51
Dari tabel 3.7 terdapat 1 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 4. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor
tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
3.4.3. Uji Validitas Konstruk Psychological Well-Being
1. Self Acceptance
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur self acceptance. Dari hasil analisis
CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi- square
= 14.12, df = 5, P-value = 0.01484, RMSEA = 0.096. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah hanya dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 2.91, df = 3, P-
value = 0.40532, RMSEA = 0.000. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05
tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu self acceptance.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8.
52
Tabel 3.8 Muatan Faktor item
Self Acceptance No. Item
Lamda Error
T-Value Signifikan
1 0.34
0.09 3.64
V 2
0.36 0.09
4.12 V
3 0.42
0.12 3.42
V 4
0.71 0.13
5.32 V
5 0.53
0.11 4.99
V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.8, berdasarkan pada muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor
tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
2. Positive Relation with Others
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur positive relation with others. Dari
hasil analisis CFA yang dilakukan denagan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square = 20.18, df = 5, P-value = 0.00115, RMSEA = 0.124. Oleh
karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 1
kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 5.28, df = 4, P- value
= 0.26013, RMSEA = 0.040. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di
mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu positive relation with others.
53
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Muatan Faktor item
Positive Relation with Others
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.27
0.09 3.07
V 2
0.45 0.09
5.15 V
3 0.63
0.10 6.59
V 4
0.07 0.09
0.82 X
5 0.65
0.10 6.68
V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.9 terdapat 1 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 4. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96 dan
valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 4 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
3. Autonomy
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur positive relation with others. Dari
hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square = 10.66, df = 5, P-value = 0.05866, RMSEA = 0.075. Oleh
karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 1
kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 2.28, df = 4, P-
54
value = 0.68454, RMSEA = 0.000. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05
tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu autonomy.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10
Tabel 3.10 Muatan Faktor item
Autonomy
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.34
0.10 3.35
V 2
0.45 0.12
3.86 V
3 0.14
0.09 1.52
X 4
0.75 0.17
4.47 V
5 0.09
0.9 0.92
X Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.10 terdapat 2 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 3 dan 5. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96
dan valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 3 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
4. Environmental Mastery
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur environmental mastery. Dari hasil
analisis CFA yang dilakukan denagan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan
55
chi-square = 51.87, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.217. Oleh karena itu,
dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 1 kali
pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 6.08, df = 4, P-value = 0.19307, RMSEA = 0.051. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak
signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu environtental mastery.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Muatan Faktor item
Environmental Mastery
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.51
0.11 4.48
V 2
0.31 0.09
3.41 V
3 0.84
0.16 5.19
V 4
0.09 0.08
1.14 X
5 0.09
0.08 1.80
X Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.11 terdapat 2 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 4 dan 5. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96
dan valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 4 dan 5 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
56
5. Purpose in Life
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur purpose in life. Dari hasil analisis
CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi- square
= 159.58, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.394. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 4 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 0.23, df = 1, P-value =
0.63007, RMSEA = 0.000. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana
seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu purpose in life. Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak
diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Muatan Faktor item
Purpose in Life
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.84
0.07 11.30
V 2
0.78 0.07
10.73 V
3 1.06
0.11 9.29
V 4
0.59 0.07
8.00 V
5 0.55
0.07 7.64
V
Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
57
Dari tabel 3.12, berdasarkan pada muatan faktor lambda dan t-value, setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor
tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
6. Personal growth
Tahap pertama uji dilakukan statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur personal growth. Dari hasil
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square
= 122.67, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.344. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 3 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 2.70, df = 2, P-value =
0.258.91, RMSEA = 0.042. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana
seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu personal growth. Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak
diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.13.
Tabel 3.13 Muatan Faktor item
Personal Growth
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.85
0.08 10.07
V 2
0.73 0.08
9.66 V
3 0.39
0.07 5.34
V
58
4 0.45
0.07 6.13
V 5
0.76 0.09
8.67 V
Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan Dari tabel 3.13, berdasarkan pada muatan faktor lambda dan t-value,
setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
3.5. Teknik Analisis Data