kewarganegaraan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mendiami suatu negara, berikut adalah beberapa konvensi yang mengatur bahwa
betapa pentingnya memiliki kewarganegaraan dalam suatu negara, yaitu ;
1. Convention Relating to the Stateless Persons
Ditetapkan pada Conference of Plenipotentiaries convened by
Economic and Social Councilmelalui resolusi 526 A XVII 26 April 1954 dan mulai berlaku pada 6 Juni1960. Konvensi 1954 merupakan instrumen
hukum Internasional utama yang mendefinisikan dan mengatur status dan perlakuan terhadap orang-orang tanpa kewarganegaraan. Dalam Pasal 1
Konvensi 1954 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan orang tanpa kewarganegaraan adalah “
a person who is not considered as a national by any State under the operation of its law”. Rumusan ini diakui sebagai
kebiasaan Internasional
29
. Konvensi ini menyatakan bahwa orang-orang tanpa kewarganegaraan dapat mempertahankan hak dan kebebasan
mendasar tanpa diskriminasikan. Hak tersebut termasuk hak milik, akses gratis ke pengadilan, akses terhadap pekerjaan, perumahan setidaknya
seperti yang diberikan kepada orang asing, dan pendidikan dasar dan bantuan publik setara dengan apa yang warga negara dapatkan
Convention Relating to the Stateless Persons, berdasar pada asas pokok yaitu tidak seorangpun yang tidak berkewarganegaraan dapat
diperlakukan lebih buruk dari orang asing maupun yang berkewarganaan
29
UNCHR, Opcit, hal 4.
Universitas Sumatera Utara
lain. Hak lain yang dijamin dalam konvensi ini dan tidak diatur dalam konvensi manapun adalah hak akan meminta bantuan administrasi
terhadap orang-orang tanpa kewarganegaraan, hak akan identitas diri, dan dokumen perjalanan dan mengecualikan orang-orang yang tidak memiliki
kewarganegaraan yang btidak memiliki kewarganegaraan yang tidak memiliki kewarganegaraan ini dari persyaratan-persyaratan timbal balik.
2. Convention on the reduction of Statelessness
Ditetapkan pada tanggal 30 Agustus 1961 oleh Conference of
Plenipotentiaries, melali Resolusi Majelis Umum 896 IX. Mulai berlaku pada 13 Desember 1975. Konvensi 1961 menguraikan tentang mekanisme
untuk mencegah dan mengurangi keadaan tanpa kewarganegaraan Pasal 1 sampai Pasal 4 mengatur tentang perlindungan terhadap keadaanm tanpa
kewarganegaraan untuk anak-anak. Negara harus memberikan akses terhadap kewarganegaraan bagi anak yang kemungkinan tidak
berkewarganegaraan jika anak tersebut lahir di negaranya atau lahir di luar negeri tetapi kembali ke negaranya sendiri, Pasal 5 sampai Pasal 7
mengatur tentang perlindungan kepemilikan kewarganegaraan atau jaminan memperoleh kewarganegaraan lain sebelum pengambilan
kewarganegaraan seseorang, Pasal 8 dan Pasal 9 mengatur tentang penghilangan kewarganegaraan kecuali jika orang tersebut
mendapatkannya dengan cara yang tidak sah, Pasal 10 memberikan jaminan terhadap penolakan tanpa kewarganegaraan dalam kasus transfer
wilayah, dan memastikan proses dan jaminan prosedural mengenai
Universitas Sumatera Utara
keputusan kewarganegaraan, termasuk juga pemberitahuaan yang memadai dan hak untuk banding.
3. International Convenant on Civil dan Political Rights