8. Melaksanakan manasik haji dan proses perjalanan ibadah haji
gelombang pertama-kedua sesuai syariat agama islam 9.
Menjelaskan makna dan tempat ziarah-ziarah di Makkah dan Madinah 10.
Melaksanakan shalat Arba’in dan mengetahui hikmahnya 11.
Menjelaskan haji mabrur dan cara menjaganya
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tujuan-tujuan yang telah dicapai dalam program bimbingan manasik haji ini yaitu berupa
bertambahnya ilmu pengetahuan para calon jamaah haji serta pemahaman tentang proses ibadah haji, calon jamaah haji dapat menyebutkan syarat,
rukun dan wajib haji, kemudian calon jamaah dapat melafadzakan serta menghafal niat ihram dan talbiyah, mempraktika
n pelaksanaan thawaf, sa’i dan melontar jumrah.
Akan tetapi dari semua tujuan yang telah ditetapkan tidak seluruhnya tercapai. Contoh dalam melaksanakan shalat arbain, calon
jamaah tidak mempraktikannya.
3. Evaluasi Hasil
Evaluasi ini merupakan evaluasi yang diarahkan pada keseluruhan dampak overall impact dari suatu program terhadap penerima layanan.
Pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah : 1
Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil mencapai tujuannya 2
Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah menerima bantuan program tersebut. Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup :
a. Berorientasi pada program. kriteria keberhasilan pada umumnya
dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun hasil dari suatu program. misalnya presentase cakupan program terhadap populasi
sasaran b.
Berorientasi kepada masyarakat. Kriteria keberhasilan pada umumnya dikembangkan berdasarkan pada perubahan prilaku
masyarakat, misalnya munculnya sikap kemandirian dan sebagainya.
a. Analisa Pencapaian Tujuan Dalam Program Bimbingan Manasik Haji.
Berdasarkan uraian yang terdapat sebelumnya mengenai tentang tujuan-tujuan bimbingan manasik haji serta berdasarkan
penelitian yang dilakukan penulis dengan teknik observasi dan wawancara di tempat lokasi penelitian, sebagaimana yang dikatakan
oleh Bapak Lukman Hakim selaku Kepala Kantor Urusan Agama Jagakarsa Jakarta Selatan ditemukan tujuan utama dari diadakannya
bimbingan manasik haji kepada para calon jamaah haji adalah menjadikan jamaah haji yang mandiri tidak bergantung kepada
seseorang dalam pelaksanaan ibadah. Dapat beribadah haji secara benar, sah, tertib dan lancar, dan mencapai target haji yang mabrur dan
di Ridhoi Allah SWT Dan dari hasil penelitian di temukan bahwa tujuan-tujuan yang
telah dicapai dalam program bimbingan manasik haji yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh
para calon jamaah tentang ibadah haji. Para calon jamaah haji dapat melafadzkan serta menghafal kalimat talbiyah, cara memakai kain
ihram dan lain sebagainya. b.
Analisa Pengaruh Program Bimbingan Manasik Haji terhadap perubahan yang terjadi dalam calon jamaah haji
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara pribadi baik yang di lakukan dengan staf maupun dengan para calon jamaah dan melalu
pengamatan langsung bahwa program bimbingan manasik haji dapat dikatakan telah memberikan perubahan yang baik bagi para calon
jamaah haji. Dengan adanya progam bimbingan manasik haji ini dapat membantu para calon jamaah menuju haji yang mandiri. Dari yang
tidak tau apa-apa menjadi lebih tau dan mempunyai gambaran tentang ibadah haji yang akan dilaksanakan di Tanah suci. Serta dapat
memahami dan membedakan antara rukun haji, wajib haji dan syarat- syrat haji.
c. Upaya Perbaikan-Perbaikan
Pemerintah dalam hal ini Kantor Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan telah berupaya melakukan
perbaikan-perbaikan dalam bimbingan manasik haji yang diselenggarakan di KUA yaitu memperbaiki sarana atau tempat
Aula yang di pakai untuk melaksanakan bimbingan manasik haji, menambah fasilitas kegiatan belajar seperti bangku dan papan tulis
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mencermati pemaparan hasil dan analisis yang dikemukakan
pada bab terdahulu, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Evaluasi inputdalam program bimbingan manasik haji di KUA Jagakarsa
Jakarta Selatan berdasarkan dari klient atau calon jamaah haji memiliki latar belakang usia, jenis kelamin, pendidikan dan profesi yang sangat
beragam. Untuk latar belakang usia calon jamaah yang terdaftar dan mengikuti bimbingan manasik haji di KUA Jagakarsa itu diisi oleh
kebanyakan para orang tua yang sudah menginjak masa lansia awal dan akhir yang usianya sekitar 45-65 tahun yang artinya ketika seseorang yang
sudah berusia lanjut seperti kebanyakan oleh para calon jamaah akan mengalami sedikit kesulitan untuk mengikuti pembelajaran manasik haji
Kemudian untuk para calon jamaah berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak jumlahnya dari pada jamaah laki-laki. Dan
jumlah ini juga sama ketika pada pelaksanaan bimbingan manasik haji di KUA.
Selanjutnya untuk calon jamaah haji berdasarkan pendidikan, mayoritas dari calon jamaah haji telah menjalani jenjang pendidikan
sekolah menengah. Dengan bekal pendidikan sekolah menangah ini menjadikan bimbingan manasik haji lebih mudah difahami oleh para calon
jamaah. Dan untuk calon jamaah haji berdasarkan profesipekerjaan kebanyakan dari calon jamaah yang terdaftar sebagai peserta bimbingan
manasik haji di KUA ini berprofesi sebagai Ibu rumah.