Pengertian Pendidikan TINJAUAN PUSTAKA

ditentukan oleh 2 dua faktor, yaitu : 1 banyaknya kedua kota wilayah tersebut yang dapat diukur dari jumlah penduduk, banyaknya lapangan kerja, total pendapatan nilai tambah, jumlahluas bangunan, banyaknya fasilitas kepentingan umum dan lain-lain. Mungkin karena mudah mendapatkan datanya maka ukuran yang sering digunakan adalah jumlah penduduk. Penggunaan jumlah penduduk sebagai alat ukur karena jumlah penduduk sangat terkait langsung dengan berbagai ukuran lain yang dikemukakan di atas ; dan 2 jarak antara kedua kotawilayah tersebut. Jarak mempengaruhi keinginan orang untuk berpergian karena untuk menempuh jarak tersebut diperlukan waktu, tenaga dan biaya. Makin jauh jarak yang memisahkan kedua lokasi, makin rendah keinginan orang untuk bepergian Tarigan, 2009.

2.5. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan angka partisipasi kasar APK jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi Sirojuzilam, Abdiyanto, Bastari, Kadir dan Binsar, 2005. Pendidikan merupakan agenda strategis dalam kehidupan dan pembangunan bangsa. Kenerhasilan pembangunan dan kemajuan suatu Negara biasanya diukur melalui beberapa indikator, termasuk potensi ekonomi, mutu sumber daya manusia SDM. Kualitas manusia ditentukan oleh kualitas pendidikan, dan merupakan faktor penting penentu kemajuan bangsa. Pendidikan adalah salah satu bentuk investasi modal manusia human investment yang jika dikelola dengan benar akan berdampak peningkatan kesejahteraan Lubis, 2010. Universitas Sumatera Utara Pendidikan merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental sumber daya manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat dibangun kualitas sumber daya manusia yang mampu membangun kemajuan suatu bangsa Lumban Gaol, 2010. Sedangkan Ahadin 2009 menyatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan mampu bersaing pada kehidupan global. Menurut Supriadi 2010 pendidikan dikatakan bermutu, jika dapat menjawab tantangan yang ada di masyarakatnya sehingga dapat menghasilkan lulusan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk dunia industri sebagai pemakai lulusan serta sesuia dengan perkembangan Ipteks. Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai yang ada dimasyarakat Isbiayantoro dalam Miarsih, 2009. Selanjutnya Rechey dalam Miarsih 2009 pendidikan diartikan sebagai suatu aktifitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks, modern, dan fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yaitu sekolah, yang tetap berhubungan dengan pendidikan di luar sekolah. Menurut Lodge dalam Miarsih 2009 dalam pengertian yang lebih sempit pendidikan berati, dalam praktiknya identik dengan “sekolah”, yaitu pengajaran formal dalam kondisi-kondisi yang di atur. Menurut Isbiyantoro dalam Miarsih 2009 hubungan antara sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu: 1. Sekolah sebagai patner dari masyarakat di dalam melakukan fungsi pendidikan 2. Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan pendidikan dari masyarakat Universitas Sumatera Utara Hubungan tersebut terdapat tiga gambaran hubungan yang rasional; pertama, sekolah sebagai lembaga layanan masayarakat sehingga terdapat konsekuensi konseptual dan teknis, hal ini mengakibatkan terjadi kesesuaian antara fungsi pendidikan yang dimainkan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kedua, target yang ditangani sekolah akan ditentukan oleh kejelasan formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Ketiga, mengingat sekolah sebagai pihak yang dikontrak masyarakat, sehingga akan dipengaruhi oleh ikatan obyektif antara keduanya seperti sarana dan prasarana yang ada. Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah, dan dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum Dikti dalam Mirza, 2008. Pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. Suprapto dalam Mirza, 2008. Dari uraian di atas, bahwa yang dimaksud dengan pendidikan dalam penelitian ini adalah : 1 Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan; 2. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya; 3. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh seseorang atau masyarakat; Universitas Sumatera Utara dan 4. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan. Menurut Sukmadinata dalam Mirza, 2008 ada empat teori pendidikan, antara lain: pendidikan klasik, pendidikan pribadi, teknologi pendidikan dan teori pendidikan interaksional. 1. Pendidikan klasik classical education; Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti perenialisme, essensialisme, dan eksistensialisme yang memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. 2. Pendidikan pribadi personalized education; Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Materi pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 3. Teknologi pendidikan Teknologi pendidikan, lebih mengutamakan pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama. Dalam konsep teknologi pendidikan, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus. Isi pendidikan berupa data-data Universitas Sumatera Utara objektif dan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada kemampuan vocational. 4. Pendidikan interaksional Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Lebih dari itu, interaksi ini juga terjadi antara peserta didik dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan lingkungannya. Menurut Slamet dalam Mirza 2008 teori pendidikan kejuruan yaitu : 1. Pendidikan Kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan jika tugas latihan dilakukan dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang diterapkan di tempat kerja. 2. Pendidikan Kejuruan akan efektif jika individu dilatih secara langsung dan spesifik, dan 3. Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepada siswa akan terjadi hanya jika pelatihan dan pembelajaran yang diberikan berupa pekerjaan nyata dan bukan sekedar latihan.

2.6. Bonus Demografi dalam Pembangunan