Teori Basis Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

Berdasar pada asumsi Christaller bahwa “orang akan berjalan ke tempat yang paling dekat tempat tinggalnya untuk mendapatkan barang kebutuhan”, maka bagi orang-orang yang tinggal di kawasan pengaruh tempat-tempat sentral yang bertampalan, mereka akan pergi ke tempat sentral yang paling dekat. Bourne dalam Mirza, 2008 strategi yang dilakukan untuk menetapkan lokasi pada tingkat pelayanan umum sehingga dapat memberikan pelayanan secara optimal adalah : 1. Diperoleh gambaran yang tepat pada tingkat karakteristik target populasi konsumen yang telah teridentifikasi. 2. Menetapkan distribusi ruang dari target populasi yang telah di identifikasi. 3. Menetapkan area wilayah yang berpotensi untuk dialokasikan pada area fasilitas. 4. Menetapkan secara pasti terhadp lokasi fasilitas masing-masing area pelayanan Diperoleh manfaat dari teori tersebut di atas adalah: pergerakan kota merupakan aktivitas yang ada dalam ruang kota, baik ekononi maupun jasa pelayanan umum, termasuk diantaranya urbanpenduduk kota dan keberadaan fasilitas sarana prasarana pendidikan.

2.3. Teori Basis Ekonomi

Aktivitas dalam perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor kegiatan yakni aktivitas basis dan non basis. Kegiatan basis merupakan kegiatan yang melakukan kegiatan yang berorientasi ekspor barang dan jasa ke luar batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Kegiatan non basis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang berada Universitas Sumatera Utara di dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Luas lingkup produksi dan pemasarannya adalah bersifat lokal Adisasmita, 2005. Menurut Arsyad 1999 teori basis ekonomi menyatakan bahwa factor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Teori basis ekonomi pada intinya membedakan aktivitas sektor basis dan aktivitas sektor non basis. Aktivitas sektor basis adalah pertumbuhan sektor tersebut menentukan pembangunan menyeluruh daerah itu, sedangkan aktivitas sektor non basis merupakan sektor sekunder artinya tergantung perkembangan yang terjadi dari pembangunan yang menyeluruh itu. Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif competitive advantage yang cukup tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektor-sektor lainnya yang kurang potensial tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau service industries Sjafrizal, 2008. Sektor basis ekonomi suatu wilayah dapat dianalisis dengan teknik Location Quotient LQ, yaitu suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektorindustri di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektorindustri tersebut secara nasional Tarigan, 2009. Analisis LQ digunakan untuk menentukan komoditas unggulan dari segi produksinya. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kegiatan basis dan bukan basis, diantaranya adalah teknik Location Quotient LQ. Pendekatan ini sering digunakan untuk mengukur basis ekonomi. Dalam teknik LQ pengukuran dari kegiatan ekonomi secara relatif berdasarkan nilai tambah Universitas Sumatera Utara bruto atau tenaga kerja. Analisis LQ juga dapat digunakan untuk menetukan komoditas unggulan dari sisi produksinya. Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis ini bisa dibuat menarik apabila dilakukan dalam bentuk time –seriestrend, artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan Tarigan, 2006.

2.4. Analisis Interaksi atau Gravitasi