signifikansi sebesar 0,000 ternyata nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan “Terdapat
pengaruh positif dan signifikan green marketing terhadap keputusan pembelian yang dimediasi minat beli pada pelanggan The Body Shop di
Plaza Ambarukmo Yogyakarta” diterima.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian yang dimediasi minat beli pada pelanggan The
Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta. Pembahasan masing-masing variabel disajikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian pada
Pelanggan The Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta
Hasil statistik uji regresi diperoleh t hitung sebesar 9,250 dengan nilai signifikansi 0,000, oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
0,0000,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,686; maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh langsung
positif dan signifikan green marketing terhadap keputusan pembelian pada
pelanggan The Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta” terbukti.
Besarnya pengaruh green marketing terhadap keputusan pembelian sebesar 0,321; hal ini berarti bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh green
marketing sebesar 32,1, sedangkan sisanya sebesar 67,9 dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Istilah green marketing muncul kepermukaan sebagai reaksi dari para marketer untuk peduli lingkungan. Green marketing kemudian menjadi
alternatif strategi yang tidak hanya membantu image perusahaan tetapi juga memberi value terhadap bisnis perusahaan. Mintu and Lozada 1993 dalam
Lozada 2000 mendefinisikan pemasaran hijau green marketing sebagai “aplikasi dari alat pemasaran untuk memfasilitasi perubahan yang
memberikan kepuasan organisasi dan tujuan individual dalam melakukan pemeliharaan, perlindungan, dan konservasi pada lingkungan fisik”.
Pride and Farrel 1993 mendefinisikan Pemasaran hijau green marketing sebagai sebuah upaya orang mendesain, mempromosikan, dan
mendistribusikan produk yang tidak merusak lingkungan. Charter 1992 memberikan definisi Pemasaran hijau green marketing merupakan
holistik, tanggung
jawab strategik
proses manajemen
yang mengidentifikasi, mengantisipasi, memuaskan dan memenuhi kebutuhan
stakeholders untuk memberi penghargaan yang wajar, yang tidak menimbulkan kerugian kepada manusia atau kesehatan lingkungan alam.
Pengukuran green marketing menggunakan indikator dari Stanton dalam Swastha dan Handoko 2000:124 yang meliputi: produk, harga,
tempat atau saluran distribusi dan promosi, untuk mengukur sejauhmana kemampuan green marketing dapat berpengaruh secara langsung dan tidak
langsung terhadap keputusan pembelian dan minat beli pelanggan.
2. Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli pada Pelanggan The