Basis ekonomi dari sebuah komunitas dari aktivitas-aktivitas yang menciptakan pendapatan dan kesempatan kerja basis yang menjadi tumpuan
perekonomian, sehingga diperlukan SMK yang sesuai dengan potensi wilayah agar dapat bersaing dalam era globalisasi dan kelulusan siswa memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dalam potensi wilayah tersebut yang konsekuensinya dapat memiliki pekerjaan sesuai dengan potensi wilayah dan
menciptakan peluang kerja sesuai dengan potensi wilayah.
4.4. Analisis Lokasi Pendirian SMK di Kota Pematangsiantar
Berkaitan dengan pendekatan ekonomi regional, hubungan antara daerah dapat diidentifikasi sebagai interaksi ekonomi antara suatu wilayah kecamatan
dengan wilayah kecamatan sekitarnyasekelilingnya di Kota Pematangsiantar, dimana suatu wilayah kecamatan dapat dianggap sebagai suatu massa yang
memiliki daya tarik menarik, sehingga akan terjadi hubungan saling mempengaruhi antara kedua wilayah tersebut. Dalam hal ini, angka interaksi yang
besar dapat menunjukkan hubungan yang erat antara suatu wilayah kecamatan dengan wilayah kecamatan sekitarnya. Interaksi tersebut dapat diwujudkan dalam
bentuk hubungan pelayanan ekonomi maupun social dari masyarakat di dalam wilayah tersebut.
Interaksi antara masing-masing wilayah kecamatan ke wilayah kecamatan sekitarnya di Kota Pematangsiantar yang merupakan wilayah pengaruhnya
merupakan unsur yang penting dalam sistem wilayah yang bersangkutan. Antara suatu kecamatan dan wilayah kecamatan sekitarnya di Kota Pematangsiantar
terdapat keterhubungan dan ketergantungan yang saling membutuhkan. Adapun keterkaitan dalam hubungan ekonomi antara suatu kecamatan dengan kecamatan
Universitas Sumatera Utara
sekitarnya di Kota Pematangsiantar adalah : sebagai sentral penyalur bahan-bahan pokok; sebagai pusat pemasaran dari hasil-hasil produksi, sebagai pusat
pendidikan; sebagai penyerap tenaga kerja; sebagai sentra perdagangan; sebagai pusat pengembangan perkebunan dan pertanian.
Berdasarkan hasil perhitungan interaksihubungan kedekatan antara suatu wilayah kecamatan dan wilayah kecamatan sekitarnya yang menggunakan konsep
interaksi atau gravitasi Lampiran 4 maka dapat diketahui tingkat interaksi dari masing-masing kecamatan di Kota Pematangsiantar dengan kecamatan lain di
sekitar wilayah kecamatan Kota Pematangsiantar, seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 4.16. Daya Tarik Tiap Kecamatan dengan Menggunakan Variabel Penduduk dan Jarak di Kota Pematangsiantar Tahun 2010
No Kecamatan
Angka InteraksiNilai Daya Tarik Jutaan
1 Siantar Marihat
5500.90 2
Siantar Marimbun 135.76
3 Siantar Selatan
5492.67 4
Siantar Barat 1030.49
5 Siantar Utara
778.19 6
Siantar Timur 758.79
7 Siantar Martoba
254.44 8
Siantar Sitalasari 814.92
Keterangan : Nilai daya tarik tertinggi 5500,90 dikurangi nilai daya tarik terendah 135,76 = 5365,14. Selanjutnya 5365,14 dibagi 3 untuk mengetahui
interval daya tarik tinggi, sedang dan rendah = 1788,38. Daya tarik tinggi = 5365,14 – 3576,76
Daya tarik sedang = 3576,76 – 1788,38 Daya tarik rendah = 1788,38 - 0
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012 Pada Tabel 4.16. terlihat bahwa Kecamatan Marihat memiliki nilai daya
tarik yang paling tinggi yaitu dengan nilai daya tarik atau angka interaksi 5500,90 juta, kemudian menyusul Kecamatan Siantar Selatan dengan angka interaksi
Universitas Sumatera Utara
5492,67 juta, sedangkan nilai daya tarik atau angka interaksi yang paling rendah adalah Kecamatan Siantar Marimbun dengan angka interaksi 135,76 juta. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.9. Grafik Daya Tarik Tiap Kecamatan dengan Menggunakan
Variabel Penduduk di Kota Pematangsiantar Tahun 2010
Berdasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.9. daya tarik tiap kecamatan dengan menggunakan variabel jumlah penduduk dan jarak di Kota Pematangsiantar
menunjukkan bahwa Kecamatan Siantar Marihat dan Kecamatan Siantar Selatan merupakan wilayah kecamatan dengan daya tarik tinggi. Kecamatan Siantar
Marimbun, Kecamatan Siantar Silatasari, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur dan Kecamatan Siantar Martoba dengn
daya tarik rendah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.10.
0,00 1000,00
2000,00 3000,00
4000,00 5000,00
6000,00
Daya Tarik Ti
i Daya Tarik
d h
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10. Daya Tarik Kecamatan di Kota Pematangsiantar
Penentuan lokasi pendirian SMK di Kota Pematangsiantar dalam rangka meraih bonus demografi berdasarkan analisis interaksi atau gravitasi, yaitu
Daya Tarik Tinggi
Daya Tarik Rendah
DAYA TARIK KECAMATAN
Universitas Sumatera Utara
menggunakan variabel jumlah penduduk dan jarak suatu wilayah kecamatan ke wilayah kecamatan lainnya menunjukkan bahwa Kecamatan Siantar Marihat dan
Kecamatan Siantar Selatan merupakan wilayah kecamatan di Kota Pematangsiantar yang memiliki daya tarik tinggi untuk mendirikan lokasi
pendirian SMK di Kota Pematangsiantar, karena Kecamatan Siantar Marihat dan Kecamatan Siantar Selatan memiliki jumlah penduduk yang lebih besar dibanding
kecamatan lain dan memiliki keterdekatan jarak dengan wilayah kecamatan sekitarnya.
Namun potensi jumlah penduduk yang besar dan keterdekatan jarak dengan wilayah kecamatan sekitarnya akan mengakibatkan aktivitas masyarakat
akan terkonsentrasi pada Kecamatan Siantar Marihat dan Kecamatan Siantar Selatan sehingga akan memberikan dampak sosial bagi masyarakat seperti
permukiman yang padat dimana luas wilayah Kecamatan Siantar Marihat memiliki luas wilayah 7.825 km
2
atau 9,81 dan merupakan luas wilayah terbesar keempat Kota Pematangsiantar, sedangkan Kecamatan Siantar Selatan memiliki
luas wilayah paling rendah yaitu masing-masing 2,020 km
2
Sehingga dalam penelitian ini penentuan lokasi pendirian lokasi SMK direkomendasikan pada wilayah kecamatan yang memiliki nilai daya tarik rendah
yaitu Kecamatan Siantar Sitalasari. atau 2,53 dari luas
wilayah Kota Pematangsiantar, kemacetan dan tumbuhnya sektor informal yang tidak terlokalisasi yang konsekuensinya masyarakat akan migrasi pada wilayah-
wilayah kecamatan dengan tingkat kemacetan yang rendah dan permukiman yang rendah kepadatan penduduknya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11. Penentuan Lokasi SMK di Kota Pematangsiantar
Penentuan lokasi pendirian lokasi SMK direkomendasikan pada wilayah kecamatan yang memiliki nilai daya tarik rendah yaitu Kecamatan Siantar
Sitalasari dengan pertimbangan memiliki luas wilayah cukup besar dibanding kecamatan-kecamatan lainnya yaitu masing-masing 22.723 km
2
atau 28,41 dari luas wilayah Kota Pematangsiantar dan sebaran SMK rendah yang hanya
Lokasi Pendirian SMK
LOKASI PENDIRIAN SMK
Universitas Sumatera Utara
memiliki 1 satu SMK swasta, sehingga daya tariknya akan meningkat karena adanya pendirian SMK yang berbasis potensi wilayah. Tingkat pembangunan
harus dikembangkan pada wilayah-wilayah kecamatan di luar kecamatan pusat kota Kecamatan Siantar Barat, Siantar Timur, Siantar Utara dan Siantar Selatan
karena akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi kecamatan di luar kecamatan pusat kota seperti Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan
Siantar Martoba, Kecamatan Siantar Marihat dan Kecamatan Siantar Marimbun. Pendirian SMK pada wilayah dengan daya tarik rendah diharapkan dapat
menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat baik itu dari sarana perdagangan, moda transportasi, dan pengembang perumahan sehingga akan
tercipta kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
1. Jumlah unit SMK di Kota Pematangsiantar sebanyak 36 unit SMK yang terdiri
dari 3 SMK Negeri dan 33 SMK Swasta, dengan tingkat penyebaran tidak merata yaitu 4 unit SMK di Kecamatan Siantar Marihat; 4 unit SMK di
Kecamatan Siantar Marimbun, 7 unit SMK di Kecamatan Siantar Selatan, 7 unit SMK di Kecamatan Siantar Barat, 5 unit SMK di Kecamatan Siantar
Utara, 7 unit SMK di Kecamatan Siantar Timur., 1 unit SMK di Kecamatan Siantar Martoba, dan 1 unit SMK di Kecamatan Siantar Sitalasari.
2. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor listrik, gas dan air, sektor
bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa
merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota
Pematangsiantar dan diprioritaskan dalam pengembangan SMK berbasis potensi wilayah sektor basis, dengan sektor pengangkutan dan komunikasi
sebagai prioritas pertama karena memiliki nilai rata-rata LQ paling tinggi di antara sektor basis yang lain.
3. Penentuan lokasi pendirian SMK di Kota Pematangsiantar dalam rangka
meraih bonus demografi berdasarkan analisis interaksi atau gravitasi dalah kecamatan memiliki nilai daya tarik rendah yaitu Kecamatan Siantar Sitalasari
Universitas Sumatera Utara