Jenis dan Sumber Data Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian ini adalah penentuan lokasi pendirian SMK di Kota Pematangsiantar dalam rangka meraih bonus demografi. 3.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pematangsiantar. Alasan pemilihan Kota Pematangsiantar sebagai lokasi penelitian disebabkan ketersediaan dan kebutuhan SMASMK belum merata, jumlah penduduk cukup tinggi, dan pendirian SMK yang belum sesuai dengan potensi wilayah.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi : 1. Data primer, yang diperoleh melalui serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam bentuk wawancara. 2. Data sekunder, diperoleh dari instansi terkait seperti BPS, Bappeda, dan Kantor Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, serta data yang bersumber dari instansi terkait yang mendukung dalam penelitian ini. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pengumpulan data primer, dilakukan dengan teknik wawancara. Wawancara dilakukan terhadap informan penelitian yang dianggap mengetahui dan memiliki informasi yang dibutuhkan untuk mendukung data penelitian ini, seperti Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar. 2. Pengumpulan data sekunder, dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan dan dokumentasi dari berbagai instansi terkait, seperti BPS, Bappeda, dan Kantor Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, serta perpustakaan mengenai hasil- hasil penelitian terdahulu serta literatur yang mendukung studi ini.

3.5. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab perumusan masalah pertama menggunakan analisis deskriptif, yaitu dilakukan dengan cara menganalisis data dari Kantor Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar sehingga dapat diketahui keadaan yang sebenarnya. Untuk menjawab perumusan masalah kedua, menentukan potensi wilayah Kota Pematangsiantar yaitu sektor basis dan non basis dalam perekonomian Kota Pematangsiantar menggunakan analisis Location Quotient LQ. Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan dari PDRB Kota Pematangsiantar yang menjadi pemacu pertumbuhan. Analisis LQ digunakan untuk mengkaji kondisi perekonomian, mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian. Sehingga nilai LQ yang sering digunakan untuk penentuan sektor basis dapat dikatakan sebagai sektor yang akan mendorong tumbuhnya atau berkembangnya sektor lain serta berdampak pada penciptaan Universitas Sumatera Utara lapangan kerja. Untuk mendapatkan nilai LQ menggunakan metode yang mengacu pada formula yang dikemukakan oleh Tarigan 2009 sebagai berikut: Perhitungan LQ menggunakan rumus sebagai : SiS LQ = --------- NiN Keterangan : LQ : Nilai Location Quotient Si : PDRB Sektor i di Kota Pematangsiantar S : PDRB total di Kota Pematangsiantar Ni : PDRB Sektor i di Provinsi Sumatera Utara N : PDRB total di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan formulasi yang ditunjukkan dalam persamaan di atas, maka ada tiga kemungkingan nilai LQ yang dapat diperoleh, yaitu: 1. Nilai LQ = 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Pematangsiantar menunjukkan hasil yang sama dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. 2. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Pematangsiantar menunjukkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. 3. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Pematangsiantar menunjukkan hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Apabila nilai LQ1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan sebagai Universitas Sumatera Utara penggerak perekonomian Kota Pematangsiantar. Sebaliknya apabila nilai LQ1, maka sektor tersebut bukan merupakan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kota Pematangsiantar. Data yang digunakan dalam analisis Location Quotient LQ ini adalah PDRB Kota Pematangsiantar dan Provinsi Sumatera Utara tahun 2007-2010 menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000. Untuk menjawab perumusan masalah ketiga menggunakan metode gravitasi. Rumus gravitasi secara umum adalah sebagai berikut : b ij j i ij d P P k T = Keterangan : T ij P = daya tarik atau banyaknya trip dari sub wilayah 1 ke sub wilayah j i P = penduduk subwilayah i j d = penduduk subwilayah j ij b = pangkat dari d = jarak antara subwilayah i dengan subwilayah j ij seiring dengan pertambahan jarak. Nilai b dapat dihitung tetapi bila menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun tidak maka sering digunakan b= 2 k = sebuah bilangan konstanta berdasarkan pengalaman, juga dapat dihitung seperti b Tarigan, 2009 Jarak antara subwilayah kecamatan i dengan subwilayah kecamatan j menggunakan data Tracking Jalan Arteri Kota Pematangsiantar. Dimana titik koordinat diambil menggunakan GPS pada setiap kantor Pusat Pemerintahan Universitas Sumatera Utara Kantor Kecamatan untuk Kecamatan dan Kantor Walikota untuk Kota Pematangsiantar.

3.6. Definisi Variabel Operasional Penelitian