40
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Bedasarkan hasil temuan lapangan diperoleh suatu informasi tentang evaluasi program bimbingan manasik haji di Kantor Urusan Agama KUA
Jagakarsa Jakarta Selatan. Dalam bab ini analisis data dijelaskan melalui jenis evaluasi input yang hanya meliputi : klient calon jamaah haji, staff
pembimbing, program materi kurikulum, dan saranatempat.
1. Evaluasi Input
A. Evaluasi Klient Calon Jamaah
Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Bpk. H.Lukman Hakim selaku kepala KUA dan juga skaligus ketua pelaksana program
kegiatan bimbingan manasik haji menjelaskan bahwa profil dari calon jamaah yang tersebar dalam Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan itu sangatlah
beragam mulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Tercatat sekitar 205 calon jamaah yang berasal dari kecamatan jagakarsa yang
berangkat dan mengikuti bimbingan manasik haji.
1
Untuk mempermudah pengkajian karakteristik calon jamaah haji yang mengikuti program bimbingan manasik haji ini, maka penulis akan
menjelaskan latar belakang dari calon jamaah berdasarkani usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaanprofesi.
1
Wawancara Pribadi dengan Kepala KUA Jagakarsa Bpk Lukman Hakim, Jakarta 21 juni 2014
1 Calon Jamaah Bedasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil data yang penulis dapatkan jumlah calon jamaah yang terdaftar di Kecamatan Jagakarsa sebanyak 205 orang. Dengan perincian
100 orang berjenis kelamin laki-laki, dan 105 berjenis kelamin perempuan. Terlihat tidak begitu jauh perbandingan antara calon jamaah laki-laki dan
perempuan. Dan jumlah ini pun juga hampir sama ketika pada saat kehadiran bimbingan manasik haji yang dilaksanakan di KUA
Jagakarsa.Dimana kaum perempuan lebih dominan menghadiri dan mengikuti program bimbingan manasik haji di KUA Jagakarsa.
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa kaum perempuan yang terdaftar sebagai calon jamaah di Kecamatan Jagakarsa dan yang
mengikuti program bimbingan manasik haji itu lebih dominan dari laki-
Gambar 1.1 Calon Jamaah berdasarkan usia
Laki-laki perempuan
laki. Menurut hasil penelitian penulis, hal ini terjadi disebabkan karena kesibukan pekerjaan yang dijalani oleh para calon jamaah laki-laki
sehingga dia tidak bisa mengikuti bimbingan manasik haji yang dilaksanakan tiap minggunya.
2 Calon Jamaah Bedasarkan Usia
Dari hasil data yang penulis dapatkan usia para calon jamaah haji yang terdaftar dan mengikuti bimbingan manasik haji di KUA Jagakarsa
itu diisi oleh kebanyakan para orang tua yang sudah menginjak masa lansia awal dan akhir yang usianya sekitar 45-65 tahun.
Usia ini dapat mempengaruhi tingkat kinerja dan kualitas calon jamaah dalam mengikuti proses ibadah haji di Makkah maupun dalam
mengikuti bimbingan manasik haji. Idealnya usia yang bagus dan cocok untuk dapat menjalankan
ibadah di tanah suci itu ketika usia kita berada di tingkat dewasa awal dan akhir. Dimana pada usia itu keadaan fisik dan tenaga masih sangat kuat
dan segar.
2
Untuk melihat grafis calon jamaah haji yang terdaftar di KUA Jagakarsa bedasarkan usianya maka penulis jelaskan dalam bentuk gambar
seperti dibawah ini :
2
Wawancara Pribadi Kepada Ustadzah Riyadhi Jannah Selaku Pembimbing manasik haji di KUA Jagakarsa, Tanggal 21 Agustus 2014
Darigambar diatas tercatat sekitar 2 orang remaja yang terdaftar sebagai calon jamaah haji di Kecamatan Jagakarsa, 6 orang dewasa awal,
30 orang dewasa akhir, 89 orang lansia awal, 67 orang lansia akhir dan 11 orang yang termasuk manula.
Jadi dari sumber yang penulis dapatkan kenapa para jamaah haji itu lebih banyak diisi oleh para lansia diakibatkan karena baru tercukupkanya
biaya atau ongkos naik haji para jamaah. Dan kemudian ditambah dengan waiting list atau daftar tunggu sehingga para calon jamaah semakin
bertambah tua. Hal ini yang merupakan penyebab dari banyaknya calon jamaah haji yang sudah tua atau lansia.
3
3
Wawancara Pribadi Kepada Bpk Sulaiman Selaku staff dari Kemenag Jak-sel, Tanggal 21 Agustus 2014, pukul 14.30
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
17-25 26-35
36-45 46-55
56-65 65-
seterusnya
Gambar 1.2 Calon Jamaah Haji Bedasarkan Usia
usia
Kategori usia menurut Departemen Kesehatan RI terbagi menjadi 9 sembilan yaitu :
1. Masa balita
= 0-5 tahun 2.
Masa kanak-kanak = 5-11 tahun 3.
Masa remaja awal = 12-16 tahun
4. Masa remaja akhir
=17-25 tahun 5.
Masa dewasa awal = 26-35 tahun 6.
Masa dewasa akhir = 36-45 tahun 7.
Masa lansia awal = 46-55 tahun
8. Masa lansia akhir
= 56-65 tahun 9.
Masa manula = 65-sampai seterusnya
4
3 Calon Jamaah Bedasarkan Pendidikan
Berbicara soal pendidikan, Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam 4 jenjang yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.Dari data yang penulis dapatkan peserta calon jamaah yang mengikuti bimbingan manasik haji di
KUA memiliki jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Di bawah ini ditampilkan gambar 1.3 data peserta bimbingan
manasik haji di KUA Jagakarsa bedasarkan jenjang pendidikan.
4
http:ilmu-kesehatan-masyarakat.blogspot.com201205kategori-umur.html,Selasa, 12 Agustus 2014, Pukul 20.30 WIB
Hasil yang dapat dijelaskan melalui gambar 1.3 adalah bahwa mayoritas calon jamaah haji didominasi oleh peserta yang telah menjalani
jenjang pendidikan menengah yakni 98 calon jamaah, 27 orang berpendidikan dasar, dan 80 orang berpendidikan tinggi. Dilihat dari
angka yang telah disebutkan diatas bahwa calon jamaah haji yang mengikuti bimbingan manasik haji ini mempunyai latar pendidikan yang
bagus sehingga tidak terjadi suatu masalah yang berarti dalam penyampaian materi ataupun kurikulum yang diberikan oleh pembimbing.
4 Calon Jamaah bedasarkan ProfesiPekerjaan
Peserta bimbingan manasik haji yang terdaftar di KUA Jagakarsa memiliki profesi atau pekerjaan yang berbeda-beda. Mulai dari yang
berprofesi sebagai petani, pedagang, Pegawai Negri, Wiraswasta, Ibu
20 40
60 80
100
Pendidikan Dasar Pendidikan
Menengah Pendidikan Tinggi
Gambar 1.3 Calon Jamaah Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Rumah Tangga, PelajarMahasiswa, sampai pensiunan. Untuk melihat lebih jelasnya penulis tampilkan dalam berupa gambar 1.4 sebagai berikut
Gambar 1.4
Calon Jamaah Berdasarkan ProfesiPekerjaan
Dari gambar di atas menjelaskan bahwa kebanyakan dari calon jamaah yang terdaftar sebagai peserta bimbingan manasik haji di KUA ini
berprofesi sebagai Ibu rumah tangga yang berjumlah 71 orang, kemudian disusul oleh para calon jamaah yang berprofesi sebagai pegawai swasta
berjumlah 65 orang. PNS dengan jumlah 49 orang, pedagang 7 orang, petani 4 orang, pelajar 4 orang, dan pensiunan sebanyak 5 orang.
Dan dari data tersebut, dengan beragamnya profesipekerjaan para calon jamaah haji menjadikan program bimbingan manasik haji ini sepi
dan jarang diikuti oleh calon jamaah tiap pertemuannya lantaran kesibukan dari masing-masing pekerjaannya. Hal ini juga disampaikan oleh bapak
Sulaiman selaku petugas haji dari Kantor Kementrian Agama Jakarta Selatan bahwa
“banyak tidak hadirnya peserta calon jamaah haji pada saat
10 20
30 40
50 60
70 80
Series 1
Series 1
program bimbingan manasik haji itu disebabkan karena kesibukan yang dimiliki oleh para calon jamaah yang memang latar belakang profesi yang
berbeda-beda sehingga dia tidak bisa mengikuti bimbingan manasik ini di setiap minggunya hanya beberapa pertemuan saja, kemudian ditambah lagi
adanya jamaah yang memang sudah mengikuti bimbingan manasik di KBIHYayasan sehingga dia merasa tidak perlu lagi untuk mengikuti
bimbingan manasik haji di KUA.”
5
Bapak Abdul Rakib salah satu calon jamaah haji yang berprofesi sebagai wiraswasta menyatakan bahwa dirinya baru dua kali mengikuti
bimbingan manasik haji di laksanakan di KUA Jagakarsa padahal saat penulis temui sedang berlangsung bimbingan manasik haji pada pertemuan
yang ke 6. Dia beralasan karena kesibukan pekerjaannya. Berbeda dengan Ibu Sulastri yang berprofesi sebagai ibu rumah
tangga, saat penulis wawancarai dia menyatakan bahwa selalu menghadiri bimbingan manasik haji di setiap pertemuannya dengan alasan karena
bimbingan manasik haji ini penting sebagai bekal pada saat kita berada di Mekkah karena itu dia selalu rajin menghadiri bimbingan manasik haji di
samping itu memang lokasi tempat tinggal nya tidak terlalu jauh dengan KUA Jagakarsa.
6
5
Wawancara Pribadi Kepada Bapak Sulaiman Selaku Staff dari Kemenag Jak-sel, Tanggal 7 Juni 2014, pukul 10.00
6
Wawancara Pribadi dengan Calon Jamaah, Tanggal 21 Juni 2014, pukul 09.30
B. Evaluasi Staff Pembimbing