Gambaran Kehidupan Rudi Sebagai Gay

lakinya. Akhirnya Rudi menjadi sering dibully oleh teman laki-lakinya di sekolah. Bentuk bully yang ia alami beragam, mulai dari sebatas ejekan, hingga kontak fisik berupa semacam senggolan. Respon Rudi tiap kali mendapatkan perlakuan tidak menyenagkan itu adalah hanya diam, namun lama-kelamaan jika sudah tak tahan, barulah Rudi berkelahi dengan temannya tersebut. Bahkan ia tidak segan berkelahi hingga berdarah. Seiring berjalannya waktu, orang tua Rudi mulai memberikan kelonggaran kepada Rudi. Rudi sudah mulai boleh bermain keluar rumah pada saat SMP. Alasannya karena ternyata ketakutan-ketakutan orang tuanya selama ini tidak terbukti, dan juga karena semakin banyaknya aktivitas ekstrakurikuler yang diikuti Rudi yang mengharuskan Rudi untuk keluar rumah.

1.1.2. Gambaran Kehidupan Rudi Sebagai Gay

Sekolah Menengah Atas merupakan masa awal mula perasaan suka pada sesama jenis muncul dalam diri Rudi. Pada saat itu mulai terjadi gejolak pada diri Rudi. Yang menjadi pemicu munculnya perasaan suka dan cinta kepada sesama jenis itu adalah ketika tinggal di asrama ia bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat perhatian kepadanya yaitu Feri nama samaran. Feri yang mengajarkan Rudi untuk bisa terbuka dengan orang lain. Feri telah berhasil mengubah pola pikir Rudi dalam waktu 6 bulan. Feri sering memaksa Rudi untuk pergi ke keramaian, contohnya mengajaknya makan Universitas Sumatera Utara bersama dengan teman asrama yang lain, ke mesjid dan menyuruhnya menjadi imam. Hal-hal seperti itulah yang mengikis kesukaan Rudi pada kesendirian. Dan menurut Rudi , saat ini ia justru sangat tidak nyaman jika sendirian dan memilih untuk pergi ke rumah temannya. Intnya berkat Feri, kini Rudi mulai bisa terbuka pada orang lain. Feri memang telah membawa perubahan pada diri Rudi, namun meskipun begitu ternyata dalam kehidupan sehari-hari di masa SMA itu, Rudi sering cuek, dingin, dan menjaga image kepada Feri. Namun semua itu hanya pura-pura ia lakukan karena terkadang ia sendiri merasa risih dengan perilaku Feri yang terlalu bergembira jika sedang bersamanya. Feri sering terlalu berlebihan kepada Rudi. Ia tidak segan-segan menunjukkan antusiasme dirinya pada Rudi dihadapan banyak orang, misalnya selalu mengikutnya ke kantin, meminta dibelikan ini dan itu, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat Rudi merasa risih dan tidak nyaman sehingga ia berusaha untuk bersikap cuek agar perlakuan Feri berkurang. Rudi, meskipun ia dingin kepada Feri, namun di saat sedang tidak bersama dengan Feri, Rudi justru merasakan suatu perasaan yang aneh, yaitu perasaan kehilangan. Ia merasa kangen dan merindukan hal-hal aneh yang dilakukan oleh Feri. Perasaan ini muncul misalnya jika ketika pulang sekolah ia tidak melihat Feri, dan ketika Feri sedang mudik ke rumah keluarganya. Rudi akhirnya menyadari bahwa ia telah jatuh hati kepada Feri. Namun, ia hanya memendam perasaannya. Di saat itulah ia mulai menyadari bahwa dirinya seorang gay. Perasaan Rudi ketika itu sangat tidak menentu. Di satu sisi ia Universitas Sumatera Utara menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta kepada Feri, namun di sisi lain ia berpikir bahwa hal itu sangat kacau. Dan akhirnya perasaan denial lah yang muncul. Ia berusaha mengingkari identitasnya tersebut. Jadi, intinya, Rudi saat itu masih berada di fase denial karena ia masih menyangkal orientasinya. Oleh karena itu, maka ia memutuskan untuk pindah sekolah. Alasannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu ia takut perasaannya kepada Feri semakin besar dan mempengaruhi aktivitas sekolahnya. Rudi akhirnya pindah sekolah ketika akan memasuki semester 2 untuk menghindari Feri sebagai wujud perasaan denialnya. Namun meskipun berusaha untuk mengelak, ternyata ia tetap tidak bisa membohongi orientasinya. Di kelas 1 SMA, Rudi pun akhirnya berpacaran dengan seorang anak SMP yang usianya terpaut 2 tahun lebih muda dari dirinya. Anak itulah yang menembak terlebih dulu. Hubungan long distance ini hanya berjalan selama 1 bulan setelah sebelumnya melalui proses putus nyambung. Alasan hubungan itu berakhir adalah karena diantara keduanya masih ada perasaan denial. Hubungan percintaan Rudi memulai kisah yang baru lagi ketika Rudi kelas 3 SMA, kali ini ia berpacaran dengan adik kelasnya yang kelas 1. Namun hubungan inipun kembali berakhir setelah berjalan selama 3 bulan, alasannya karena pacarnya yang kedua ini sering bertengkar dengan Feri. Ya, Rudi dan Feri akhirnya memang bertemu kembali. Takdir ternyata mempertemukan mereka kembali. Memasuki kelas 2 SMA, Rudi dipaksa pindah sekolah oleh orang tuanya ke sekolah yang sama Universitas Sumatera Utara dengan adiknya karena pada saat itu sang adik juga ikut bersekolah ke kota dimana Rudi berada. Rudi mendaftar di sekolah adiknya itu, dan ketika sedang mendaftar, ia bertemu lagi dengan Feri yang ternyata juga sedang mendaftar di sekolah itu. Dan akhirnya merekapun kembali bersekolah di sekolah yang sama. Dan kedekatan mereka akhirnya berlanjut. Perasaan Rudi ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, karena ternyata Feri juga menyimpan perasaan yang sama dengannya, dan mungkin itulah alasan mengapa Feri sangat perhatian kepada Rudi. Dan, sama dengan Rudi, Feri pun hanya memendam perasaannya. Rasa itu ia pendam sampai akhirnya tibalah momen kelulusan SMA. Pada saat itu, Feri memutuskan untuk mengutarakan perasaan yang selama ini ia pendam kepada Rudi. Dan kemudian, Rudi juga ikut menyatakan perasaannya. Respon Rudi adalah menolak cinta Feri. Alasannya karena ia sudah menganggap temannya itu sebagai sahabat dan takut akan merusak pertemanan dan karena masih sering denial. Pada saat itu Rudi merasa takut Feri marah, namun respon Feri adalah tetap ceria dan seolah tidak terjadi apa-apa. Rudi dan Feri sejak moment pengakuan itu tidak pernah bertemu lagi , bahkan untuk menghindari Feri , Rudi sengaja tidak menghadiri acara perayaan kelulusan. Banyak hal yang telah diajarkan oleh Feri,dan karena pengaruh dari Ferilah akhirnya kini Rudi mulai bisa terbuka kepada orang lain. Adik dan orang tua Rudi memergoki orientasi Rudi lewat handphone dan laptop ketika kelas 3 SMA. Namun, Rudi berhasil berbohong dan akhirnya Universitas Sumatera Utara percaya bahwa Rudi bukanlah seorang gay. Di kelas 3 SMA pula, Rudi berpacaran untuk yang ketiga kalinya. Kali ini ia kembali menjalin hubungan jarak jauh. Awalnya pacar ketiganya ini adalah tempat Rudi sering mencurahkan isi hatinya tentang seseorang, yang tidak lain adalah Feri. Awalnya Rudi tidak tahu kalau pacar ketiganya ini juga seorang gay. Pada suatau saat , Rudi memberanikan diri untuk mengaku bahwa ia adalah seorang gay. Pacar ketiganya inipun awalnya merespon dengan cara menghilang tanpa kabar. Ternyata alasannya adalah ia sedang mempersiapkan mentalnya untuk juga mengaku bahwa ia adalah juga seorang gay. Mengetahui bahwa ternyata teman curhatnya itu juga gay, dan karena merasa sudah nyaman, akhirnya Rudi memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepada temannya itu, kita sebut saja ia Rangga. Rudi sangat suka kepada Rangga karena ia merasa bahwa Rangga sangat berbeda dengan gay-gay lain yang sering haus akan seks. Meskipun gay dan berpacaran, Rudi sangat menghindari terjadinya hubungan seksual. Oleh karena itulah Rudi merasa bahwa Rangga adalah orang yang tepat. Dan Rangga pun menerima cinta Rudi. Pacaran yang ketiga kali ini awalnya berjalan secara jarak jauh. Rangga di Medan, sementara Rudi ada di kota lain. Akhirnya demi untuk bisa dekat dengan pujaan hatinya, Rudi memutuskan untuk berkuliah di kota Medan. hal itupun jadi kenyataan. Hingga akhirnya hubungan itu saat ini sudah berjalan selama lima tahun. Dan menurut Rudi, hubungan ini adalah yang paling menyenangkan. Rudi saat ini masih menjalin hubungan dengan pacarnya yang ketiga, yaitu Rangga. Namun mereka sudah merencanakan suatu hal, yaitu Rudi dan Rangga Universitas Sumatera Utara sudah berencana untuk mengubah status mereka kelak, yaitu bukan lagi berpacaran, melainkan hanya sebagai dua orang sama-sama tahu bahwa mereka saling menyukai, dan tidak ingin mencari yang lain. Rangga menerima keputusan ini dan menganggap hal itu adalah yang terbaik. Dan sembari menunggu waktu itu tiba, mereka akan tetap bersama dan menjalani hubungan dengan baik. 1.1.3. Religiusitas Rudi Sebelum Menyadari Sebagai Gay 1.1.3.1 Dimensi Keyakinan