puskesmas Di Pemerintah Daerah Boyolali (Study Kasus Pada Puskesmas Di Pemeri

0 1 16

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS TERHADAPKEPUASAN PASIEN PENGGUNA KARTU PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA (PKMS) DI SURAKARTA

0 0 10

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MOTOLING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

0 1 12

Kualitas Program Pelayanan Kesehatan Gratis (Universal Coverage) Di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Studi Kasus Di Instalasi Rumah Inap E).

0 0 13

Kualitas Lingkungan Kerja dan Kinerja Bidan Puskesmas dalam Pelayanan Kesehatan Ibu

0 0 7

MENGUKUR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MENGGUNAKAN INSTRUMEN KUALITAS BERORIENTASI PELANGGAN DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

0 0 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KUALITAS PELAYANAN JASA PUSKESMAS TERHADAP KEPUASAN PASIEN (Studi pada Puskesmas Gunungpati Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 1 119

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu - Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Kasus Puskesmas Kecamatan Hatonduhan)

0 1 19