Religiusitas Willy di Awal Menyadari Sebagai Gay 1.Dimensi Keyakinan
macam shalat sunah seperti Dhuha dan Tahajud. Yang ia tahu tentang esensi perintah puasa adalah agar bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang
miskin yang kelaparan. Ia juga mengetahui dua macam puasa sunah seperti puasa senin kamis dan Syawal.
Hafalan Al- qur’an yang dimiliki Willy adalah surat-surat pendek yang
terkenal di juzz 30 seperti An-Nas,Al-Ikhlas, Al-falaq , dan lain-lain. Terkait masalah gay, ia tahu bahwa di dalam Al-
Qur’an diceritakan bahwa perilaku gay itu dilarang dan bisa mendatangkan azab.
Pengetahuan agama yang kurang dipahami oelh Willy adalah seputar nabi dan rasul dimana ia hanya mengetahui nama-namanya saja dan beberapa
mukjizatnya. Selain itu ia juga kurang paham mengenai qada dan qadar, dan hanya mengetahui teori ilmu tajwid karena kalau masalah prakteknya ia kurang
bisa menerapkannya ketika membaca Al- Qur’an.
3.1.4. Religiusitas Willy di Awal Menyadari Sebagai Gay 3.1.4.1.Dimensi Keyakinan
Willy tetap yakin kepada Allah SWT, ia meyakini bahwa Allah SWT itu benar ada. Ia juga tetap yakin dengan agama Islam dan tidak meragukannya. Ia
juga yakin terhadap kebenaran Al- Qur’an. Terhadap nabi dan rasul, ia juga yakin
bahwa mereka adalah benar utusan Allah SWT. Terhadap malaikat, ia juga yakin bahwa mereka merupakan ciptaan Allah SWT. Selain itu, ia juga yakin terhadap
kedatangan hari kiamat,dan takdir dari Allah SWT.
Universitas Sumatera Utara
“Walaupun waktu itu aku udah sadar kalo aku gay, keyakinan aku sama Allah itu gak berubah, aku tetap yakin”
W1S3R.Aw1+b.1346-1351 “Tetep yakin juga, sama kayak yang tadi..pokoknya kalo masalah
keyakinan- keyakinan yang dasar gitu gak menurunlah..”
W1S3R.Aw1+b.1364-1366
3.1.4.2.Dimensi Peribadatan
Ibadah shalat lima waktu Willy sudah dilaksanakan secara penuh meskipun belum terus menerus dilakukan di awal waktu dan di mesjid. Jika belum
menjalankan shalat biasanya perasaannya menjadi belum tenang. Dalam hal shalat Jum’at ia juga sudah rutin menjalankannya. Ia hanya tidak shalat jika sedang sakit
dan apabila sedang terjadi hujan deras. Ia juga sudah mulai melaksanakan shalat sunah seperti Dhuha dengan frekuensi enam kali dalam satu minggu. Biasanya ia
shalat Dhuha bersama dengan teman-temannya ketika waktu istirahat sekolah. Selain itu ia juga melaksanakan shalat Tahajud namun frekuensinya tidak terlalu
sering, rata-rata hanya dua kali dalam satu bulan. “Kalau masalah solat lima waktu, aku selalu jalanin lima kali sehari ,
penuh..” W1S3R.Aw2+b.1405-1408
Willy juga menjalankan puasa Ramadhan secara penuh. Meskipun sedang dalam keadaan sakit, Willy tetap teguh untuk meneruskan puasanya. Selain puasa
wajib, Willy juga sudah menjalankan puasa sunah, seperti puasa senin kamis dengan frekuensi rata-rata empat kali dalam satu bulan dan puasa pada momentum
keagamaan seperti hari Arafah namun belum rutin setiap tahun. Dalam hal membaca Al-
Qur’an, ada kalanya ia sangat rajin membacanya dan ada kalanya
Universitas Sumatera Utara
pula ia malas. Jika sedang rajin, ia bisa membaca sebanyak empat lembar setiap selesai shalat magrib. Namun jika sedang malas, ia tidak membacanya sama
sekali. Di bulan Ramadhan kadang ia juga membaca Al- Qur’an, yaitu ketika
mengikuti pesantren kilat. Willy masih sering berdoa setiap selesai shalat dan di setiap ada
kesempatan meskipun hanya di dalam hati. Doanya saat ini adalah tentang orang tua, keluarga, prestasi dan rezeki. Dalam hal bersedekah, ia juga semakin sering.
Biasanya ia menginfaqkan uangnya ke mesjid dan ia juga membayar zakat sebesar 2,5 ketika mendapatkan rezeki lebih. Pada saat ini, intensitas Willy dalam
mengikuti pengajian juga mengalami peningkatan. Ia mengikuti pengajian yang diadakan di sekolahnya sebanyak satu kali dalam tiga minggu. Namun kalau
pengajian di mesjid, ia masih jarang mengikutinya. Kegiatan keagamaan yang diikuti oleh Willy adalah pesantren kilat di bulan Ramadhan. Ia pernah menjadi
peserta dan juga panitia. Terkait dengan keadaannya sebagai gay, Willy pasrah kepada Allah
apakah ibadahnya diterima atau tidak, yang penting niatnya untuk beribadah sudah tulus. Dan ia juga mengatakan bahwa jika sedang bersama pacar, ibadahnya
tidak terganggu karena jika sudah datang waktu shalat, maka ia akan tetap melaksanakan shalat. Ia tidak pernah melakukan hal-hal seputar agama berdua
dengan sang pacar karena biasanya ia hanya shalat sendirian. “Enggak, walaupun lagi sama pacar, kalo udah waktu solat, aku tetep
solat kok” W1S3R.Aw2+b.1642-1646
Universitas Sumatera Utara
3.1.4.3.Dimensi Pengamalan
Willy masih tetap membantu orang tua dan temannya. Ia masih membantu temannya dalam hal memahami pelajaran sekolah, namun ia tidak suka membantu
dalam hal pekerjaan berat, pelajaran yang susah, dan orang yang hanya datang di saat butuh. Saat ini Willy juga sudah tidak pernah mengambil uang kakeknya
karena ia sudah sadar bahwa itu adalah perbuatan yang tidak baik. Kemudian, meskipun tahu bahwa di dalam agama islam perilaku gay merupakan hal yang
dilarang, Willy tidak memiliki keinginan untuk menjauh dari agama. Ia sering mengingatkan pacarnya untuk shalat. Saat ini, yang memotivasi Willy dalam
beribadah dan berbuat baik adalah karena ia tahu bahwa hal tersebut merupakan kewajiban.
“Motivasinya ya karna aku tau itu udah kewajiban kita sebagai manusia” W1S3R.Aw3+b.1738-1741
Aturan agama yang masih ia langgar adalah berpacaran dengan sesama jenis. Ia mengatakan bahwa ia belum bisa meninggalkan dunia gay karena ia
masih sering merasa kesepian dan butuh pendamping. Terkadang ia juga masih suka berbohong. Biasanya ia berbohong kepada orang tuanya, misalnya tentang
kepergiannya dengan pacar, ia mengaku pergi dengan teman sekolah, namun kenyataannya ia pergi dengan pacarnya.
3.1.4.4.Dimensi Pengalaman
Pengalaman religius yang dialami oleh Willy adalah ia merasakan ketenangan dan ketenteraman dalam menuhankan Allah SWT sehingga terhindar
Universitas Sumatera Utara
dari stres terkait keadaannya sebagai gay. Namun, ketika sedang menjalin hubungan pacaran ia merasa jauh dari Allah SWT. Pengalaman lainnya adalah ia
merasakan ketenangan setelah shalat di mesjid, jika sedang tidak shalat di mesjid ia tidak merasakan sebuah ketenangan. Dan terkait masalah shalat ini, ia
mengatakan bahwa masih kurang khusyuk. Selain itu, ia juga merasakan ketenangan setelah membaca Al-
Qur’an, dan perasaan lega setelah berdoa. Willy juga mau mencurahkan kesedihannya ketika shalat Tahajud. Ia
melakukannya di tengah malam sambil menangis. Setelah mencurahkan isi hatinya ia akan merasa lega dan bebannya berkurang.
Willy juga merasa kagum dan senang melihat bukti kekuasaan Allah SWT seperti keindahan alam, biasanya ia akan berdoa semoga bisa datang ke tempat
tersebut. Kemudia, ia merasa tergetar ketika melihat bukti kekuasaan Allah dan ketika melihat ekspresi bahagia dari orang yang ia bantu. Dalam hal pengabulan
doa, ia merasa ada doanya yang terkabul dan ada yang tidak. Doanya yang terkabul adalah seputar orang tuadan prestasi dan yang belum terkabul adalah
keinginan untuk membeli benda-benda seperti handphone. Jika doanya terkabul, ia merasa bahwa itu adalah pertolongan dari Allah SWT, dan sama seperti
sebelumnya, ia akan bersyukur. Wujud syukurnya adalah ucapan Alhamdulillah dan berusaha shalat di awal waktu dan di mesjid.
Terkait dengan masalah gay, ia juga masih merasa pasrah apakah ibadahnya sebagai seorang gay diterima atau tidak. Ia mengatakan bahwa dengan
meyakini keberadaan Allah SWT dapat membantunya dalam memperoleh ketenangan. Oleh karena itu, ia tidak memiliki keinginan untuk menjauh dari
Universitas Sumatera Utara
agama. Pada masa awal-awal menyadari sebagai gay, Willy juga belum mengetahui kira-ira apa hikmah dibalik cobaannya ini. Ia juga masih suka
mengeluh. Dalam hal peringatan, sama seperti sebelumnya, ia menganggap sakit yang ia alami adalah peringatan dari Allah SWT agar ia menjadi lebih taat lagi.
3.1.4.5.Dimensi Pengetahuan
Pengetahuan tentang agama yang dimiliki Willy pada waktu awal-awal menyadari sebagai gay ini tidak terlalu banyak perbedaan dengan sebelumnya.
Contohnya seputar kisah Nabi Luth di dalam AL- Qur’an dan tentang konsekuensi
bagi yang melakukan perilaku gay. Pengetahuan yang masih belum ia ketahui adalah tentang kewajiban
mengeluarkan zakat berupa 2,5 dari rezeki yang di dapat. Secara umum pengetahuan agamanya tidak banyak bertambah, hal ini karena ia jarang membaca
dan mencari tahu tentang pengetahuan agama. “Karna dari dulu sebenernya jarang kali baca-baca buku tentang agama,
atau nyari- nyari pengetahuan agama gitu..”
W1S3R.Aw5-b.2075-2081
3.1.5. Religiusitas Willy Saat Ini Sebagai Gay 3.1.5.1.Dimensi Keyakinan