3. Keputusan Pembelian
Konsumen sering dihadapkan dengan beberapa pilihan dalam menggunakan suatu produk. Hal tersebut menyebabkan konsumen harus
mempertimbangkan baik-baik sebelum mengambil keputusan untuk membeli.
Keputusan, menurut Follet dalam Hasan, 2002, merupakan hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan
merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus mampu memberikan jawaban pertanyaan tentang apa yang dibicarakan
dalam hubungannya dengan perencanaan. Astuti dan Cahyadi 2007 mendefinisikan keputusan pembelian
sebagai rasa percaya diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang merupakan keyakinan bahwa keputusan pembelian atas produk yang
diambilnya adalah benar. Sedangkan pengertian pengambilan keputusan menurut Terry dalam
Hasan, 2002 adalah pemilihan alternatif perilaku kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Pengambilan keputusan terjadi saat
seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan dan dia harus memilih salah satu yang paling tepat untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Secara sederhana pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan suatu masalah
Stoner, dalam Hasan, 2002.
Cobb and Hoyer dalam Geoff and Clive 1998 menyatakan bahwasanya terdapat tiga tipe pembelian yaitu:
a. Pembelian yang direncanakan planned b. Pembelian yang setengah direncanakan partial planner
c. Pembelian impulsive Menurut Kotler 2009, terdapat lima proses keputusan pembelian,
yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Gambar 1. Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen
Sumber : Philip Kotler, 2009: 185 Kotler 2005 mengatakan sebelum menentukan keputusan untuk
membeli suatu produk, konsumen akan melalui lima tahapan sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan ini kemudian berubah menjadi
dorongan, berdasarkan dorongan yang ada dalam diri konsumen maka konsumen akan mencari objek yang diketahui untuk dapat memuaskan
dorongan tersebut.
Perilaku Pasca Pembelian
Pengenalan M asalah
Keput usan Pembelian
Pencarian Informasi
Evaluasi Alt ernat if
b. Pencarian informasi Jika konsumen telah mulai menemukan apa yang dia butuhkan
dan tergugah minatnya maka dia akan mencari informasi yang lebih banyak lagi mengenai kebutuhan tersebut. Dorongan atau kebutuhan
yang kuat akan membuat konsumen berusaha untuk mencari informasi yang lebih lanjut. Apabila informasi yang didapatkan dinilai cukup dan
mampu memuaskan kebutuhan maka konsumen akan membeli obyek tersebut.
c. Evaluasi alternatif Proses evaluasi biasanya tidak hanya ternjadi satu kali atau
tunggal. Konsumen pasti memiliki beberapa alternatif sebelum menjatuhkan pilihan. Beberapa konsep dasar dari proses evaluasi
konsumen adalah yang pertama konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbedabeda dalam
memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. d. Keputusan Membeli
Konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk
membeli merek yang disukai. ada dua faktor yang mempengaruhi niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu:
1 Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu
intensitas sikap negatif orang terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain. 2 Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan dapat
mengubah niat pembelian. Faktor-faktor tersebut diantaranya seperti pendapatan, keluarga, harga dan keuntungan dari produk tersebut.
e. Perilaku pasca membeli Setelah melakukan pembelian produk konsumen akan mengalami
level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Konsumen yang mengalami keraguan menyangkut ketepatan keputusan pembelian atau tidak puas
akan cenderung melakukan perpindahan merek. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan karena akan mendapatkan komplain dari
pelanggan, turunnya penjualan bahkan turunnya citra merek. Sedangkan konsumen yang puas memiliki kemungkinan yang tinggi untuk
melakukan pembelian kembali secara berulang-ulang.
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian sekarang, antara lain:
1. Manongko 2011 melakukan penelitian tentang “Green Marketing dan
Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Membeli