Hal inilah yang membuat penderita kelumpuhan pascastroke semakin memburuk kondisinya sehingga membuat kondisi kesehatan partisipan semakin
drop.
c.Gambaran Coping Stres Partisipan I
Pada awal terkena stroke. Muchtar merasakan rasa sakit karena gejala fisik yang dialaminya setelah terserang stroke, diantaranya kaki kirinya yang mati rasa
dan sulit untuk gerakkan, tidak bisa berjalan dengan baik, maka untuk berjalan Muchtar memerlukan bantuan dari orang lain. Hal tersebut membuat Muchtar
merasa tidak berguna lagi karena tidak bisa melakukan apa-apa karena harus selalu merepotkan orang lain, bahkan Muchtar selalu meminta untuk mati karena
rasa sakit yang dialaminya dan kesembuhan yang tidak ia dapatkan, padahal ia telah melakukan pengobatan hingga ke Penang, pengobatan alternatif, meskipun
semuanya tidak membuat Muchtar sembuh dari kelumpuhannya. “Kaki ompung. Kaki ompung ngga bisa digerakan lagi setelah terkena stroke itu.
Terutama kaki kiri ompung. Kayak mati rasa kaki kiri ompung ini. Makanya ompung harus dipapah kemana-mana”.
R1.W1b.
“Ya ompung merasa ngga berguna lagi karena ompung cuma bisa ngerepotin dan ngebebanin aja. Mau kemana-mana ompung harus di papah dulu. Karena ompung
ngga bisa jalan sendiri. Setiap malam ompung berdoa supaya cepet mati aja. Kemaren lusa ompung ngambil pisau mau ngegorok leher ompung, biar cepet
mati. Dari pada hidup kayak gini”. R1.W1b
“Ya ompung minta dibawa ke Penang supaya bisa sembuh. Abis disini ngga sembuh-sembuh juga. Soalnya di Penang lebih bagus pengobatannya. Tapi itu pun
ngga bisa buat ompung sembuh juga. Udah gitu ompung pengobatan alternatif. Tapi itu pun ngga bisa buat ompung sembuh juga. Makanya ompung balik lagi ke
Penang, tapi itupun ngga buat ompung sembuh juga”. R1.W1b.
Universitas Sumatera Utara
Kelumpuhan yang dialami oleh Muchtar pascastroke membuat Muchtar stres karena partisipan merasa akan selalu membebani keluarganya karena
sekarang ia tidak bisa berjalan sendiri. Muchtar selalu berdoa agar ia segera mati dan bahkan partisipan pernah mencoba untuk membunuh dirinya sendiri dengan
mengambil pisau dari dapur kemudian menggorok lehernya. Untung saja hal ini dapat dicegah oleh istrinya yang berada disatu ruangan dengan Muchtar.
Partisipan mencoba bunuh diri hanya satu kali. Untuk mengurangi stres yang dialami oleh partisipan, maka Muchtar
memerlukan coping yang tepat untuk meningkatkan kesehatan Muchtar. Coping yang digunakan oleh Muchtar yaitu: untuk mengatasi stres akibat masalah anak-
anaknya maka Muchtar melakukan coping dengan cara: tidak mau memikirkan permasalahan anak-anaknya dan pergi jalan-jalan keluar rumah.
“Ya….ompung ngga mau mikirin itu. Lagian mereka juga ngga mikirin ompung. Atau ompung pergi jalan-jalan keluar rumah biar ngga stres”.
R1.W1b Untuk
mengatasi stres akibat masalah kelumpuhannya maka Muchtar
melakukan beberapa coping dengan cara: untuk melakukan aktivitasnya sehari- hari ketika berada dirumah, seperti mandi, atau Muchtar ingin berjalan kedepan ia
lakukan dengan memegang dinding-dinding atau memegangi benda-benda yang dapat menopang tubuhnya agar tidak jatuh. Hal ini ia lakukan karena Muchtar
tinggal berdua dengan istrinya yang juga lansia dan tidak mungkin untuk menopang tubuh Muchtar, maka ia harus berusaha sendiri untuk berjalan. Muchtar
akan meminta bantuan orang lain untuk membantunya berjalan kalau ada yang mampu untuk menopang badannya, seperti ketika dirumah anak-anaknya.
Universitas Sumatera Utara
“Ompung kalo dirumah sehari-hari ya semuanya ompung usahain untuk ompung kerjain sendiri”.
R1.W2b “Ya.. ompung pegangan sama dinding-dinding rumah atau kursi pokoknya yang
kuat nahan badan ompung supaya ompung ngga jatuh”. R1.W2b
“Ya….karena ngga ada yang bisa mapah ompung untuk jalan kalo dirumah. Opikan tau Nenek itukan sama tuanya sama ompung. jalan aja udah sempoyongan
mana bisa dia mapah ompung kemana-mana.Lagian ompungkan lebih tinggi dari nenek kalian. Kalo papa kan tingginya sama ama ompung”.
R1.W2b “Lain kalo dirumah kalian kan ada papa yang bisa ompung minta tolongin untuk
mapah ompung jalan”. R1.W2b
Muchtar tidak pernah terima atas kondisi yang dideritanya. Sehingga untuk menghindari kondisinya sekarang ia selalu ingin mati karena ia merasa
tidak tahan dengan kelumpuhan yang dideritanya pascastroke. Ia selalu meminta Tuhan untuk segera mencabut nyawanya agar tidak merasakan sakit akibat
kelumpuhan yang dideritanya pascastroke. Bahkan partisipan pernah mencoba untuk bunuh diri agar tidak membebani keluarganya lagi.
“Ya, ompung marah kenapa ompung ngga sembuh-sembuh juga. Rasanya ompung mau mati. Setiap malam asal sholat itu ompung minta mati aja pi.
Ompung udah ngga tahan lagi. Lebih baik ompung mati supaya ompung ngga ngerasain semua ini. Ompung udah ngga tahan lagi”.
R1.W2b “Kemaren lusa ompung ngambil pisau mau ngegorok leher ompung, biar cepet
mati. Dari pada hidup kayak gini”. R1.W1b.
Muchtar juga pernah mencari informasi tentang bagaimana cara penyembuhan kelumpuhan setelah terkena stroke. Hal ini Muchtar dengan cara
bertanya ketetangga didepan rumah partisipan yang juga terserang stroke dan
Universitas Sumatera Utara
sekarang sudah lumayan tentang cara yang ia lakukan untuk mengobati kelumpuhannya itu. Selain itu ia juga mencari informasi mengenai obat-obat yang
digunakan para penderita stroke. Dan Muchtar akan langsung membelinya agar dapat sembuh dari kelumpuhan tersebut.
“Ya, pernah. Ompung pernah tanya sama tetangga ompung yang didepan gang itu. Diakan juga kena stroke sama seperti ompung jadi ompung tanya sama dia, dia
berobat dimana. Soalnya dia udah lumayan sekarang. Tapi tetap aja nggak buat ompung sembuh. Udah gitu ada yang bilang pake obat ini la, pake obat itu la .
Udah juga ompung beli. Pokoknya kalo ada orang yang bilang harus beli ini atau beli itu ya ompung beli”
R1.W2b
Selain itu Muchtar selalu menyalahkan orang lain atas kondisi kelumpuhannya saat ini. Ia merasa bahwa semua dokter di Indonesia tidak bagus
karena tidak dapat menyembuhkan kelumpuhannya sehingga ia merasa lebih nyaman untuk berobat ke Penang dari pada di Indonesia. Padahal walaupun ia
berobat kePenang berkali-kali Muchtar juga tidak pernah sembuh. Hal inidi karenakan faktor usia yang tidak memungkinkan Muchtar untuk sembuh dari
kelumpuhannya. “Ya, ompung jadi begini karena ngga ada dokter di Indonesia ini yang bisa
ngobatin ompung. makanya ompung berobat kepenang, tapi ya tetap aja ngga buat ompung sehat.”.
R1.W2b “Ya katanya ompung ngga bisa disembuhin karena faktor usia”.
R1.W2b
Selain itu untuk menyembuhkan kelumpuhan partisipan, Muchtar selalu berobat ke Penang. Muchtar merasa dengan berobat ke Penang dirinya dapat
sembuh kembali dari pada berobat di Indonesia, meskipun setelah Muchtar berobat di Penang tidak bisa membuat Muchtar sembuh.
Universitas Sumatera Utara
“Ya ompung minta dibawa ke Penang supaya bisa sembuh. Abis disini ngga sembuh- sembuh juga. Soalnya di Penang lebih bagus pengobatannya. Tapi itu
pun ngga bisa buat ompung sembuh juga”. R1.W1b
Selain itu dengan berkumpul dengan anak-anak dan cucu-cucunya membuat Muchtar melupakan penderitaannya akibat kelumpuhan yang
dialaminya akibat stroke. “Maen kerumah kalian biar ngga bosan dan biar ompung ngga mikirin penyakit
ompung”. R1.W1b
Selain itu untuk mengatasi masalah dengan pasangannya Muchtar melakukan coping dengan cara: Muchtar sering berteriak-teriak dirumahnya
ketika ia bertengkar dengan istrinya karena istrinya tidak mendengar ketika partisipan memanggilnya. Hal ini membuat tetangganya merasa khawatir kenapa
mereka selalu bertengkar terus. “Ya ompung teriak-teriak aja kalo nenekmu dipanggil ngga denger. Nenekmu itu
budek kali. Jadi ompung kesal. Ompung kan ngga bisa jalan lagi. Jadi maunya cepatla kalo dipanggil. Kadang kalo ompung teriak- teriak begitu tetangga kita
yang masih muda itu datang dan nanya sama ompung kenapa ompung sama nenek kok berantem terus.”.
R1.W2b
Selain itu untuk mengatasi masalah kesepiannya Muchtar melakukan coping dengan cara : Ketika Muchtar merasa kesepian maka Muchtar harus pergi
keluar rumah dan bercerita dengan anak-anak dan cucu-cucu partisipan atau memanggil anak-anak kecil yang ada disekitar rumah Muchtar untuk bermain
dirumahnya. “Ya…. Harus keluar rumah pi agar ompung ngga kesepian. Kayak kerumah
kalian cerita sama kalian atau ompung ngumpulin anak-anak kecil disekitar sini untuk main disini. Abis kalian jarang datang kesini”.
R1.W3b
Universitas Sumatera Utara
Meskipun Muchtar telah melakukan beberapa metode coping stres, tetapi tidak membuat Muchtar merasa baikkan karena ketika ia kembali kerumahnya ia
akan kembali berpikir untuk mati agar terbebas dari penderitaan karena kelumpuhan pascastroke.
“Ya ngga la pi, kalo udah kerumah ya balik lagi semua perasaan itu. Itu juga kata dokter dipenang yang buat ompung makin parah. Tapi mau kayak mana ompung
ngga bisa buat apa-apa lagi”. R1.W2b
4. Pembahasan Data partisipan I