International Convenant on Civil dan Political Rights Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination

keputusan kewarganegaraan, termasuk juga pemberitahuaan yang memadai dan hak untuk banding.

3. International Convenant on Civil dan Political Rights

Ditetapkan melalui Resolusi Majelis Umum 220 A XXI 16 Desember 1966 dan mulai berlaku pada 23 Maret 1976. Dalam pasal 24 ayat 2 International Convenant on Civil an Political Rights menyatakan bahwa “ every child shall be registered immediately after birth and shall have a name” Sedangkan dalam Pasal 24 ayat 3 menyatakan bahwa “ every child has the right to acquire a nationally”. Ketentuan ini bertujuan mencegah anak dari ketiadaan perlindungan negara, karena anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan. Ketentuan ini tidak mengharuskan suatu negara untuk memberikan kewarganegaraannya untuk masing-masing anak yang lahir di wilayah negara tersebut. Namun, negara diminta untuk melakukan tindakan yang tepat, baik secara internal maupun bekerjasama dengan negara lain untuk memastikan setiap anak memiliki kewarganegaraan ketika ia dilahirkan. Dalam hali ini tidak ada diskriminasi sehubungan dengan akuisisi kewarganegaraan dalam hukum nasional negara tersebut baik untuk anak sah, anak yang lahir diluar nikah, anak yang lahir dari orangtua yang tidak memiliki kewarganegaraan, maupun anak yang didasarkan oleh status kewarganegaraan salah satu atau kedua orangtua 30 30 Office of the United Nations high Commisioner for Human Rights “General comment No 17 Rights of the Child art 24 : 07041989” diakses dari , http:www.unchr.com, Diakses pada tanggal 3 Oktober 2013, pada pukul 12.00 WIB Universitas Sumatera Utara

4. Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination

against Women Ditetapkan Majelis Umum PBB pada tanggal 18 Desember 1979 dan mulai beraku pada tanggal 3 September 1981. Pasal 9 Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women berisi ketentuan untuk memberikan hak wanita yang sama seperti hak yang dimiliki oleh laki-laki yaitu untuk memperoleh dan merubah kewarganegaraan mereka dan untuk memberikan kewarganegaraan bagi anak-anak mereka, dimana dengan ketentuan tersebut, seorang dapat terhindar dari keadaan tanpa kewarganegaraan karena seorang wanita berhak memberikan kewarganegaraannya untuk anak-anaknya.

5. Convention on the Nationally of Married Women.