Peneliti mencari beberapa orang partisipan yang sesuai denga kriteria sampel yang telah ditentukan, meminta kesediannya inform concent
untuk menjadi partisipan. e. Membangun rapport
Rapport juga dilakukan pada partisipan I dan partisipan II. Peneliti dan partisipan I dan partisipan II sudah sangat kenal lama bahkan memiliki hubungan
darah dengan peneliti, dimana partisipan I adalah kakek kandung dari peneliti dan partiispan II adalah nenek peneliti. Oleh karena itu rapport yang peneliti bangun
dengan partisipan I dan partisipan II tidak terlalu sulit. Ketika partisipan I mendatangani rumah penelti maka peneliti menjelaskan mengenai penelitian ini
dan meminta kesediannya menjadi partisipan dalam penelitian ini. Peneliti dan partisipan I kemudian menyepakati hari yang tepat untuk melakukan wawancara.
Wawancara dengan partisipan I dilakukan sebanyak 3 kali. Untuk partisipan II peneliti menjelaskan mengenai penelitian ini dan meminta kesediannya menjadi
partisipan dalam penelitian ini ketika partisipan II sedang berkunjung kerumah nenek peneliti. Peneliti dan partisipan II kemudian menyepakati hari yang tepat
untuk melakukan wawancara. Wawancara dengan partisipan II juga dilakukan sebanyak 3 kali.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peneliti meminta persetujuan partisipan untuk dijadikan partisipan penelitian. Setelah itu, membuat janji pertemuan dan mulai melakukan
wawancara. Wawancara akan dilakukan di tempat yang ditentukan oleh subjek
Universitas Sumatera Utara
penelitian dan akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir, dan peneliti juga akan mencatat bahasa non verbal partisipan ketika wawancara
berlangsung. Proses wawancara seluruhnya dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih
satu bulan tujuh belas hari, dari tanggal 30 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2008. Pelaksanaan pengambilan data partisipan I Bapak Muchtar
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu wawancara I dilakukan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2008 pada pukul 09.00-11.30.WIB, wawancara II dilakukan pada hari
Selasa, 16 September 2008 pada pukul 21.00-22.00 WIB dan wawancara III dilakukan pada hari Rabu, 15 Oktober 2008 pada pukul 10.00-11.30 WIB.
Pelaksanaan pengambilan data partisipan II Bu Aisyah dilakukan sebanyak tiga kali yaitu wawancara I dilakukan pada hari Senin, 1 September 2008 pada pukul
10.00-12.00 WIB, wawancara II dilakukan pada hari Minggu, 14 September 2008 pada pukul 10.00-11.30 WIB dan wawancara III dilakukan pada hari Kamis, 16
Oktober 2008 pada pukul 10.00-11.00 WIB.
3. Tahap Pencatatan Data
Data yang telah diperoleh dari wawancara dituangkan ke dalam bentuk verbatim berupa tulisan. Sedangkan data yang didapatkan dengan metode
observasi berupa data deskriptif berbentuk narasi. Data ini selanjutnya akan dianalisa sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
4. Prosedur Analisa Data
Universitas Sumatera Utara
Bogdan dan Taylor dalam Moleong,2005 mengemukakan analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data akan dianalisa menurut prosedur penelitian kualitatif, dengan
mengumpulkan verbatim wawancara dan mengola data dengan metode kualitatif. Menurut Poerwandari 2007 proses analisa data kualitatif adalah sebagai
berikut: a.
Koding Koding adalah proses membubuhkan kode-kode yang diperoleh.
Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data
dapat memunculkan dengan lengkap gambaran tentang topik yang dipelajari. Semua penelitian kualitatif menganggap tahap koding
sebagai tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dengan peneliti yang lain memberikan usulan prosedur yang tidak
sepenuhnya sama. Pada akhirnya penelitilah yang berhak dan bertanggung jawab memilih cara koding yang dianggapnya paling
efektif Poerwandari, 2001. b.
Organisasi Data Highlen dan Finley dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa
organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk 1
Universitas Sumatera Utara
memperoleh kualitas data yang baik, 2 mendokumentasikan analisis yang dilakukan, serta 3 menyimpan data dan analisis
yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian. Hal-hal yang penting untuk disimpan dan diorganisasikan adalah data mentah
catatan lapangan dan kaset hasil rekaman, data yang sudah selesai diproses, data yang sudah ditandaidibubuhi kode-kode khusus dan
dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan data dan langkan analisis.
c. Analisa Tematik
Penggunaan analisa tematik memungkinkan peneliti menemukan pola yang pihak lain tidak bisa melihatnya secara jelas. Pola atau
tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasi yang tersedia. Analisa tematik merupakan proses mengkode
informasi, yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema, atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan
tema itu atau hal-hal di antara gabungan dari yang telah disebutkan. Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan
fenomena dan secara maksimal memungkinkan interpretasi fenomena.
d. Tahapan Interpretasi
Kvale dalam Poerwandari, 2001 menyatakan interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif
sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa
Universitas Sumatera Utara
yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Proses interpretasi memerlukan distansi upaya
mengambil jarak dari data, melalui langkah-langkah metodis dan teoritis yang jelas serta memasukkan data ke dalam konteks
konseptual khusus. e. Menulis hasil akhir
5. Kendala yang Dijumpai pada Saat Penelitian