Sekilas Kehidupan Hadi Deskripsi Data Partisipan I

2. Partisipan II

2.1. Deskripsi Data Partisipan II

2.1.1. Sekilas Kehidupan Hadi

Hadi adalah anak bungsu dari 9 bersaudara. Secara umum keluarganya adalah keluarga yang cukup harmonis. Orang tuanya masih lengkap, yaitu masih ada ayah dan Ibu. Selain itu, orang tuanya termasuk taat beragama. Di masa kecil, Hadi lebih dekat dengan sang Ibu karena Ibunya sangat baik kepadanya dan suka memberikan apa yang diinginkan olehnya bahkan bisa dibilang termasuk memanjakan. Ia juga suka bercerita kepada Ibunya karena memang terasa lebih nyaman ketika bercerita dengan Ibu. Biasanya dalam hal pertemanan, sekolah, cita-cita, pengalaman lomba, perkuliahan dan kesulitan belajar. Khusus tentang masalah orientasinya sebagai gay, sampai saat ini Hadi tidak menceritakannya kepada sang Ibu. Konflik merupakan hal yang biasa ia alami dengan sang ayah. Penyebabnya adalah ia sering tidak menuruti permintaan beliau dan karena beliau terlalu tegas sementara Hadi tidak suka dengan orang yang terlalu tegas. Jika sang ayah memintanya untuk melakukan suatu hal , maka ia akan melakukan hallain yang tidak sesuai. contohnya adalah ketika ia disuruh mandi, mencuci, dan ketika diminta membantu pekerjaan ayahnya. ketika disuruh tersebut biasanya ia akan berpura-pura sedang membantu ibunya. Alasan lain mengapa ia tidak dekat dengan ayahnya adalah karena sang ayah sering pilih kasih. Ayahnya sangat menyayangi abangnya anak ke-8 seolah menganak emaskan anaknya tersebut. Universitas Sumatera Utara Jika Hadi sedang bertengkar dengan abangnya itu, maka sang ayah akan selalu membela abangnya tersebut. Hadi juga lebih memilih akrab dengan kakak-kakaknya dari pada abang- abangnya. Hal-hal yang biasa ia lakukan bersama sang kakak adalah berjalan- jalan, bercerita, dan curhat, bahkan ia juga suka tidur bersama sang kakak. Jika sedang curhat dengan sang kakak, ia boasanya bercerita tentang masalah pertemanan, sekolah, cita-cita, pengalaman lomba, perkuliahan dan kesulitan belajar, dan pacar perempuannya. Hadi memilih untuk tidak dekat dengan abangnya adalah karena adanya perbedaan minat. Abangnya tertarik dalam hal olahraga sehingga aktivitas hariannya juga berhubungan dengan hal tersebut, karena Hadi tidak menyukai olahraga maka ia tidak suka bergabung dengan abang-abangnya. Alasan lain ia kurang akrab dengan abangnya adalah karena abangnya galak dan sering mengganggunya. Kebebasan bermain yang dirasakan oleh Hadi ketika kecil terkendala dengan adanya kekangan yang dilakukan oleh orang tuanya. Namun ha tersebut masih dianggap wajar karena terkait usia Hadi yang memang masih kecil, sehingga orang tuanya takut ia terkena efek pergaulan yang buruk. Seiring dengan pertambahan usia, ketika di usia SMA orang tuanya sudah tidak terlalu mengekangnya lagi. Perilaku buruk yang dimiliki oleh Hadi adalah ia sering menunda pekerjaan. ia beranggapan jika pekerjaan itu masih bisa ditunda, kenapa harus dikerjakan segera. Hal ini pula yang sering menyebabkan ia dimarahi oleh sang Universitas Sumatera Utara ayah dan abang. Dalam mencapai keinginan, Hadi tidak terlalu suka berpasrah. ia selalu berusaha optimis keinginan atahu targetnya bisa tercapai. Kehidupan sekolah Hadi berjalan selayaknya anak-anak lain. Ketika SD, ia memiliki banyak teman. SD dan SMP tempat Hadi bersekolah berupa sekolah agama yaitu Madrasah Tsanwiyah atahu biasa disingkat MTs. Ketika memasuki masa SMP tepatnya di awal SMP yaitu kelas 1, Hadi bergaul dengan teman-teman yang kurang baik. Teman-temannya adalah orang yang suka bolos dan mengelem. Oleh karena itu pada saat itu ia tidak memiliki banyak teman. Ketika memasuki kelas 3 SMP, ia mulai berubah menjadi lebih baik sehingga temannya menjadi bertambah banyak. Di SMA, prestasinya meningkat. Ia sering menjadi utusan sekolah dan kabupaten. contohnya adalah dalam hal lomba cerdas cermat, festival seni, peragaan busana daerah,pemilihan duta daerah, olimpiade sastra dan sejarah. ia juga sering ikut kepanitiaan lomba-lomba yang ada di sekolahnya. Bully merupakan hal yang biasa dialami oleh Hadi di sekolah. Ia sering dibully oleh teman-temannya karena kedekatannya dengan berbagai pihak di sekolah mulai dari guru hingga petugas-petugas di sekolah. Contohnya adalah ia sering diajak oleh guru untuk merazia siswa yang rambutnya panjang, namun padahal pada saat itu rambutnya juga sedang panjang. Hal itulah yang sering membuat teman-temannya kesal. Bentuk bully yang dialami oleh Hadi memang hanya sebatas gertakan dan verbal. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Gambaran Kehidupan Hadi Sebagai Gay