Bonus Demografi dalam Pembangunan

objektif dan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada kemampuan vocational. 4. Pendidikan interaksional Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Lebih dari itu, interaksi ini juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Menurut Slamet dalam Mirza 2008 teori pendidikan kejuruan yaitu : 1. Pendidikan Kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas latihan dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang diterapkan di tempat kerja. 2. Pendidikan Kejuruan akan efektif jika individu dilatih secara langsung dan spesifik, dan 3. Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepada siswa akan terjadi hanya jika pelatihan dan pembelajaran yang diberikan berupa pekerjaan nyata dan bukan sekedar latihan.

2.6. Bonus Demografi dalam Pembangunan

Sektor penduduk merupakan aset utama wilayah dalam setiap aktivitas perkotaan. Lingkup keruangan dan kekotaan, aktivitas penduduk merupakan aktivitas utama kota, dan dalam studi ini peran penduduk sebagai pengguna, sarana pendidikan yang berfungsi sebagai penyedia berhubungan erat. Tantangan masa depan Indonesia dalam kependudukan adalah memiliki bonus demografi yang berupa angkatan kerja berusia muda dan produktif. Bonus Universitas Sumatera Utara demografi merupakan modal Negara untuk pembangunan di masa datang sehingga perlu mendidik generasi muda tersebut agar memiliki kompetensi global. Bonus demografi menjelaskan hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi. Bonus Demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan penurunan proporsi penduduk muda yang mengurangi besarnya biaya investasi untuk pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan fertilitas jangka panjang. Transisi demografi menurunkan proporsi penduduk umur muda dan meningkatkan proporsi penduduk usia kerja, dan ini menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi. Rusli dalam Miarsih 2009 mengemukakan bahwa tujuan analisis kependudukan secara umum paling tidak meliputi: a. Mengetahui kuantitas dan kondisi penduduk, baik berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, bahkan kondisi sosio-ekonominya. b. Mengetahui pertumbuhan masa lampau, masa sekarang, penurunannya dan penyebarannya distribusi dalam suatu wilayah pembangunan. c. Mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek pembangunan. d. Mencoba memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan- kemungkinan konsekuensinya serta pengaruhnya terhadap pelaksanaan pembangunan. Universitas Sumatera Utara e. Sebagai bahan pemantauan untuk melakukan pengendalian penduduk yang dapat mempengaruhi kondisi masyarakat secara keseluruhan. Distribusi penduduk memiliki tujuan untuk peningkatan taraf hidup, pembangunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk, pembangunan yang merata di seluruh wilayah, pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan dan persatuan bangsa, serta ,memperluas pertahanan dan keamanan nasional. Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Tetapi jumlah penduduk yang bertambahnya semakin pesat akan menimbulkan berbagai permasalahan bagi pembangunan. Demikian pula Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki ciri labour surplus economy dan memiliki jumlah penduduk yang keempat terbesar dunia. Permasalahan yang ditimbulkan akibat pertambahan penduduk yang pesat di antaranya masalah ketenagakerjaan, kesempatan kerja yang dikaitkan dengan peluang ekonomi yang diperoleh. Misalnya penduduk dipandang sebagai konsumen, semakin banyak penduduk, semakin besar permintaan terhadap barang jasa. Artinya negara yang berpenduduk jumlah besar merupakan pasar yang sangat potensial bagi peningkatan perekonomian Rizal, 2006 Konsep pembangunan berkelanjutan memberikan dampak adanya batas, bukan batas absolut akan tetapi batas yang ditentukan oleh tingkat masyarakat dan organisasi sosial, mengenai sumber daya alam serta kemampuan biosfer menyerap berbagai pengaruh dari kreativitas manusia. Teknologi dan organisasi dapat dikelola dan ditingkatkan guna member jalan bagi era baru pembangunan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian strategi pembangunan berkelanjutan bermaksud mengembangkan keselarasan baik antara umat manusia dengan alam. Keselarasan tersebut tentunya tidak bersifat tetap, melainkan merupakan suatu proses yang dinamis. Proses pemanfaatan sumber daya, arah investasi, orientasi pengembangan teknologi, serta perubahan kelembagaan diselenggarakan secara konsisten dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Oleh karena itulah dalam pembangunan berkelnjutan, proses pembangunan ekonomi harus disesuaikan dengan kondisi penduduk serta sumber daya alam dan lingkungan yang ada di suatu wilayah tertentu. Menurut Tjiptoherijanto 2002 beberapa alasan yang melandasi pemikiran bahwa kependudukan merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional, antara lain adalah : Pertama, kependudukan atau dalam hal ini adalah penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk adalah subjek dan objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan maka penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan. Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa pembangunan harus dikembangkan dengan memperhitungkan kemampuan penduduk agar seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan tersebut. Sebaliknya, pembangunan tersebut baru dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas. Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jumlah Universitas Sumatera Utara penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan. Ketiga, dampak perubahan dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang, Karena dampaknya baru terasa dalam jangka waktu yang panjang, sering kali peranan penting penduduk dalam pembangunan terabaikan.

2.7. Pengembangan Wilayah